Dwi Rubiyanti Kholifah
Dwi Rubiyanti Kholifah atau yang dikenal sebagai Ruby Kholifah adalah seorang penulis, konsultan di tingkat nasional dan internasional serta perempuan aktivis perdamaian yang menjabat sebagai Sekjen Asian Muslim Action Network (AMAN)[1]. BiografiKholifah lahir di Banyuangi, 4 April 1975 bernaman lengkap Dwi Rubiyanti Kholifah[2]. semasa kanak-kanak, ia kerap menerima aksi perundungan lantaran fisiknya yang pendek dan hitam[3]. Bahkan ketika ia berhasil mengecap bangku sekolah sampai perguruan tinggi, ia sering mendapat cercaan dari tetangganya. Sebab pada saat itu, perempuan yang kuiah masih menjadi hal yang tabu di masyarakat[4]. Kholifah menempuh pendidikan S-1 Sastra Inggris di Fakultas Sastra, Universitas Negeri Jember (1994-1999)[5]. Momentum awal bangkitnya motivasi Kholifah adalah pada saat ia seminar tentang feminisme yang diadakan oleh Fakultas Sastra Universitas Negeri Jember[6]. Perjuangannya dimulai saat ia menjadi ketua senat di kampusnya, dan memimpin demo dalam usaha menggulingkan rezim Orde Baru[7]. Ia sering sekali bergerak dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan fokus dalam pemberdayaan perempuan guna menjembati antara masyarakat dan pemerintah[8]. Selain itu, ia kerap kali mencari kerja sama dari berbagai sektor guna memperkuat kapasitas perempuan pada sektor agama, etnis, jenis kelamin, dan sosial kelas, sehingga golongan perempuan dapat memainkan peran penting dalam membangun perdamaian. Kholifah memulai karirnya di Asian Muslim Action Network (AMAN) pada tahun 2003 bersamaan saat ia sedang menempuh pendidikan Magister di Universitas Mahidol Bangkok, Thailand[9]. Kemampuan Bahasa Inggris yang dimiliki oleh Kholifah memungkinkannya untuk menjalin kerja sama diplomasi antar NGO lintas negara dan menyebarkan nilai-nilai serta praktik-praktik baik di Indonesia[10]. Terutama, ia berperan dalam mempromosikan gerakan KUPI (Kongres Ulama Perempuan Indonesia). Hingga saat ini, Kholifah menjabat sebagai Sekjen Asian Muslim Action Network (AMAN), Country Representative of AMAN Indonesia[11]. PengakuanDwi Rubiyanti Kholifah peraih 100 perempuan berprestasi versi BBC pada 2014[12] PublikasiKholifah, D. R. (2010). Contesting discourses on sexuality and sexual subjectivity among single young Muslim women in pesantren. Saarbrücken: LAP Lambert Academic Publishing[13]. Referensi
|