Galatia 1 (disingkat Gal 1) adalah bagian pertama dari Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh rasul Paulus.[3]
Teks
- Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah kuno tertua terlestarikan yang memuat salinan pasal ini antara lain:
- Pasal ini dibagi atas 24 ayat.
- Berisi pengajaran bahwa hanya ada satu Injil dan riwayat bagaimana Paulus menjadi rasul.
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Ayat 4
- [Tuhan Yesus Kristus,] yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita.[4]
Ayat ini mungkin adalah suatu pengakuan iman mula-mula yang terkenal dalam gereja-gereja Perjanjian Baru. Pengakuan ini menghubungkan kematian Kristus dengan pengampunan dosa dan pembebasan dari "dunia jahat yang sekarang ini". Kata "jahat" (dari bahasa Yunani: πονηρός, ponērós) ini juga dipakai dalam Doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus Kristus dalam Injil Matius pasal 6.[5] Pembebasan orang percaya dari kejahatan yang menguasai masyarakat dunia ini perlu sekali untuk tujuan keselamatan Kristus. Berita Injil yang pertama pada hari Pentakosta mengandung kata-kata, "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini" (Kisah Para Rasul 2:40). Orang percaya harus hidup bagi Allah dan menolak untuk dikuasai oleh nilai-nilai, kebijaksanaan, pandangan, keinginan jahat, dan kesenangan yang mementingkan diri dari orang dunia ini (bandingkan Titus 2:14; lihat Roma 12:2).[6]
Ayat 9
- Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.[7]
Referensi silang: 2 Korintus 11:4
Istilah "terkutuk" (ada versi Inggris yang menambah kata-kata penjelasan yang bermakna "untuk kekal") diterjemahkan dari satu kata bahasa Yunani: "ἀνάθεμα", "anathema", yang diartikan bahwa seseorang berada di bawah kutukan Allah, dihukum untuk binasa dan akan menerima murka dan kutukan Allah.
- 1) Rasul Paulus menyatakan sikap Roh Kudus yang menghukum dan memarahi orang-orang yang berusaha untuk memutarbalikkan Injil asli Kristus (Galatia 1:7) dan mengubah kebenaran dari kesaksian rasuli. Sikap yang sama ini nyata dalam Yesus Kristus (lihat Matius 23:13), Petrus (2 Petrus 2:1–22), Yohanes (2 Yohanes 1:7–11), dan Yudas (Yudas 1:3–4,12–19), dan juga akan terdapat dalam hati semua pengikut Kristus yang mengasihi Injil Kristus sebagaimana dinyatakan dalam Firman Allah dan yang percaya bahwa itu adalah Kabar Baik dari keselamatan yang sangat diperlukan bagi dunia yang terhilang dalam dosa (Roma 10:14–15).
- 2) Terkutuklah semua orang yang memberitakan injil yang bertentangan dengan yang diberitakan Paulus, sebagaimana yang dinyatakan kepadanya oleh Yesus Kristus (Galatia 1:11–12; lihat Galatia 1:6). Siapa pun yang menambahkan atau mengurangi Injil asli dan yang pokok dari Kristus dan para rasul berada di bawah kutukan Allah; "Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan" (Wahyu 22:18–19).
- 3) Allah memerintah orang percaya untuk mempertahankan iman (lihat Yudas 1:3), menegur dengan kasih (2 Timotius 2:25–26), dan memisahkan diri dari guru, gembala, dan orang lain dalam gereja yang menyangkal kebenaran pokok Alkitab yang diajarkan oleh Yesus dan para rasul (Galatia 1:8–9; Roma 16:17–18; 2 Korintus 6:17). Kebenaran pokok ini meliputi:
- 4) Bagian lain yang berisi peringatan terhadap guru-guru palsu terdapat di Roma 16:17; 2 Petrus 2:17–22; 2 Yohanes 1:9–11; Yudas 1:12–13; lihat 2 Korintus 11:13.[6]
Ayat 17
- Terjemahan Baru: Juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.[8]
Ayat 18-19
- Terjemahan Baru: Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya. Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.[9]
Ayat 22-24
- Terjemahan Baru: Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea. Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya. Dan mereka memuliakan Allah karena aku.[10]
Paulus di Yerusalem
- Ayat 18-19: Tiga tahun setelah pertobatannya, Paulus pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Simon Petrus (=Kefas), dan menumpang lima belas hari di rumahnya. Paulus tidak melihat rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
- Ayat 22-24: Jemaat-jemaat Kristus di Yudea tidak pernah melihatnya dan hanya mendengar, bahwa penganiaya mereka sekarang memberitakan iman, dan mereka memuliakan Allah karena dia.
Paulus menceritakan pengalamannya ketika sampai ke Yerusalem, melengkapi dengan sejumlah detail peristiwa yang dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal 9:
- Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.[11]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|
---|
Alkitab | | |
---|
Nama tempat/Istilah | |
---|
Nama orang | |
---|
Sumber | |
---|
|
|