Dombra
Dombra atau dombyra (bahasa Kazakh: домбыра) adalah alat musik dawai berleher panjang orang Kazakh. Dombyra memiliki beberapa karakteristik yang serupa dengan komuz dan dutar.[yang mana?] Instrumen ini popular di komunitas Turk dari negara-negara Asia Tengah seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Afganistan, serta Mongolia. RagamDetail instrumen ini berbeda tergantung daerah. Dombyra Kazakh memiliki fret dan dimainkan dengan dipetik sekaligus (genjreng) atau senar per senar, terkadang juga ditambah ketukan tangan di badan instrumen. Walaupun secara tradisional senar dombra dibuat dari urat daging, dombra modern dombras biasanya menggunakan bahan nilon. Salah satu pemain dombra paling ternama adalah pemusik rakyat Kazakh sekaligus komposer Kurmangazy, yang memberi pengaruh besar pada pengembangan musik Kazakh, termasuk musik dombra; salah satu komposisi musiknya yang bertajuk "Adai" terkenal baik di dalam maupun luar Kazakhstan. Dombra listrik, atau elektrodombyra diciptakan pada 2012.[1] Dambura dari Turkestan dan Badakhshani tidak memiliki fret[2] dengan badan instrumen yang dipahat dari satu balok kayu utuh, lazimnya dari batang mulberi atau aprikot. Dambura dimainkan dengan tepukan dan goresan jari di instrumen untuk menambah ragam bunyi perkusi. Dua senarnya terbuat dari bahan nilon (modern) atau usus (tradisional). Senar ini dilewatkan di sebuah jembatan kayu pendek hingga ke ujung badan instrumen. Lubang suara kecil dipahat di bagian belakang, dan sementara kepalanya dibuat dari kayu tebal. Instrumen ini belum lengkap tanpa divernis, diamplas, serta dihias, layaknya alat musik bangsa Turk yang lain. Dumbyra adalah alat musik serupa dari suku Tatar Volga dan Bashkir. Dumbyra dimainkan dengan memetik senar secara bersamaan. Senar atas berperan sebagai bas, sementara senar bawah memainkan melodi. Instrumen ini dapat dimainkan secara solo ataupun di dalam ansambel. Dombra, ansambel dan eposPenyair Kazakh Abay Qunanbayuli sering digambarkan membawa dombra. Dombra juga dianggap sebagai simbol nasionalisme di banyak negara-negara pasca-Soviet (Persemakmuran Negara-Negara Merdeka). Dombra juga dimainkan oleh Erzhan Alimbetov bersama grup musik Ulytau. Dari abad ke-12 hingga ke-18, dumbura digunakan oleh para sasan Bashkir untuk mengiringi puisi-puisi legenda dan kubair. Alat musik ini juga disebut di dalam puisi epos "Zayatulyak dan Hiuhiliu". Namun, pada awal abad ke-20, dumbura sudah mulai terlupakan. Para sasan sering kali menjadi dalang utama perlawanan etnis asli. Maka setiap kali pemerintahan Russia menghentikan pemberontakan, para sasan dihukum dan dumbura mereka dihancurkan.[butuh rujukan] Pada pertengahan akhir abad ke-20, usaha rekonstruksi mulai dilakukan. Upaya pembangkitan kembali ini masih berlangsung hingga sekarang. Referensi dalam budaya populerInstrumen ini menjadi viral di Internet setelah video klip dari SuperStar KZ, reality show Kazakhstan serupa Idol, diunggah ke YouTube. Video tersebut menampilkan dua kontestan bernyanyi, sementara satu lagi bernyanyi dan bermain dombra (Emar Kaldynov). Mereka membawakan lagu Freestailo oleh R. Lizer, penyanyi pria Kazakh. Dombyra sebagai instrumen semakin populer dengan adanya Dombyra Party, gerakan flash mob pemuda Kazakh yang diorganisir melalui media sosial. Video kegiatan Dombyra Party sering dibagikan di YouTube, Facebook dll. Jangkauan dan tablaturAda berbagai laras (tuning) yang dipakai dalam musik rakyat dan daerah, tetapi berikut adalah laras DG untuk dombra prima konser standard dari Kazakhstan. Sumber
Pranala luarKui dimainkan dengan dombra Pranala lainnya
|