Share to:

 

François Rabelais

François Rabelais
LahirAntara 1483 hingga 1494
Chinon, Kerajaan Prancis
Meninggal9 April 1553
Paris, Kerajaan Prancis
PekerjaanPenulis, dokter, humanis
KebangsaanPrancis
Almamater
Aliran sastraHumanisme Renaisans
Karya terkenalPantagruel, Gargantua

François Rabelais (lahir sekitar tahun 1483-1494 dan meninggal pada 9 April 1553) adalah seorang pemikir Prancis pada masa pencerahan. Ia juga adalah seorang penulis, humanis, biarawan, dan penggiat kebudayaan Yunani. Dalam sejarahnya, ia dikenal sebagai seorang penulis fantasi, satire, grotesk, dengan paduan lagu dan permainan kata-kata. Karyanya yang paling dikenal luas adalah Gargantua dan Pantagruel. Lantaran kekuatan sastrawi dan pentingnya posisinya dalam sejarah, di dalam kamus Merriam-Webster, terdapat istilah Rabelaisian untuk menjelaskan suatu cara bercerita dengan "humor yang terang-terangan, gambaran karikatural dan gaya naturalisme yang penuh keberanian".

Gargantua dan Pantagruel

Artikel utama: Gargantua dan Pantagruel

Gargantua dan Pantagruel menceritakan kisah tentang dua orang raksasa, seorang ayah bernama Gargantua dan putranya bernama Pantagruel, kisah petualangan mereka dituliskan dengan amat memikat dalam penceritaan bernada satire.

Judul ini merupakan buku serial, dua buku pertama berfokus pada kisah hidup harian kedua raksasa ini, kisah-kisah selanjutnya bercrita tentang petualangan kawan-kawan Pantagruel, seperti Panurge, dan Saudara Jean, dan para petualang lautan lainnya dalam pencarian mereka akan Botol Ilahi.

Meski sebagian besar bab bercerita dengan penuh candaan, terkadang kelewat fantastis dan cenderung absurd, beberapa bagian cerita menawarkan kisah-kisah humanis yang ideal sepanjang masa, di antaranya surat dari Gargantua kepada Pantagruel dan bab-bab masa perkembangan Gargantua sebagai seorang pemuda yang memggambarkan visi-visi menarik seputar dunia pendidikan.

Dalam Kesusastraan

Dalam novelnya yang berjudul Tristram Shandy, Laurence Sterne mengutip cukup banyak dari tulisan-tulisan Rabelais.

Alfred Jarry mekakukan pementasan, berdasarkan memori, dan himne dari Rabelais. Jarry bekerja bertahun-tahun untuk menyelesaikan sebuah opera libretto dari Claude Terrasse yang didasarkan pada kisah Pantagruel.

Mikhail Bakhtin, seorang filsuf Rusia, mendasarkan konsep-konsepnya tentang karnivalesk dan tubuh grotesk dari penceritaan "dunia Rabelais". Ia juga menulis Rabelais and His World, yang memuji ketangguhan kisah-kisah Rabelais.

Sementara itu, George Orwell sama sekali bukan pengagum Rabelais. Dalam tulisannya yang terbit pada tahun 1940, ia menyebut Rabelais sebagai seseorang yang "amat busuk, penulis yang tidak waras, yang patut dijadikan studi kasus untuk psikoanalisis".

Milan Kundera, dalam sebuah artikel pada tahun 2007 yang terbit di The New Yorker justru menegaskan kekagumannya pada Rabelais dan menyayangkan bahwa dalam suatu daftar mengenai kesusastraan Prancis tulisan Rabelais justru ditempatkan di belakang memoar perang Charles de Gaulle. Ia menyatakan tegas betapa Rabelais dalam kesusastraan Prancis memberi sumbangsih selayaknya Cervantes pada keseluruhan seni penulisan prosa.

Rabelais adalah figur penting dalam pidato penerimaan Nobel yang dibacakan oleh Kenzaburo Oe pada tahun 1994.

Henry Miller, dalam novel pertamanya yang mashyur Tropic of Cancer menggambarkan kekagumannya pada Rabelais dalam beberapa nukilan.

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya