Gangguan pematangan seksualGangguan pematangan seksual adalah gangguan kecemasan atau depresi yang berhubungan dengan ketidakpastian tentang identitas gender atau orientasi seksual seseorang.[1] Gangguan ini dulunya terdaftar dalam Klasifikasi Penyakit Internasional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) edisi kesepuluh, ICD-10, manual diagnostik yang paling banyak digunakan oleh psikiater dan psikolog di seluruh dunia.[2] Namun pada tahun 2014, ditetapkan bahwa tidak ada pembenaran atas keberadaan kategori gangguan jiwa ini, dan diagnosisnya tidak dimasukkan ke dalam ICD-11 yang mulai berlaku pada Januari 2022.[3] SejarahGangguan pematangan seksual, bersama dengan orientasi seksual ego-distonik dan gangguan hubungan seksual, diperkenalkan ke ICD pada tahun 1990, menggantikan diagnosis homoseksualitas ICD-9.[4] Catatan berikut diterapkan pada keseluruhan bagian F66, bagian di mana ketiga diagnosis ini muncul: "Orientasi seksual dengan sendirinya tidak dapat dianggap sebagai suatu kelainan".[1] Penghapusan dari ICDSebagai bagian dari pengembangan ICD-11, WHO menunjuk Kelompok Kerja Klasifikasi Gangguan Seksual dan Kesehatan Seksual untuk membuat rekomendasi mengenai kategori penyakit yang berkaitan dengan orientasi seksual (bagian F66). Kelompok kerja merekomendasikan seluruh bagian F66 dihapus karena kurangnya kegunaan klinis, kurangnya kegunaan dalam data kesehatan masyarakat, dan potensi konsekuensi negatif, termasuk risiko bahwa kategori ini dapat mendukung "pengobatan yang tidak efektif dan tidak etis" seperti terapi konversi.[5][6] Laporan ini mencatat bahwa tidak ada bukti bahwa orientasi seksual non-heteroseksual itu sendiri merupakan penyebab penderitaan; sebaliknya, terdapat bukti empiris yang kuat bahwa gejala psikologis pada orang non-heteroseksual adalah akibat dari diskriminasi, penolakan sosial, dan stigma.[3][2] Mengacu pada gangguan pematangan seksual secara khusus, kelompok kerja mencatat kemungkinan bahwa kategori diagnostik ini menggabungkan pola perkembangan normal dengan proses patologis, dan juga mencatat bahwa orang dengan orientasi seksual non-heteroseksual atau ketidaksesuaian gender mungkin mengalami tekanan sosial karena stigma, namun tekanan seperti itu bukan merupakan indikasi suatu kelainan.[5][6] Oleh karena itu, ICD-11 tidak mencakup kategori diagnostik apa pun yang dapat diterapkan pada orang berdasarkan orientasi seksual, sehingga ICD sejalan dengan DSM-5.[3][5] Referensi
|