Share to:

 

Elisabeth Geleerd

Elisabeth Geleerd
LahirElisabeth Rozetta Geleerd
(1909-03-20)20 Maret 1909
Rotterdam, Belanda
Meninggal25 Mei 1969(1969-05-25) (umur 60)
New York, Amerika
PekerjaanAhli psikoanalisis
Suami/istri
(m. 1946)

Elisabeth Rozetta Geleerd Loewenstein (20 Maret 1909 – 25 Mei 1969) adalah seorang ahli psikoanalisis berkebangsaan Belanda-Amerika yang lahir dari keluarga kelas menengah atas di Rotterdam. Geleerd mempelajari psikoanalisis di Wina dan London di bawah bimbingan Anna Freud. Geleerd menjadi salah satu praktisi psikoanalisis ternama Amerika untuk anak dan remaja di pertengahan abad ke-20. Spesialisasi Gellerd adalah psikoanalisis psikosis, termasuk skizofrenia, dan dia juga merupakan penulis yang berpengaruh dalam bidang psikoanalisis skizofrenia anak. Geleerd merupakan salah satu dari penulis yang pertama kali mempertimbangkan konsep gangguan kepribadian ambang pada masa kanak-kanak.

Pada tahun 1946, Geleerd menikah dengan rekan sesama ahli psikoanalisis, Rudolph Loewenstein. Dari pernikahan ini, keduanya memiliki seorang anak. Geleerd dikenal dengan reputasinya sebagai dokter yang memiliki empati terhadap pasien dan sangat terampil serta digambarkan memiliki temperamen yang sensitif, selalu menyelidiki dan mencari tahu satu masalah dengan tajam, dan penuh perasaan.[1] Geleerd juga dianggap sebagai pemikir independen yang tidak ragu untuk mempresentasikan ide-idenya dengan tegas bahkan jika topiknya merupakan masalah yang sensitifitasnya cukup untuk membuat ahli psikoanalisis lain menghindari topik tersebut. Geleerd meninggal pada tahun 1969 di New York di usia 60 tahun akibat penyakit kronis.

Awal kehidupan

Elisabeth Rozetta Geleerd lahir pada tanggal 20 Maret 1909 di Rotterdam[1] dalam keluarga etnis Yahudi ateis sebagai anak tertua dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Moses, merupakan pemilik perusahaan penyedia suplai dan alat untuk kapal, dan ibunya bernama Bertha Haas.[2] Ayah Geleerd adalah seorang pengusaha kaya dan Geleerd tumbuh di kalangan keluarga yang berkecukupan.[3][4] Saat Geleerd dalam masa kanak-kanak, ibunya menderita penyakit tuberkulosis kronis dan meninggal akibat penyakit ini ketika Geleerd berusia 9 atau 10 tahun. Geleerd dan kedua saudaranya, Yap dan Benedictus, kemudian diasuh di bawah pengawasan tante mereka. Bagi Geleerd, hal ini merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Saat dia kembali ke rumah ayahnya di awal usia remaja,[1][3] hubungannya dengan ayahnya selalu berjarak karena tinggal terpisah selama beberapa tahun. Selain itu, ayahnya sering kali sibuk dengan pekerjaannya, meskipun dia mendukung penuh keinginan Geleerd untuk menjadi seorang dokter.[2][3]

Saudara laki-laki Geleerd, Yap, meninggal akibat tuberkulosis beberapa tahun setelah kematian ibunya. Kehilangan-kehilangan inilah yang membuatnya berkeinginan untuk menjadi seorang dokter. Geleerd mengambil kuliah ilmu kedokteran di Universitas Leiden dan lulus sebagai dokter di tahun 1936.[2] Dia kemudian berangkat ke Wina untuk mempelajari psikoanalisis di bawah bimbingan Anna Freud.[4] Keputusan Geleerd untuk menempuh pendidikan di Institut Psikoanalisis Vienna,[2] oleh teman dekatnya, Helen Tartakoff, dianggap sebagai pemberontakan terhadap tradisi bahkan di masa tahun 1930-an.[3] Pendidikan Geleerd dan Helen terputus di tahun 1938 karena adanya Nazisme di Austria dan Geleerd pindah ke London untuk melanjutkan pendidikannya.[1][4]

Pada waktu yang bersamaan, ayahnya pindah ke Prancis Selatan dan saudaranya ke Swiss untuk melarikan diri dari pengikut Nazi yang jumlahnya semakin banyak di Belanda. Kepindahan ayah dan saudaranya ini memutuskan ikatan yang tersisa antara Geleerd dan tanah kelahirannya. Geleerd kesulitan menyesuaikan diri dengan kultur Belanda yang kaku yang membuatnya merasa asing di kampung halamannya sendiri.[3]

Karier

Rudolph Loewenstein

Geleerd melanjutkan pendidikannya di bawah bimbingan Anna Freud di London dan menjadi salah satu murid yang menonjol. Geleerd terkenal karena kebebasan berpikir dan gaya interpersonalnya, dia mampu dan dengan tegas[5] mengemukakan ide-idenya bahkan jika topiknya terlalu sensitif dan canggung untuk didiskusikan dengan teman sejawatnya. Kecemerlangan Geleerd dibuktikan saat Anna Freud mengutip penelitiannya di dalam beberapa publikasi Sigmund Freud yang paling signifikan selama tahun 1950-an dan 1960-an.[5] Selama berada di London, Geleerd bekerja sebagai psikiater di Rumah Sakit Maudsley di Denmark Hill dan bekerja untuk pengungsi perang asal Prancis di Klinik Tavistock di Swiss Cottage.[3]

Pada tahun 1940, setelah didorong oleh teman-temannya yang sudah lebih dahulu berada di Amerika, Geleerd memutuskan untuk pindah ke sana juga.[3] Dia menetap pertama kali di Topeka, Kansas, dan bekerja untuk Karl Menninger di Klinik Menninger selama 5 tahun pertama.[4] Selama periode ini, dia bekerja untuk membantu orang tua menjelaskan segala fakta dan konsekuensi yang ditimbulkan oleh Perang Dunia II kepada anak-anak mereka alih-alih berusaha menyembunyikannya. Hal ini Geleerd lakukan berdasarkan pengalamannya menangani anak-anak terlantar di London.[6] Pada tahun 1946, Geleerd pindah ke New York dan menikah dengan rekannya sesama psikoanalis, Rudolph Loewenstein. Dari pernikahannya ini, Geleerd memiliki seorang anak laki-laki bernama Richard Loewenstein yang berprofesi sebagai psikiater.[2]

Selama periode ini, di antara perjuangannya melawan penyakit kronis yang dia derita, Geleerd harus menyeimbangkan perannya antara keluarga dan pekerjaan. Geleerd merupakan analis terlatih di Institut Psikoanalisis New York pada tahun 1947 dan memainkan peranan penting dalam pengembangan program psikoanalisis di institut anak dan remaja.[1]

Kontribusi untuk psikoanalisis anak

Geleerd memiliki spesialisasi dalam psikoanalisis anak dan remaja. Sehubungan dengan perannya di Institut Psikoanalisis New York, dia merupakan ahli psikoanalisis paling berpengaruh di Amerika dalam praktik disiplin ilmu tersebut selama pertengahan abad ke-20.[4] Geleerd memberikan perhatian khusus dalam psikoanalisis skizofrenia anak[1] yang merupakan diagnosis populer saat itu (sebagian besar kasus yang dianggap sebagai skizofrenia pada anak di masa Geleerd, saat ini diklasifikasikan sebagai gangguan spektrum autisme).[7] Pada tahun 1946 Geleerd memublikasikan makalah tentang masalah perilaku anak yang dianggap kemungkinan menderita skizofrenia. Geleerd mengatakan bahwa masalah perilaku yang diperlihatkan oleh anak-anak ini memperlihatkan tanda-tanda psikosis. Dia juga mengemukakan penggunaan psikoanalisis akan membantu populasi anak dengan skizofrenia. Geleerd mengatakan bahwa psikoanalisis kemungkinan akan memberikan pengaruh yang baik terhadap perkembangan penyakit pada anak-anak yang menerima metode terapi psikonalisis ini.[8]

Geleerd merupakan salah satu ahli psikoanalisis pelopor yang mempertimbangkan kemungkinan adanya gangguan kepribadian ambang pada anak. Dalam penelitiannya di tahun 1958, dia melakukan penelitian dengan mengembangkan deskripsi yang telah digambarkan sebelumnya oleh Margaret Mahler. Mahler mendeskripsikan tiga kelompok anak, yaitu kelompok anak dengan tiga gambaran gejala autistik, kelompok anak dengan gejala psikotik, dan anak dalam kelompok ketiga. Geleerd melakukan referensi silang gejala yang diperlihatkan oleh anak dalam ketiga kelompok ini dengan gangguan kepribadian ambang seperti yang dialami oleh penderita di usia dewasa. Penelitiannya dikembangkan oleh Sara Kut Rosenfeld dan Marjorie P. Sprince pada tahun 1960-an dan Fred Pine pada tahun 1970-an.[9]

Geleerd adalah anggota Freudian atau aliran klasik psikoanalisis anak dan kritikus aliran Kleinian yang dibawa oleh Melanie Klein. Geleerd menerima beberapa kontribusi Kleinian seperti penekanan akan pentingnya satu tahun pertama kehidupan anak untuk perkembangan psikologis mereka. Namun, dia menyatakan ketidaksetujuan pada sebagian besar konsep aliran tersebut. Perhatian terbesar yang Geleerd berikan terhadap aliran Kleinian adalah konsep mereka yang berhubungan dengan psikosis.[10] Geleerd dengan terang-terangan mengkritik kelonggaran prinsip Kleinian yang mengikuti keinginan anak dan adanya kebebasan yang diberikan kepada mereka selama masa observasi. Bagi Geleerd, anak-anak dengan psikosis harus ditangani dengan lebih ketat dan tegas alih-alih bersikap permisif.[3][10] Pada tahun 1968, Geleerd menyunting The Child Analyst at Work, yaitu koleksi kasus yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran teknik psikoanalisis anak aliran Freudian. The Child Analyst at Work dibuat sebagai respons terhadap buku yang menerangkan proses terapi aliran Kleinian tanpa adanya hal serupa yang dikeluarkan oleh penganut aliran Freudian.[11]

Di dunia kedokteran klinis, Geleerd menanamkan reputasi sebagai ahli psikoanalisis yang terampil dan memiliki empati terhadap pasiennya. Tartakoff menggambarkan Geleerd sebagai individu yang memiliki sensitivitas dan empati bagi anak yang biasanya jarang dimiliki oleh ahli psikoanalisis yang lain.[3] Sementara itu, di mata sejarawan Nellie L. Thompson, Geleerd adalah sosok dengan temperamen yang sensitif, selalu menyelidiki dan mencari tahu satu masalah dengan tajam, dan penuh perasaan. Bagi Thompson, hal tersebut sesuai dengan penampakan fisik Geleerd yang neoklasik dan sifatnya yang lembut.[1] Selama kariernya, Geleerd lebih berfokus pada gangguan psikologis berat dan psikosis, karena bagi Geleerd lebih sulit dan kompleks mencari solusi terapi masalah kesehatan mental untuk dua hal ini dibandingkan solusi terapi untuk neurosis. Hal ini ditunjukkan Geleerd di sepanjang masa kariernya dan di dalam sebagian besar karya tulisnya.[3]

Akhir kehidupan dan kematian

Pada tahun 1960-an, Geleerd memusatkan perhatiannya terhadap aspek adaptif dari pertahanan ego seperti penyangkalan dan regresi, termasuk peran mekanisme pertahanan tersebut pada orang dewasa normal. Dia secara khusus tertarik pada kemungkinan pentingnya regresi terhadap perkembangan masa remaja yang normal. Hal ini merupakan ide serupa yang diusulkan oleh Jean Piaget. Geleerd sedang mengerjakan buku tentang psikoanalisis dan perkembangan remaja di akhir-akhir usianya.[3]

Geleerd meninggal di New York pada tanggal 25 Mei 1969 pada usia 60 tahun.[2] Dia mendahului suaminya yang meninggal pada tahun 1976[12] dan mentornya, Anna Freud.[13]

Karya pilihan

  • The Child Analyst at Work. New York: International Universities Press, 1967.[14]
  • "Some Aspects of Ego Vicissitudes in Adolescence" (1961), Journal of the American Psychoanalytic Association, vol. 9, no. 1, pp. 394–405.[2]
  • "Borderline States in Childhood and Adolescence" (1958), The Psychoanalytic Study of the Child, vol. 13, no. 1, pp. 279–295.[2]
  • "A Contribution to the Problem of Psychoses in Childhood" (1946), The Psychoanalytic Study of the Child, vol. 2, no. 1, pp. 271–291.[8]
  • "Psychiatric Care of Children in Wartime" (1942), American Journal of Orthopsychiatry, vol. 12, no. 4, pp. 587–593.[14]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g Thompson, Nellie L (21 July 2005). "Geelerd, Elisabeth (1909–1969)". Dalam de Mijolla, Alain. The International Dictionary of Psychoanalysis. New York, New York: MacMillan Reference Library. hlm. 667–668. ISBN 9780028659244. 
  2. ^ a b c d e f g h Thompson, Nellie L (31 December 1999). "Elisabeth Rozetta Geleerd". The Shalvi/Hyman Encyclopedia of Jewish Women. Diakses tanggal 19 November 2021. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k Tartakoff, Helen (1970). "Obituary—Elisabeth Geleerd Loewenstein". International Journal of Psychoanalysis. 51 (1): 71–73. 
  4. ^ a b c d e Nölleke, Brigitte (14 October 2021). "Psychoanalytikerinnen in Österreich" [Women Psychoanalysts in Austria]. Psychoanalytikerinnen. Biografisches Lexikon (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 19 November 2021. 
  5. ^ a b Dyer, Raymond (7 July 1977). "Emigration and War Work". Her Father's Daughter: The Work of Anna Freud. Lanham, Maryland: Rowman & Littlefield Publishers, Incorporated. hlm. 143. ISBN 9780876686270. 
  6. ^ Geleerd, Elisabeth (1942). "Psychiatric Care of Children in Wartime". American Journal of Orthopsychiatry. 12 (4): 587–593. doi:10.1111/j.1939-0025.1942.tb05952.x. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-05. Diakses tanggal 2022-04-05. 
  7. ^ Rapoport J, Chavez A, Greenstein D, Addington A, Gogtay N (2009). "Autism spectrum disorders and childhood-onset schizophrenia: clinical and biological contributions to a relation revisited". Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry. 48 (1): 10–18. doi:10.1097/CHI.0b013e31818b1c63. PMC 2664646alt=Dapat diakses gratis. PMID 19218893. 
  8. ^ a b Geleerd, Elisabeth R. (January 1946). "A Contribution to the Problem of Psychoses in Childhood". The Psychoanalytic Study of the Child. 2 (1): 271–291. doi:10.1080/00797308.1946.11823549. PMID 20293636. [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ Shapiro, Theodore (1997). "The Borderline Syndrome in Children: A Critique". Dalam Robson, Kenneth S. The Borderline Child: Approaches to Etiology, Diagnosis, and Treatment. New York, New York: McGraw-Hill Higher Education. hlm. 22. ISBN 9780765700902. 
  10. ^ a b Glenn, Jules; Firestein, Stephen K (1966). "Meetings of the New York Psychoanalytic Society". The Psychoanalytic Quarterly. 35 (2): 320–326. doi:10.1080/21674086.1966.11927599. [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ Mangham, Charles A (1968). "The Child Analyst at Work Edited by Elisabeth R. Geleerd". International Journal of Group Psychotherapy. 18 (3): 406–407. doi:10.1080/00207284.1968.11508383. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-05. Diakses tanggal 2022-04-05. 
  12. ^ Staff writer (15 April 1976). "Dr. Loewenstein, Psychoanalyst, 78". New York Times. Diakses tanggal 19 November 2021. 
  13. ^ Young-Bruehl, Elisabeth (2008). "In the Face of Enemy Forces". Anna Freud: A Biography (edisi ke-2). New Haven, Connecticut: Yale University Press. hlm. 399–400. ISBN 9780300140231. 
  14. ^ a b "Geleerd, Elisabeth R. 1909-1969 (Elisabeth Rozetta)". WorldCat. Diakses tanggal 19 November 2021. 
Kembali kehalaman sebelumnya