Ekologi keluarga
Ekologi keluarga adalah studi tentang interaksi antara keluarga dan lingkungannya. Lingkungan keluarga dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi keluarga, termasuk lingkungan fisik, sosial, dan budaya. Ekologi keluarga dapat digambarkan sebagai sistem yang saling terkait. Perubahan pada satu bagian sistem dapat mempengaruhi bagian lain sistem. Misalnya, perubahan pada lingkungan fisik, seperti polusi udara, dapat berdampak negatif pada kesehatan keluarga. Ekologi keluarga penting untuk dipelajari karena dapat membantu kita memahami bagaimana keluarga berkembang dan berfungsi. Ekologi keluarga juga dapat digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan program yang mendukung keluarga. Sejarah PerkembanganIde "ekologi" terkait tentang hubungan populasi manusia dengan struktur dan stabilitas lingkungan. Ekologi sebagai ilmu baru dikembangkan oleh Ernest Haeckel (seorang zoologist yang berasal dari Jerman) pada tahun 1860 hingga 1870an. Pada saat yang bersamaan seorang biological sustapeneliti yang bernama Ellen Swallow Richard ingin mengembangkan dan mengusulkan sebuah ilmu mengenai lingkungan yang difokuskan untuk rumah dan keluarga yang saat itu dikenal dengan home ecology. kemudian lingkup home ecology ini memperkaya dan mengembangkan ruang lingkup ekonomi rumah tangga (home ecomonic), bahkan Richards menjadi pendiri dan presiden pertama dari Asosiasi Home Economic Amerika. Perspektif ekologi keluarga berkembang pada abad ke 19 dimana terjadi reformasi sosial, urbanisasi, industrialisasi, perluasan pendidikan umum, dan perhatian dunia meningkat terhadap kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Pada tahun 1960an, terjadi peningkatan kesadaran adanya keterkaitan dan ketergantungan aksi manusia dan kualitas lingkungan, dan minat mengkaji fenomena keluarga dari perspektif sistem yang bersifat holistik. Ide penting perspektif ekologi dalam home economin yang sesuai dengan teori ekologi keluarga, yaitu :
Konsep Ekologi KeluargaPremis Dasar
Asumsi
Pertanyaan Utama dalam Ekologi Keluarga
Pembagian Lingkungan KeluargaLingkungan fisik keluarga meliputi tempat tinggal, lingkungan alam, dan sumber daya alam. Keluarga perlu berinteraksi dengan lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhannya, seperti makanan, air, dan tempat tinggal. Lingkungan sosial keluarga meliputi orang-orang yang berinteraksi dengan keluarga, seperti kerabat, teman, dan tetangga. Keluarga perlu berinteraksi dengan lingkungan sosial untuk mendapatkan dukungan dan memenuhi kebutuhan sosialnya. Lingkungan budaya keluarga meliputi nilai-nilai, norma, dan kepercayaan yang berlaku di masyarakat. Keluarga perlu berinteraksi dengan lingkungan budaya untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan masyarakat. Lingkungan buatan manusia sangat mempengaruhi terhadap aksi, interaksi dan transaksi dalam keluarga. misal : bagaimana kehadiran mini market dalam suatu kampung mempengaruhi pola konsumsi pada keluarga dan pola alokasi sumberdaya, bagaimana pembangunan jalan melalui beberapa program pemerintah mempengaruhi pola perilaku masyarakat. |