Share to:

 

Gangguan kepribadian histrionik

Gangguan kepribadian histrionik atau lebih dikenal dalam Bahasa Inggrisnya, Histrionic Personality Disorder adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan tanda emosi yang berlebihan, sikap haus perhatian da manipulatif[1]. Biasanya kepribadian ini mulai tampak sejak awal masa dewasa dan muncul dalam beberapa situasi, Interaksi seseorang dengan HPD digambarkan sebagai menggoda, memukau, atau dramatis. Penderitanya juga mungkin mengalami gangguan konversi.

Bersama dengan Gangguan kepribadian narsistik, gangguan kepribadian ambang, dan gangguan kepribadian antisosial, HPD termasuk golongan gangguan kepribadian kluster B.[2] Penyandangnya sebenarnya cukup langka, berkisar atara 0,4 sampai dengan 0,6 persen, hingga maksimal 1,8 persen. [3]

Penyebab

Penyebab pasti gangguan kepribadian ini tidak diketahui, namun beberape penelitian memperlihatkan kondisi ini bisa terjadi akibat masalah genetik, trauma, dan perlakuan terlalu manja saat anak-anak. [4]

Gejala

Beberapa gejala yang diperlihatkan penyandang HPD antara lain:

  • Mudah marah.
  • Gelisah saat tidak mendapat perhatian.
  • Cenderung berpakaian atau berperilaku provokatif.
  • Emosi yang berubah-ubah secara drastis.
  • Berperilaku berlebihan atau dramatis.
  • Gaya bicara dibuat-buat dengan nada dan volume nyaring.
  • Egois atau kurang peduli pada orang lain.
  • Sulit menerima masukan atau kritik.
  • Mudah stres.
  • Kerap membuat keputusan yang terburu-buru.
  • Mudah terpengaruh atau dibujuk.
  • Kerap memanfaatkan fisiknya untuk menarik perhatian, contohnya dengan menggunakan pakaian terbuka.
  • Cenderung menyalahkan orang lain saat gagal melakukan suatu hal.[5]

Untuk menentukan seseorang mengalami kondisi HPD, digunakan lima kriteria dari DSM V, yaitu:

  • Tidak nyaman jika tidak menjadi pusat perhatian
  • Interaksi dengan orang lain yang cenderung menggoda secara seksual dan provokatif
  • Memperlihatkan perubahan emosi yang sangat cepat dan dangkal
  • Secara konsisten menggunakan daya tarik fisik untuk menarik perhatian orang lain
  • Gaya bicara yang sangat memukau, impresionistik, namun kurang mendetail
  • Memperlihatkan dramatisasi kondisi diri sendiri, teatrikal, dan ekspresi yang berlebihan
  • Mudah dipengaruhi orang lain
  • Menganggap sebuah hubungan lebih intim dari yang seharusnya [6]

Penanganan

Dari segi obat-obatan, tidak ada obat yang secara langsung mengobati HPD, namun kondisi depresi yang bisa terjadi pada penyandangnya bisa diatasi dengan anti depresan. Selain itu bisa diberikan beberapa terapi seperti terapi kelompok, terapi psikodinamik, terapi suportif, dan terapi kognitif[7]

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya