Elia Myron
Elia Myron (lahir 29 Oktober 1994) atau Elia Hathaway adalah seorang selebritas internet dan TikToker yang dikenal karena membahas permasalahan sensitif antara teologi tiga agama Abrahamik, terutama hubungan antara teologi Islam dan teologi Kristen. Sebagai akibatnya, Elia menjadi sosok kontroversial dalam permasalahan tiga agama Abrahamik. Kehidupan pribadiElia Hathaway dilahirkan di Jakarta pada bulan Oktober tahun 1994 dari orang tua yang berbeda agama, ayahnya beragama Kristen, sementara ibunya adalah seorang Yahudi.[1] Ia sendiri adalah seorang Protestan. Terdapat kebingungan mengenai jenis kelaminnya, dengan publik yang berspekulasi bahwa Elia adalah seorang perempuan karena suara lembutnya. Namun, Elia sendiri telah mengklarifikasi bahwa dirinya adalah laki-laki.[2][3] PendidikanElia Myron bersekolah di sekolah Kristen dan Sinagoga Lewis, di mana ia belajar mengenai iman Kekristenan. Elia lulus dari SMA pada 2012, kemudian mendaftar di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan sastra Inggris. Pada tahun 2016, Elia lulus dengan gelar sarjana dan kemudian ia mengejar gelar master di bidang teologi di universitas yang sama.[butuh rujukan] Elia menyelesaikan gelar masternya pada tahun 2018 dan kemudian fokus pada karirnya sebagai seorang pembuat konten.[4] AktivitasElia bekerja sebagai seorang pembuat konten yang aktif dalam mengomentari iman Kekristenan. Ia sendiri menyatakan bahwa dirinya adalah seorang apologet, dan menafsirkannya sebagai orang yang "memberi pertanggung jawaban iman Kekristenan". Ia seringkali mengomentari topik-topik sensitif terkait hubungan tiga agama Abrahamik (Islam, Kekristenan, dan Yudaisme). Pendapatnya mengenai hubungan tiga agama dan Konflik Israel–Palestina seringkali menimbulkan kontroversi publik.[4][5] Pada 2023, Richard Lee mengadakan sebuah siniar dan mengundang Elia sebagai bintang tamunya. Siniar tersebut segera mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak, membuat Richard tertarik untuk mengundang Elia kembali. Kali ini, ia mengundang Elia untuk berdiskusi dengan Dondy Tan, seorang mualaf yang telah mempelajari berbagai kitab suci.[6] Richard kemudian mengirimkan pesan suara untuk memberitahukan hal ini kepada Elia. Namun, Elia menolak karena ia mendapat banyak ancaman dan kritik tajam setelah siniar pertama. Belakangan, pesan suara Richard kepada Elia bocor ke media sosial dan kembali menuai perhatian publik.[7][8] KontroversiElia dikritik terutama karena pandangannya yang kontroversial mengenai berbagai isu sensitif tiga agama abrahamik. Deddy Corbuzier menyatakan bahwa sebagai seorang Muslim ia tidak bisa menerima pandangan Elia dan mengatakan bahwa Elia tidak seharusnya membandingkan antara satu kitab suci dengan kitab suci lainnya.[9] Elia juga disebut-sebut telah melakukan penistaan terhadap agama Islam dan nabi Islam Muhammad.[10] Elia dikabarkan telah meminta agar Kementerian Agama Republik Indonesia melakukan reformasi terhadap tafsir Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, dan telah menggelar sebuah petisi. Elia menganggap bahwa Al-Qur'an telah menjiplak Alkitab Kristen dan secara khusus meminta untuk merevisi Surah al-A'raf ayat 157.[11] Permintaan ini memicu kontroversi luas di kalangan Muslim Indonesia. Penceramah Muhammad Hafiz Aulia mengatakan bahwa tidak mungkin untuk melakukan revisi terhadap Al-Qur'an, hal itu dikarenakan Muslim telah meyakini bahwa Al-Qur'an diturunkan langsung oleh Tuhan dan otoritasnya tidak dapat diganggu gugat.[12][13] Pandangan Elia terkadang juga dikritik oleh sejumlah umat Kristiani. Elia berpendapat bahwa Yesus dan Isa itu berbeda, hal ini dikarenakan Yesus dilahirkan di kandang domba, sementara Isa dilahirkan di bawah pohon kurma. Pendapat ini dibantah oleh Esra Alfred Soru, seorang pendeta dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Esra menyatakan bahwa Elia seharusnya melihat lebih jauh mengenai pandangan Islam dan Kekristenan mengenai Isa dan Yesus menurut Sejarah, tidak hanya terbatas pada kelahirannya saja.[14] Meskipun begitu, sejumlah umat Kristiani, terutama pendukung Elia membantah bahwa pernyataan Esra tersebut ditujukan untuk mengkritik Elia.[15][butuh sumber nonprimer][1] Referensi
Pranala luar
|