Fransiskus Hong Yong-ho
Francis Hong Yong-ho (Korea: 홍용호 프란치스코; Hanzi: 洪龍浩) (lahir pada 12 Oktober 1906 – tanggal kematian tidak diketahui, namun dinyatakan meninggal pada Juni 2013) adalah seorang prelatus Katolik Roma yang ditahan oleh rezim komunis Kim Il-sung pada 1949 dan kemudian menghilang. Setelah ia menghilang, ia selama beberapa tahun dimasukkan sebagai Uskup Pyongyang, Korea Utara. BiografiLahir di Pyongyang pada 12 Oktober 1906, Francis Hong Yong-ho diangkat menjadi pendeta pada 25 Mei 1933.[1][2] Sebelas tahun kemudian, ia dipilih menjadi Vikaris Apostolik Heijō dan Uskup Tituler Auzia oleh Paus Pius XII pada 24 Maret 1944.[1][2] Ia ditahbiskan menjadi uskup pada 29 Juni 1944, konsekrator utamanya adalah Bonifatius Sauer, O.S.B. (Keuskupan Hamhung), dengan ko-konsekrator Irenaeus Hayasaka (Keuskupan Agung Daegu) dan Paul Roh Ki-nam (Keuskupan Agung Seoul).[1][2] Ia ditahan oleh rezim komunis Kim Il-sung pada 1949 dan kemudian menghilang.[3][4][5] Menurut Kardinal Nicolas Cheong Jin-suk, berpidato pada 2006:
Vikariat Apostolik Heijō mengubah namanya menjadi Pyongyang pada 12 Juli 1950, yang dinaikkan statusnya menjadi Keuskupan Pyongyang oleh Paus Yohanes XXIII pada 10 Maret 1962, dengan Fransiskus Hong Yong-ho ditunjuk sebagai uskup pertama dari keuskupan baru tersebut.[7] Hong Yong-ho akhirnya dinyatakan telah meninggal oleh Takhta Suci pada Juni 2013, meskipun tanggal dan tempat kematian yang pasti tidak diketahui.[8] Referensi
|