Dominasi ekologis adalah kondisi bilamana satu atau beberapa spesies memiliki pengaruh yang besar, mengontrol spesies-spesies lainnya pada komunitas ekologi mereka (karena ukuran mereka yang besar, populasi, produktifitas atau faktor-faktor lainnya yang berhubungan) atau mencakup potongan biomassa yang lebih besar. Komposisi dan kelimpahan suatu spesies pada suatu ekosistem dapat dipengaruhi dengan spesies dominan yang ada di sana.[1]
Pada kebanyakan ekosistem di dunia, biolog telah mengobservasi secara berulang-ulang sebuah kurva tingkat-kelimpahan yang mana ekosistem terdiri dari segelintir spesies yang sangat melimpah, namun lebih banyak spesies yang lebih langka dengan jumlah yang sedikit.[2][3][4][5] Ahli botani Denmark Christen C. Raunkiær mendeskripsikan fenomena ini sebagai "hukum frekuensi"nya pada 1918, yang mana pada hukum itu ia menyadari bahwa pada komunitas-komunitas dengan satu spesies yang mencakup kebanyakan biomassa disana, keanekaragaman spesies biasanya lebih rendah.[6]
Referensi
^Avolio, Meghan L.; Forrestel, Elisabeth J.; Chang, Cynthia C.; La Pierre, Kimberly J.; Burghardt, Karin T.; Smith, Melinda D. (13 March 2019). "Demystifying dominant species". New Phytologist (dalam bahasa Inggris). 223 (3): 1106–1126. doi:10.1111/nph.15789. ISSN0028-646X.