Share to:

 

Fallujah

Artikel ini membahas tentang kota Fallujah di Irak. Untuk informasi lebih jauh tentang perang di Fallujah, lihat Pendudukan AS di Fallujah.
Untuk tempat di Israel (dulunya sebuah kota Arab), lihat al-Faluja.
Untuk distrik di Irak, lihat Fallujah (distrik)
Lokasi Fallujah di Irak
Lokasi Fallujah di Irak
Cakrawala di Fallujah

Fallujah (bahasa Arab:الفلوجة); kadang-kadang dialihaksarakan menjadi Falluja atau Fallouja) adalah sebuah kota di provinsi Al Anbar, Irak, yang terletak sekitar 69 km sebelah barat Baghdad di tepi Sungai Eufrat. Fallujah telah ada sejak zaman Babilonia dan di sini pula terdapat sejumlah akademi Yahudi yang penting selama berabad-abad. Kota ini berkembang dari sebuah kota kecil pada 1947 hingga pada masa sebelum perang populasinya berjumlah 350.000 orang pada 2003. Penduduknya sekarang tidak diketahui, tetapi diperkirakan 350.000 lebih, dan diperkirakan setiap bulannya 300 penduduk baru tiba di kota itu. Di Irak sendiri, kota ini dikenal sebagai "kota masjid" karena di seluruh kota ini dan desa-desa sekitarya ada lebih dari 200 buah masjid. Perang konon telah menyebabkan rusaknya 60% bangunan di seluruh kota, dengan 20% hancur total, termasuk 60 buah masjid di kota ini.

Sejarah

Wilayah ini telah dihuni selama beberapa milenium. Ada bukti bahwa wilayah di sekitar Fallujah telah berpenghuni pada zaman Babilonia. Etimologi nama kotanya tidak dapat dipastikan, tetapi sebuah teori menyebutkan bahwa nama Siriaknya, Pallgutha, berasal dari kata divisi atau bagian. Nama kota ini dalam bahasa Aram adalah Pumbedita.

Daerah Fallujah pernah menjadi bagian dari provinsi Sassanid Persia, Anbar. Kata anbar berasal dari bahasa Persia dan berarti "gudang". Region in dianggap sebagai gudang bagi pasukan-pasukan. [1][pranala nonaktif permanen] Kota Fallujah sendiri disebut Misiche pada waktu itu.

Selama berabad-abad di kota ini terdapat salah satu akademi Yahudi yang paling penting, Akademi Pumbedita, yang dari tahun 258 hingga 1038 menjadi salah satu dari dua pusat belajar Yahudi terpenting di seluruh dunia. [2] Diarsipkan 2011-09-21 di Wayback Machine.

Di bawah Kesultanan Ottoman, Fallujah menjadi sebuah tempat perhentian kecil dalam jalur-jalur utama negara itu melintasi padang gurun di sebelah barat Baghdad.

Pada musim semi 1920, Britania, yang telah menguasai Irak setelah runtuhnya Kesultanan Ottoman, mengirim Letkol. Gerard Leachman, seorang penjelajah terkenal dan perwira kolonial senior, untuk memadamkan pemberontakan di Fallujah. Leachman terbunuh tepat di selatan kota ini dalam sebuah perkelahian dengan seorang pemimpin setempat Syeikh Dhari. Britania mengirimkan sebuah pasukan untuk menghancurkan pemberontakan itu dan pertempuran yang terjadi sesudah itu menelan korban lebih dari 10.000 orang Irak dan 1.000 pasukan Britania.[butuh rujukan]

Dalam Perang Inggris-Irak yang singkat pada 1941, tentara Irak dikalahkan oleh Britania dalam sebuah pertempuran dekat Fallujah. Pada 1947 kota ini hanya mempunyai sekitar 10.000 penduduk saja. Ia berkembang cepat menjadi sebuah kota setelah kemerdekaan Irak dengan masuknya kekayaan minyak ke negara ini. Posisinya sebagai salah satu jalan utama keluar dari Baghdad membuat posisinya sangat penting.


Lihat pula

Rujukan

Pranala luar

33°21′N 43°47′E / 33.350°N 43.783°E / 33.350; 43.783

Kembali kehalaman sebelumnya