Firman Gani
Irjen Pol (Purn.) Firman Gani (30 Desember 1952 – 19 Januari 2013) adalah seorang mantan perwira tinggi Polri berbintang dua. Ia pernah menjabat sebagai Kapolda di empat Polda berbeda, diantaranya di Polda Maluku, Polda Sulawesi Selatan, Polda Jawa Timur dan Polda Metro Jaya. KarierFirman Gani merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1974. Ia mengawali karier kepolisian sebagai Komandan Peleton Brigade Mobil (Brimob) pada 1975. Dua tahun kemudian, ia menjadi Komandan Kompi Brimob Polda Metro Jaya selama tujuh tahun, lalu menjadi Komandan Satuan Brimob di Polda Kalimantan Barat.[1][2] Kemudian ia dimutasikan ke Ujung Pandang untuk jabatan yang sama pada 1986. Setahun berselang ia diangkat menjadi Kepala Kepolisian Resor Majene. Firman Gani juga pernah dipercaya sebagai ajudan wakil presiden, yang kemudian ajudan presiden B.J. Habibie.[1][2] Pada tahun 1999, ia diangkat sebagai Kepala Korps Brimob oleh Kapolri saat itu Jenderal Pol Roesmanhadi menggantikan Brigjen Pol Silvanus Yulian Wenas.[3] Selanjutnya ia menjabat sebagai Kapolda Maluku pada 2000 dan Kapolda Sulawesi Selatan pada 2001[4] sebelum dipindahkan ke Polda Jawa Timur juga sebagai Kapolda pada 2003. Ia dilantik menjadi Kapolda Metro Jaya pada 16 Juli 2004. Ketika menjadi Kapolda Metro Jaya, Firman dikenal sebagai penggagas Detasemen Khusus 88 (Densus 88 Antiteror Polri), ia meresmikannya pada 26 Agustus 2004 dengan komandan pertamanya adalah AKBP Tito Karnavian.[5] Jabatan terakhirnya di kepolisian adalah Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Polri. Setelah pensiun, Firman terjun ke dunia politik. Ia menjadi Ketua DPW Partai Amanat Nasional DKI Jakarta. MeninggalFirman Gani meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta pada 19 Januari 2013 di usia 60 tahun akibat penyakit stroke. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.[6] Referensi
Pranala luar
|