Share to:

 

Diagram Skematik

DIagram Skematik atau Skema, adalah representasi yang dirancang dari elemen-elemen sistem yang menggunakan simbol-simbol grafis yang abstrak dan bukannya gambar yang realistis. Skema biasanya menghilangkan semua rincian yang tidak relevan dengan informasi utama yang ingin disampaikan oleh suatu gambar, dan dapat mencakup elemen yang terlalu disederhanakan untuk membuat makna esensial ini lebih mudah dipahami, serta mengatur informasi tambahan.

Sebagai contoh, peta kereta bawah tanah yang ditujukan untuk penumpang, bisa merepresentasikan stasiun kereta bawah tanah dengan sebuah titik. Titik tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyerupai stasiun yang sebenarnya, tetapi bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemirsa tanpa gangguan visual yang tidak perlu. Diagram skematik proses kimia menggunakan simbol sebagai pengganti representasi terperinci dari pembuluh, saluran pipa, katup, pompa, dan peralatan lain yang membentuk sistem, sehingga menekankan fungsi masing-masing elemen dan keterkaitan di antara mereka dan menekan detail fisiknya. Dalam diagram sirkuit elektronik, tata letak simbol mungkin tidak terlihat seperti sirkuit seperti yang terlihat di dunia fisik: alih-alih mewakili cara sirkuit terlihat, diagram ini bertujuan untuk menangkap, pada tingkat yang lebih umum. Hal ini dapat dibedakan dengan diagram pengkabelan, yang mempertahankan hubungan spasial antara masing-masing komponennya.

Jenis

Skema dan jenis diagram lainnya, misalnya,

Diagram semi-skematik menggabungkan beberapa abstraksi dari diagram skematik murni dengan elemen lain yang ditampilkan serealistis mungkin, untuk berbagai alasan. Ini adalah gabungan antara diagram yang murni abstrak (misalnya, skema Washington Metro) dan representasi realistis secara eksklusif (misalnya, pemandangan udara yang sesuai dari Washington).

Industri Kelistrikan dan Elektronik

Dalam industri kelistrikan dan elektronik, diagram skematik sering digunakan untuk menggambarkan desain peralatan. Diagram skematik sering digunakan untuk pemeliharaan dan perbaikan sistem elektronik dan elektromekanis.[1] Meskipun skema secara tradisional digambar dengan tangan, menggunakan kerangka standar atau simbol perekat yang telah dicetak sebelumnya, saat ini perangkat lunak otomasi desain elektronik (EDA atau “CAD listrik”) sering digunakan.

Dalam otomatisasi desain elektronik, sampai tahun 1980-an, skema hampir merupakan satu-satunya representasi formal untuk sirkuit. Baru-baru ini, dengan kemajuan teknologi komputer, representasi lain diperkenalkan dan bahasa komputer khusus dikembangkan, karena dengan ledakan pertumbuhan kompleksitas sirkuit elektronik, skema tradisional menjadi kurang praktis. Contohnya, bahasa deskripsi perangkat keras sangat diperlukan untuk desain sirkuit digital modern.

Skema untuk sirkuit elektronik disiapkan oleh perancang dengan menggunakan alat bantu EDA (Electronic Design Automation) yang disebut alat bantu penangkap skematik atau alat bantu entri skematik. Alat-alat ini lebih dari sekadar menggambar perangkat dan koneksi. Biasanya alat ini diintegrasikan ke dalam keseluruhan alur desain dan dihubungkan ke alat EDA lainnya untuk verifikasi dan simulasi sirkuit yang sedang dirancang.

Pengontrol logika yang dapat diprogram (PLC) dapat diprogram menggunakan logika tangga.

Dalam desain sistem tenaga listrik, gambar skematik yang disebut diagram satu garis sering digunakan untuk merepresentasikan saluran induk, sistem distribusi, atau bahkan jaringan tenaga listrik secara keseluruhan. Diagram ini menyederhanakan dan memadatkan detail yang akan diulang pada setiap fase dari sistem tiga fase, dengan hanya menampilkan satu elemen, bukan tiga. Diagram kelistrikan untuk switchgear sering kali memiliki fungsi perangkat umum yang ditunjuk oleh nomor fungsi standar. Jenis diagram lain yang digunakan untuk sistem daya adalah diagram tiga garis.

Untuk tujuan analisis sistem tenaga, dari diagram satu garis, jika sistem seimbang, diagram skematik per fase (atau fase tunggal) yang setara dapat diperoleh. Jika semua parameter direpresentasikan sebagai sumber impedansi dan tegangan, diagram skematik per fase yang setara disebut diagram impedansi. Jika semua parameter direpresentasikan sebagai admitansi dan sumber arus, diagram skematik per fase yang setara disebut diagram admitansi.

Jika sistem daya tidak seimbang, tetapi linier (atau dapat didekati dengan sistem linier), maka teorema Fortescue (komponen simetris) dapat diterapkan. Dengan cara ini, dari diagram satu garis, tiga diagram skematik per fase yang berbeda diperoleh, yang dikenal sebagai diagram urutan: diagram urutan positif, diagram urutan negatif, dan diagram urutan nol. Masing-masing diagram ini dapat direpresentasikan sebagai diagram impedansi atau diagram admitansi.

Lihat Juga

Bagan

  1. ^ French, Thomas Ewing; Vierck, Charles J. (1972). Engineering drawing and graphic technology (edisi ke-11th ed). New York: McGraw Hill. ISBN 978-0-07-022157-4. 
Kembali kehalaman sebelumnya