DinamoDinamo atau istilah lainnya disebut sebagai generator adalah sebuah mesin listrik yang dapat mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Konsep kerja dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan. Bagian dinamo yang berputar disebut rotor, sedangkan bagian dinamo yang tidak bergerak disebut stator. Pada posisi ini dinamo akan menerima energi dalam bentuk gerak dan mengeluarkannya menjadi sebuah aliran listrik statis. Pada konsep yang sederhana, dinamo terdiri dari sebuah lilitan kawat yang diletakan di dalam kumaparan atau medan magnet, hal ini dapat ditemui pada pembangkit listrik tenaga air, di mana aliran air akan diarahkan pada turbin untuk menghasilkan gerak rotasi yang berulang-ulang.[1] KlasifikasiDinamo atau istilah lainnya di sebut juga sebagai generator dibedakan menjadi dua, yaitu dinamo arus dua arah atau bolak-balik, Arus bolak-balik|AC (Alternating Current) dan dinamo arus satu arah DC (Direct Current).
Prinsip KerjaPrinsip kerja dinamo ini berlandaskan pada hukum Faraday yang membuktikan apabila lilitan kawat yang dapat menghantarkan listrik berada pada medan magnet yang dapat berubah-ubah, maka pada lilitan kawat tersebut akan terbentuk GGL induksi. Begitu pula sebaliknya, apabila lilitan kawat yang dapat menghantarkan listrik tersebut diubah sedemikian rupa dalam medan magnet, maka lilitan kawat tersebut akan terbentuk GGL induksi. Tegangan GGL induksi ini dapat dibentuk dan diperbesar dayanya, namun hal ini tergantung pada jumlah lilitan kawat dalam kumparan, kekuatan medan magnet yang dihasilkan, dan kecepatan perputaran dinamo. Hukum Faraday sangat berkaitan erat dengan sudut pandang Relativitas Einstein tentang induksi elektromagnetik.[2][3] Alat pembangkit listrik arus bolak-balik yang paling sederhana ada pada dinamo sepeda. Tenaga yang digunakan untuk memutar rotor adalah roda sepeda. Jika roda berputar, kumparan atau magnet akan ikut berputar. Akibatnya akan timbul GGL (Gaya Gerak LIstrik) induksi pada setiap ujung kumparan dan arus listrik. Semakin kencang roda berputar maka akan semakin cepat pula magnet atau kumparan berputar. Dengan begitu maka semakin besar pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan. Contoh GGL ini dapat ditemui pada baterai, akumulator (aki), dan dinamo itu sendiri. Pada kasus baterai dan aki, kedua benda in dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik, sedangkan dinamo dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.[4] Jika magnet yang berada di dekat kumparan kawat tidak bergerak, maka jarum galvanometer juga tidak ikut bergerak. Hal ini menandakan bahwa tidak ada arus listrik yang mengalir. Jika magnet digerakkan, baik mendekati atau menjauhi kumparan, maka jarum galvanometer akan bergerak. maka itu artinya, dalam kumparan tersebubt terdapat arus listrik walaupun tidak ada sumber GGL di dalamnya. Di sekitar magnet terdapat medan magnet yang bergerak secara memutar, jika magnet bergerak, maka medan magnetnya pun dapat berubah berubah. Perubahan medan magnet inilah yang dapat menghasilkan arus listrik statis. Arus yang mengalir pada kumparan yang digerakkan disebut dengan arus induksi, sedangkan tegangan yang ditimbulkan oleh arus induksi tersebut disebut dengan tegangan induksi. Pada kasus ini, eksperimen Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dalam kumparan menimbulkan arus listrik ataupun tegangan induksi. Timbulnya tegangan induksi yang dihasilkan oleh perubahan medan magnet disebut induksi elektromagnetik. Besarnya tegangan induksi bergantung pada jumlah lilitan pada kumparan, kecepatan perubahan medan magnet yang dihasilkan, dan kekuatan medan magnet yang dihasilkan.[4] Referensi
|