Francisco Villa
Francisco Villa (lahir Rio Grande, 5 Juni 1878; meninggal Chihuahua 20 Juli 1923) memiliki nama sebenarnya Doroteo Arango terkenal dengan nama Pancho Villa, pemimpin bandit Meksiko, jenderal pahlawan dan pemimpin yang terkenal ingin menguasai Meksiko sesudah presiden Porfirio Diaz yang jatuh pada tahun 1911.[1] Sesudah Madero terbunuh pada tahun 1913, Victoriano Huerta menggantikannya sebagai presiden, dan Villa mendukungnya.[1] Kemudian, ketika Venustiano Carranza berkuasa, ia mendukungnya, tetapi kemudian bersengketa dan melawannya, Villa dan Emiliano Zapata merebut Mexico City, tetapi dikalahkan oleh Alvaro Obregon (1915) yang mendukung Carranza.[1] Francisco Villa, semua didukung oleh pihak Amerika Serikat, tetapi kemudian Presiden Woodrow Wilson mengalihkan dukungannya kepada Carranza.[1] Pada tahun 1916, Villa menyerbu daerah Amerika Serikat, hasilnya, Presiden Woodrow Wilson mengirimkan jenderal John J. Pershing dan pasukannya untuk menangkap Villa.[1] Setelah itu, Obregon menggulingkan Carranza pada tahun 1920, dan mendamaikan Villa dengan hadiah tanah.[1] Francisco Villa mati ditembak musuh-musuhnya secara tersembunyi.[1] Villa lahir dengan nama José Doroteo Arango Arámbula, putra petani miskin Agustín Arango dan Micaela Arámbula yang saat ini menjadi museum rumah bersejarah bernama Casa de Pancho Villa.[2] Doroteo merupakan anak tertua dari lima bersaudara, oleh karena itu ia memikul tanggung jawab besar untuk mengasuh adik-adiknya pasca Agustin meninggal.[3] Ia menerima pendidikan dari sekolah gereja lokal, namun berhenti dan menjadi petani tetapi berhenti sekolah dan menjadi petani bagi-hasil yang setelah ayahnya meninggal.[4] Pada usia 16 Doroteo pindah ke Chihuahua.[4] Doroteo pernah mencuri kuda dan melarikan diri ke wilayah Sierra Madre Occidental di Durango, di mana ia menjelajahi bukit sebagai bandit.[4] Akhirnya, ia menjadi anggota dari kelompok penjahat yang dipimpin oleh Ignacio Parra, salah satu bandit yang paling terkenal dari Durango pada saat itu.[3] Sebagai bandit ia pergi dengan nama "Arango." [3] Beberapa kali Dorango mengalami berbagai peristiwa sebagai bandit.[4] Hingga pada ahirnya, tahun 1910 Villa mulai berpindah melakukan kegiatan yang lebih sah, apalagi setelah bertemu dengan Abraham Gonzalez.[4] Kemudian Francisco Madero, seorang politisi yang bertentangan dengan diktator Porfirio Díaz, González meyakinkan Villa bahwa melalui bandit ia bisa memperjuangkan rakyat dan melukai pemilik hacienda.[4] Rujukan
|