Share to:

 

Demonstrasi mahasiswa di Yugoslavia 1968

Demonstrasi mahasiswa diadakan di Beograd, Yugoslavia, dan merupakan demonstrasi besar pertama yang berlangsung di negara tersebut setelah Perang Dunia II. Demonstrasi juga terjadi di ibu kota-ibu kota republik Yugoslavia lainnya, yaitu Sarajevo, Zagreb dan Ljubljana, tetapi jumlah pesertanya lebih sedikit dan durasinya juga lebih singkat daripada demonstrasi di Beograd.[1][2]

Setelah demonstrasi pemuda dimulai di kota Beograd pada malam tanggal 2 Juni 1968, mahasiswa Universitas Beograd melancarkan demo selama tujuh hari. Polisi memukuli mahasiswa dan melarang semua perkumpulan. Mahasiswa lalu berkumpul di gedung Fakultas Filsafat dan mengadakan debat dan pidato mengenai keadilan sosial, serta menyebarkan majalah mahasiswa yang telah dilarang peredarannya.

Demonstrasi ini didukung oleh tokoh-tokoh penting, seperti sutradara film Dušan Makavejev, aktor Stevo Žigon, penyair Desanka Maksimović dan profesor-profesor universitas, tetapi karier mereka dipersulit akibat hubungan mereka dengan demonstrasi ini.

Presiden Josip Broz Tito secara bertahap menghentikan demonstrasi dengan memenuhi beberapa permintaan mahasiswa dan menyatakan bahwa "mahasiswa itu benar" selama pidato pada tanggal 9 Juni, tetapi pada tahun berikutnya ia memenjarakan mahasiswa (Vlado Mijanović, Milan Nikolić, Pavlusko Imsirović, Lazar Stojanović dan lain-lain) serta memecat profesor-profesor universitas yang kritis dari jabatannya di dunia akademia dan juga di partai komunis.

Catatan kaki

  1. ^ "Belgrade's 1968 student unrest spurs nostalgia". Thaindian.com. 2008-06-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-07. Diakses tanggal 2010-08-26. 
  2. ^ 1968 in Europe - Online teaching and research guide, archived from the original Diarsipkan July 17, 2009, di Wayback Machine.

Daftar pustaka

  • D. Plamenic, "Belgrade Student Insurrection", New Left Review 54, March-April 1969.
  • Fichter, Madigan (2016). "Yugoslav Protest: Student Rebellion in Belgrade, Zagreb, and Sarajevo in 1968". Slavic Review. 75 (1): 99–121. doi:10.5612/slavicreview.75.1.99. 


Kembali kehalaman sebelumnya