ErgonomikaErgonomika atau (kurang tepat) ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktikkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia. Ergonomi berasal dari dua kata bahasa Yunani: ergon dan nomos: ergon berarti kerja, dan nomos berarti aturan, kaidah, atau prinsip. Pendapat lain diungkapkan oleh Sutalaksana (1979): ergonomi adalah ilmu atau kaidah yang mempelajari manusia sebagai komponen dari suatu sistem kerja mencakup karakteristik fisik maupun nonfisik, keterbatasan manusia, dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien.[1] Bentuk kata sifatnya adalah ergonomis. Kasus Penggunaan Perangkat non ErgonomiSudah disadari sejak lama, bahwa perangkat dan peralatan non ergonomi yang digunakan manusia memunculkan problematika tersendiri. Bernardino Ramazzini, seorang dokter berkebangsaan Italia, membahas hubungan antara ‘cedera repetitif fisik’ dengan pekerjaan yang dituangkan dalam publikasinya yang berjudul “De Morbis Artificum Diatriba” (diterjemahkan: Diseases of Workers dan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan: penyakit para pekerja) pada tahun 1713.Menurutnya pekerjaan bisa memunculkan problematika ‘penyakit’ tersendiri. Ia menyarankan agar para dokter mengajukan pula pertanyaan perihal pekerjaan si pasien guna mendeteksi secara akurat penyakit yang dideritanya. Pernyataan Bernardino memang benar, berbagai masalah seperti Cumulative Trauma Disorders (CTD) atau Repetitive Strain Injuries (RSI) diderita karena penggunaan perangkat perangkat komputer dalam waktu lama yang memunculkan ketidaknyamanan yang terakumulasi dan berulang atau repetitif.[2] Masih banyak kasus gangguan kesehatan yang didapati para pekerja kantoran dewasa ini dikarenakan penggunaan perangkat komputer yang terlalu lama yang tidak tepat, misalnya:
Referensi
|