Share to:

 

Dominique Strauss-Kahn

Dominique Strauss-Kahn
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional ke-10
Masa jabatan
1 November 2007 – 19 Mei 2011
Sebelum
Pendahulu
Rodrigo Rato
Pengganti
John Lipsky (Sementara)
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir25 April 1949 (umur 75)
Neuilly-sur-Seine, Paris, Prancis
KebangsaanPrancis
Partai politikPartai Sosialis
Suami/istriAnne Sinclair
IMDB: nm1234492 X: dstrausskahn Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dominique Strauss-Kahn atau dikenal "DSK" (lahir 25 April 1949) adalah ekonom, pengacara, dan politikus asal Prancis serta anggota Partai Sosialis. Ia berasal dari etnis Yahudi Sephardic dan Ashkenazic. Periode 1951-1960, dia tinggal di Agadir, Maroko. Setelah terjadi gempa bumi di Maroko, ia pindah ke Monako pada tahun 1960.

Ia kembali ke Paris dan masuk SMA hingga meraih gelar Ph.D dalam ilmu ekonomi dan hukum dari Universitas Paris-Nanterre (Nanterre). Selain bergabung dengan Persatuan Pelajar Komunis, dia juga bergabung dengan Pusat Studi dan Riset Pendidikan Sosialis (CERES). Periode 1977-1982, ia mengajar mikroekonomi dan makroekonomi di University of Nancy-II (1977-1980), École nationale d'administration (ENA), dan meraih gelar guru besar ekonomi di Sciences-Po.

Ia mendapatkan gelar Doktor di bidang Ekonomi dari Universitas Paris dan kemudian bekerja sebagai asisten profesor di universitas tersebut.[1] Pada tahun 1978, Universitas Paris menjadikannya Professor dengan tenure.[1]

Kehidupan Pribadi

Ia menikah untuk ketiga kalinya dengan Anne Sinclair dan memiliki empat anak perempuan.

Karier

Pada masa Perdana Menteri Lionel Jospin, dia menjabat menteri keuangan dan ekonomi Prancis. Ia pun sukses memangkas defisit publik, sehingga Prancis dapat bergabung dengan Uni Eropa. Ia mundur setelah dituduh melakukan penggelapan properti dan belakangan dinyatakan bersih.

Pada 2006, dia sebagai kandidat calon presiden dari Partai Sosialis tetapi kalah dengan Ségolène Royal. Kabarnya, ia juga merupakan salah satu kandidat presiden Prancis pada Pemilihan Umum 2012 dan disebut sebagai pesaing kuat Presiden Nicolas Sarkozy.[2]

Pada 2007, ia menjabat Direktur Pelaksana ke-10 Dana Moneter Internasional dari tanggal 1 November 2007 ketika menggantikan Rodrigo Rato setelah didukung lawan politiknya, Presiden Nicolas Sarkozy.[1]

Pada 2013 ia bergabung dengan dewan direksi Bank Pembangunan Regional Rusia, yang dimiliki oleh Rosneft, sebuah perusahaan minyak milik negara di Rusia. Tahun itu dia juga mulai bekerja di Anatevka, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Luksemburg yang kemudian berganti nama menjadi Leyne, Strauss-Kahn, and Partners (LSK). Namun, ditutup pada 2014 setelah menyatakan pailit.[3]

Skandal Percobaan Pemerkosaan

Pada 2008, dia ditegur 24 direktur eksekutif (dewan kehormatan) IMF karena ketahuan berselingkuh dengan pegawai IMF. Pada 15 Mei 2011, dia ditangkap di New York dengan tuduhan mencoba memerkosa pembersih kamar hotel. Dari kamar hotel mewah seharga Rp 25 juta per malam, dia diharuskan pindah menginap ke sebuah sel sempit di penjara Pulau Rikers. Pada 16 Mei 2011, jaksa pengadilan menolak permohonan pengacaranya, Ben Brafman agar kliennya ditahan di luar penjara dengan membayar jaminan sebesar 1 juta dollar AS. Ia ditahan setelah hakim pengadilan Kota Nwe York, Melissa C Jackson menolak permohonan bebas dengan jaminan yang disodorkan tim kuasa hukumnya. Tim kuasa hukum yang juga menawarkan agar pengadilan menahan semua dokumen kliennya juga ditolak.

Penghargaan

Pada 2008, dia mendapat atas upaya IMF dalam meredam gejolak perekonomian dunia.

Referensi

  1. ^ a b c (Inggris) Dominique Strauss-Kahn, International Monetary Fund. Diakses pada 16 Mei 2010.
  2. ^ "Strauss-Kahn Terjerat Soal Kriminal", Kompas, Jakarta, 16 May 2011 
  3. ^ "Dominique Strauss-Kahn | Biography, IMF, Scandal, & Facts". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-08. 

Bacaan lanjutan

  • Bos IMF Resmi Ditahan, Koran Tempo edisi 18 Mei 2011.
  • Strauss-Kahn Dipenjara, Kompas edisi 18 Mei 2011.
Kembali kehalaman sebelumnya