Ekspedisi Chitral
Ekspedisi Chitral (bahasa Urdu:چترال فوجی مہم) adalah suatu ekspedisi militer yang dikirim oleh pemerintah Inggris pada tahun 1895 untuk membantu benteng di Chitral yang berada di bawah pengepungan setelah kudeta lokal. Setelah penguasa yang lama meninggal, kekuasaan berpindah tangan beberapa kali. Pasukan Britania dengan kekuatan sekitar 400 orang telah terkepung di dalam benteng hingga dibantu oleh dua ekspedisi, yang terdiri atas satu ekspedisi kecil dari Gilgit dan satu ekspedisi besar dari Peshawar. Latar belakang konflikDalam fase terakhir Permainan Besar, perhatian beralih ke wilayah pegunungan yang belum diklaim di utara India Britania di sepanjang daerah yang kemudian adalah perbatasan Tiongkok-Soviet. Chitral dianggap sebagai jalur yang memungkinkan untuk invasi Rusia ke India, tapi kedua pihak tidak tahu banyak tentang geografi setempat. Britania mengirim orang-orang seperti George W. Hayward, Robert Shaw, dan mungkin beberapa pakar ke utara untuk mengeksplorasi. Hayward dibunuh dan penguasa Chitral mungkin terlibat di dalamnya. Sejak tahun 1871 telah ada penjelajah-penjelajah Rusia di Pegunungan Pamir ke utara. Sekitar tahun 1889 beberapa orang Rusia memasuki wilayah Chitral dan Hunza ke arah timur. Gabriel Bonvalot juga mencapai Chitral dari wilayah teritorial Rusia. Sejak sekitar tahun 1876 Chitral berada di bawah perlindungan Maharaja Kashmir di tenggara, sehingga meskipun berada di lingkup pengaruh Britania, tapi tidak ada keresidenan Britania. Pada saat itu kekuatan Chitral diperluas ke timur hingga Lembah Yasin, yang berada di tengah antara Chitrali dan Hunza. Inggris mendirikan Perwakilan Gilgit sekitar 175 mil (281 km) sebelah timur pada tahun 1877. Pada tahun 1891 Britania menduduki Hunza di utara Gilgit. Dari tahun 1857 hingga 1892 penguasa (Mehtar) di Chitral adalah Aman ul-Mulk dari Dinasti Katur. Ketika sang penguasa meninggal pada tahun 1892, salah seorang putranya, Afzul ul-Mulk, merebut tahta dan membunuh saudara tirinya sebanyak yang ia bisa.[1] Saudara Aman, Sher Afzul Khan, yang berada dalam pengasingan di Kabul, sekitar 150 mil (241 km) barat daya, diam-diam memasuki Chitral bersama beberapa pendukungnya dan membunuh Afzul. Putra Aman yang lain, Nizam ul-Mulk, yang telah melarikan diri ke perwakilan Britania di Gilgit, maju ke arah barat Gilgit, dalam perjalanan ia mengumpulkan pasukan, termasuk 1.200 orang yang dikirim oleh Sher. Melihat situasinya tidak ada harapan, Sher melarikan diri kembali ke Afganistan dan Nizam merebut takhta dengan restu Britania. Belum setahun berkuasa, Nizam dibunuh oleh saudaranya, Amir ul-Mulk, saat mereka berburu. Umar Khan, seorang pemimpin suku dari Bajour membawa pasukan 3.000 orang Pastun bergerak dari selatan ke utara untuk membantu Amir ul-Mulk sekaligus bertujuan menggantikannya. Sir George Scott Robertson, perwira tinggi Britania di Gilgit, mengumpulkan 400 pasukan dan bergerak arah barat ke Chitral dan mengancam Umar Khan dengan invasi dari Peshawar jika ia tidak memutar balik.[1] Amir ul-Mulk mulai bernegosiasi dengan Umar Khan, sehingga Sir Robertson menggantikan Amir dengan adiknya yang berusia 12 tahun, Shuja ul-Mulk. Pada titik ini Sher Afzul Khan kembali masuk ke persaingan. Rencana yang terlihat adalah Sher akan merebut takhta dan Umar Khan akan memperoleh bagian dari wilayah Chitral. Robertson masuk ke benteng untuk berlindung yang menambah kebencian orang-orang setempat. Karena Umar Khan dan Sher Afzul terus begerak maju, Robertson mengirim utusan rahasia ke luar untuk meminta bantuan. Pengepungan ChitralBenteng tempat Robertson dan pasukannya berlindung memiliki luas 80 yard persegi (67 m2) dan dibangun dari lumpur, batu, dan kayu. Tinggi dindingnya 25 kaki (7,6 meter) dengan ketebalan 8 kaki (2,44 meter). Terdapat sebuah jalan pendek tertutup ke sungai, satu-satunya sumber air. Benteng menampung 543 orang, 343 di antaranya adalah prajurit, termasuk lima perwira Inggris. Mereka berasal dari kesatuan Sikh ke-14 dan satu detasemen Infanteri Kashmir. Dukungan artileri berupa 2 meriam gunung RML 7 peletus tanpa alat bidik dan 80 butir amunisi. Hanya ada 300 peluru untuk setiap orang dan persediaan makanan untuk satu bulan. Charles Vere Ferrers Townshend dari Mesopotamia ikut memimpin pasukan atau berada di antara mereka. Pada 3 Maret sekelompok orang dikirim ke luar untuk mengetahui kekuatan musuh. Dari kelompok itu 23 orang tewas dan 33 terluka. Harry Frederick Whitchurch dianugerahi Salib Victoria karena membantu yang terluka. Pada waktu yang sama satu pasukan kecil dari Gilgit dikalahkan. Amunisi dan bahan peledak yang mereka bawa diambil. Tanggal 5 April orang-orang Chitral sudah berada 50 meter dari benteng. Pada 7 April mereka membakar menara tenggara yang terbakar selama 5 jam tapi tidak runtuh. Empat hari kemudian kelompok Chitral mulai menggali terowongan untuk mencoba membuka benteng. Terowongan dimulai dari sebuah rumah tempat orang-orang Chitral berpesta untuk menyembunyikan suara penggalian. Pada saat suara penggalian terdengar, sudah terlambat bagi pasukan Britania untuk menggali terowongan hadangan. Seratus orang bergegas keluar dari gerbang timur, mencari mulut terowongan, menusuk para penambang dengan bayonet, meledakkan bahan peledak, dan kembali dengan korban delapan orang. Pada malam 18 April seseorang berteriak memberitahu bahwa para pengepung telah melarikan diri. Pagi berikutnya sekelompok besar prajurit bersenjata memastikan kebenarannya. Pengepungan yang berlangsung satu setengah bulan itu mengambil korban jiwa 41 orang dari pihak yang bertahan. BantuanKetika pihak Britania mendengar situasi Robertson, mereka mulai mengumpulkan pasukan di sekitar Peshawar, tapi mereka tidak terburu-buru karena beranggapan bahwa Umar Khan akan mundur. Ketika laporan menjadi lebih serius, mereka memerintahkan Kolonel James Kelly di Gilgit untuk bertindak. Ia mengumpulkan pasukan yang ia bisa. Meskipun kekuatan pasukannya kecil, ia memiliki keuntungan bahwa pihak Chitral menganggap bahwa tidak akan ada orang yang mau melintas sejauh 150 mil di pegunungan pada akhir musim dingin. Kelompok Kelly meninggalkan Gilgit pada tanggal 23 Maret, mungkin melintasi lembah Sungai Gilgit, dan hingga 30 Maret telah memasuki batas salju di ketinggian 10.000 kaki. Melihat kondisi yang mereka hadapi, kuli-kuli yang dipekerjakan oleh Kelly melarikan diri bersama kuda-kuda mereka yang sarat dengan muatan, tapi mereka segera ditangkap dan ikut di bawah penjagaan. Masalah utama yang mereka hadapi adalah mereka harus melinasi Puncak Shandur di ketinggian 12.000 kaki di hulu Sungai Gilgit dengan salju setinggi pinggang sambil menyeret meriam gunung di atas kereta salju (1 hingga 5 April). Pertempuran dimulai pada hari berikutnya setelah orang-orang Chitral menyadari keberadaan mereka. Pada April 13 mereka telah mendorong musuh dari dua posisi utama dan pada 18 April musuh tampaknya telah menghilang. Sementara itu, Britania telah mengumpulkan 15.000 orang di Peshawar di bawah pimpinan Mayor Jenderal Sir Robert Low[2] dan Jenderal Sir Bindon Blood sebagai Kepala Staf-nya.[3][4][5][6] Mereka berangkat sekitar seminggu setelah Kelly meninggalkan Gilgit. Francis Younghusband secara resmi cuti untuk menyertai Low dan menjadi koresponden khusus untuk LondonTimes. Pada 3 April mereka menyerbu Perlintasan Malakand yang dipertahankan oleh 12.000 prajurit lokal. Pada 17 April, pasukan Umar Khan bersiap untuk mempertahankan istananya di Munda, tapi setelah mengetahui mereka sangat kalah jumlah, mereka menyelinap pergi. Di dalam benteng, pihak Britania menemukan sebuah surat dari sebuah perusahaan Skotlandia yang menawarkan senjata Maxim seharga 3.700 rupee dan revolver seharga 34 rupee untuk setiap unit. Perusahaan itu diperintahkan untuk meninggalkan India. Loa masih melintasi Perlintasan Lowari pada hari yang sama saat Kelly memasuki Chitral. Meskipun Kelly tiba di Chitral lebih dulu, pasukan Low yang besarlah yang memaksa musuh mundur. Orang pertama dari rombongan Low yang mencapai Chitral adalah Younghusband, yang tanpa izin berkuda mendahului pasukan. (Max Hastings melakukan aksi yang sama tahun 1982.) Malam itu, Younghusband, Robertson, dan Kelly berbagi botol brendi terakhir di garnisun itu. Akibat selanjutnyaUmar Khan melarikan diri bersama sebelas keledai yang membawa banyak harta dan selamat tiba di Afganistan. Sher Ali dikirim ke pengasingan di India. Robertson diberi gelar kesatria. Kelly menjadi perwira militer kehormatan di istana melayani Ratu dan memperoleh tanda kehormatan Order of the Bath. Sebelas tanda kehormatan Distinguished Service Order (DSO) diberikan, bersama dengan Salib Victoria Whitchurch, dan semua prajurit diberikan tambahan 6 bulan gaji dan tiga bulan cuti. Townshend memperoleh kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal dan setidaknya sembilan orang menjadi Jenderal. Ada wacana pembangunan jalan dari Peshawar, tapi ditolak karena biayanya dan takut bahwa pihak Rusia bisa juga menggunakannya. Dua batalyon ditempatkan di Chitral dan dua di Perlintasan Malakand. Pada musim semi tahun 1898 Kapten Ralph Cobbold "cuti berburu" di Pamir dan mengetahui bahwa Rusia berencana untuk menduduki Chitral jika Britania meninggalkan tempat itu. Catatan
Bacaan lanjutanHenty, George A (1904). Through Three Campaigns A Story of Chitral, Tirah and Ashanti. - fiksi historis Pranala luar
|