Share to:

 

Dualisme budi–tubuh

Ilustrasi dualisme oleh René Descartes. Input dikirim oleh organ-organ perasa ke epifisis di otak dan dari situ ke dalam budi yang nonfisik.

Dualisme budi–tubuh atau dualitas budi-tubuh adalah gagasan dalam filsafat budi bahwa fenomena-fenomena budi merupakan fenomena nonfisik,[1] atau pandangan bahwa budi dan tubuh merupakan dua hal yang terpisah.[2] Maka dari itu, gagasan ini terkait dengan hubungan antara budi dan tubuh dan sering kali dianggap sebagai lawan dari pandangan-pandangan lain yang digagas untuk menyelesaikan masalah budi-tubuh, seperti fisikalisme atau enaktivisme.[1][2]

Salah satu gagasan dualisme yang paling terkenal adalah dualisme yang digagas oleh René Descartes (1641). Ia berkeyakinan bahwa budi bersifat nonfisik, sehingga merupakan suatu substansi tanpa ruang. Descartes mengidentifikasikan budi dengan kesadaran dan membedakannya dari otak sebagai organ kecerdasan.[3]

Terdapat tiga jenis dualisme budi-tubuh:

  1. Dualisme substansi menyatakan bahwa budi dan materi memiliki substansi yang sangat berbeda.[1]
  2. Dualisme properti menyatakan bahwa perbedaan ontologis ada pada perbedaan antara properti budi dan materi (seperti dalam pandangan emergentisme).[1]
  3. Dualisme predikat mengklaim bahwa predikat-predikat budi tidak dapat direduksi menjadi predikat-predikat fisik.[1]

Catatan kaki

  1. ^ a b c d e Hart, W.D. (1996) "Dualism", in A Companion to the Philosophy of Mind, ed. Samuel Guttenplan, Oxford: Blackwell, hlm. 265-7.
  2. ^ a b Crane, Tim; Patterson, Sarah (2001). "Introduction". History of the Mind-Body Problem. hlm. 1–2. the assumption that mind and body are distinct (essentially, dualism) 
  3. ^ Robinson, Howard, "Dualism", The Stanford Encyclopedia of Philosophy (Fall 2003 Edition), ed. Edward N. Zalta, http://plato.stanford.edu/archives/fall2003/entries/dualism/.
Kembali kehalaman sebelumnya