Telah terjadi gangguan perjalanan udara secara ekstensif dan berlanjut di sebagian besar Eropa sejak letusan kedua gunung api Eyjafjallajökull di Islandia pada tanggal 14 April 2010, menelantarkan jutaan wisatawan.[1] Peristiwa ini menjadi penghentian lalu lintas udara terbesar sejak Perang Dunia II.[2]
Letusan ini terjadi di bawah es gletser, dan air dingin dari es yang meleleh ini dengan cepat mendinginkan lava, menyebabkan lava berubah menjadi kaca, membentuk partikel-partikel kaca kecil yang terbawa oleh awan letusan. Hal ini, bersama tingkat letusan, membentuk awan penuh kaca di atmosfer atas yang sangat berbahaya bagi pesawat terbang.[3] Kemunculan dan lokasi awan ini bergantung pada keadaan letusan dan angin. Salah satu masalahnya adalah bahwa karena fungsi massa udara, awan abu bergabung dengan arus jet udara.[4]
Dengan banyak bandar udara besar di Eropa ditutup,[5][6][7] lebih banyak negara yang terkena dampak karena penerbangan ke dan dari bandara-bandara tersebut dibatalkan.
Hingga 16 April 2010[update], letusan ini berlanjut, tetapi tidak terlalu kuat; awan naik hingga ketinggian 5 kilometer (3 mi) daripada 13 kilometer (8 mi) seperti sebelumnya; tidak cukup tinggi untuk berhembus melintasi Eropa.[8] Prakiraan untuk 17 April pukul 06:00 memperlihatkan awan yang terus menutupi Eropa Utara.[9] Tanggal 16 April 20:00 UTC, awan debu ini diperkirakan akan mencapai Kazakhstan. Prakiraan arus jet dari awan debu ini akan tetap berlanjut hingga 21 April, juga perpindahan ke selatan di wilayah selatan Prancis dan Italia.[10]
Ada saat-saat ketika cuaca bebas awan di beberapa tempat; kadang waktu ini dimanfaatkan untuk melakukan beberapa pergerakan pesawat. Waktu luang selama 30 menit di Manchester, Inggris, mengizinkan dua penerbangan mendarat, dan satu pesawat diterbangkan ke Florida - kosong; tidak ada waktu bagi penumpang untuk naik pesawat - para wisatawan pun ditelantarkan kembali.[8]
Konteks
London Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) bertugas menyediakan informasi mengenai awan debu kepada otoritas penerbangan sipil. Otoritas ini kemudian membuat keputusan kapan dan di mana wilayah udara harus ditutup karena masalah keselamatan. Hal ini menyebabkan pembatalan banyak penerbangan di bandara-bandara di seluruh dunia, tidak hanya di negara tempat wilayah udara ditutup.
Pelarangan perjalanan udara paling besar di era modern terjadi setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat; semua lalu lintas udara sipil di wilayah udara AS, dan menuju dan dari AS, dipaksa mendarat selama tiga hari. Letusan Eyjafjallajökull memaksa pendaratan sebagian besar lalu lintas udara di utara Eropa mulai 15 April 2010, dan tidak ada tanda situasi membaik setelah prakiraan 17 April pukul 06:00 UTC.[dated info]
Profesor Bill McGuire dari Aon Benfield UCL Hazard Research Centre mengatakan pada 15 April "Letusan sebesar itu ... akan memberi dampak potensial untuk mengganggu perjalanan udara di garis lintang utara selama enam bulan atau lebih". Gunung api ini terakhir kali meletus pada tahun 1821, awan debunya bertahan selama setahun. Geofisikawan di Islandia mengatakan bahwa debu yang dihasilkan dari Eyjafjallajokull sepertinya akan berlanjut selama beberapa hari atau bahkan minggu; seorang geofisikawan di Icelandic Meteorological Office mengatakan "Daerah yang mengalami gangguan penerbangan bergantung pada cuaca. Daerah ini bergantung kepada bagaimana angin mengangkut debu".[11] Organisasi pengawas lalu lintas udara Eropa mengatakan pada sore 15 April bahwa penerbangan dapat terganggu selama 48 jam berikutnya.[12]
Meskipun berbahaya bagi pesawat, awan saat ini diperkirakan tidak akan menyebabkan masalah kesehatan di Britania Raya, Belgia, atau Belanda,[13][14][15] tetapi memberikan efek matahari terbenam merah yang spektakuler.[16]
Republik Ceko harus mengalami banyak penundaan dan penutupan bandara di daerah utara karena letusan ini. Debu tiba di Republik Ceko tanggal 15 April 22:00 UTC+01. Tanggal 16 April, wilayah udara ditutup setelah penutupan sebagian wilayah udara bagian timur, memaksa sejumlah pesawat mendarat di Moravia, i.e. Brno-Tuřany. Wilayah udara Ceko akan tetap ditutup setidaknya hingga siang 17 April. Pada 16 April, sekitar 400 penerbangan ke dan dari Bandar Udara Ruzyně di Praha dibatalkan.
Diumumkan bahwa wilayah udara Denmark ditutup pukul 16:00 UTC, 15 April.[19] Debu akan tetap berada di atas Denmark sepanjang akhir pekan apabila letusan gunung api Islandia terus berlanjut.[20]
Ratu Margrethe II Denmark tidak memiliki rencana mengundurkan diri ketika merayakan ulang tahun ke-70 bersama raja-raja Eropa lainnya dalam pesta yang dibayang-bayangi kekacauan penerbangan yang disebabkan letusan gunung api Islandia. Daftar tamu dikurangi pada Jumat karena sejumlah pemimpin negara gagal terbang ke Kopenhagen, termasuk Raja Juan Carlos dan Ratu Sofia dari Spanyol dan Presiden Ólafur Ragnar Grímsson dari Islandia. "Ada ketidakpastian besar apakah tamu asing lainnya akan hadir," juru bicara kerajaan Denmark, Lene Balleby mengatakan. Tamu-tamu yang diragukan kehadirannya adalah Pangeran Philip dari Britania Raya, Pangeran Mahkota Philippe dari Belgia dan istrinya Putri Mathilde, juga Pangeran Mahkota Pavlos dan Pangeran Nikolaos dari Yunani - putra kerajaan terasing Yunani yang berpusat di London. Kerajaan Swedia dan Norwegia tak sempat menghadiri bagian pertama program ini pada Kamis. Keluarga kerajaan Swedia berada di Kopenhagen pada Jumat, dan Raja Harald dari Norwegia diperkirakan tiba di ibu kota Denmark pada sore harinya.[21]
Tanggal 16 April, semua bandara internasional ditutup di Jerman.[28]
Bandar udara di Stuttgart dan Saarbrücken ditutup pukul 16:00 UTC dan Munich pukul 18:00 UTC. Semua bandara akan tetap ditutup hingga Minggu 0:00 UTC, dan Bandar Udara Hamburg hingga 12:00 UTC.
Tanggal 16 April, wilayah udara Irlandia dibuka kembali untuk penerbangan domestik mulai 10:00 UTC+01 dan penerbangan transatlantik ke barat dilanjutkan dari Bandar Udara Dublin.[32] Penerbangan Irlandia yang dijadwalkan terbang ke timur di wilayah udara Britania dan Eropa terpaksa mendarat karena awan debu masih mengancam wilayah udara mereka.[32][32]
Tanggal 17 April, terjadi penutupan debu yang semakin memburuk di sebagian besar Irlandia, dan seluruh wilayah udara ditutup.[33] Wilayah udara akan tetap ditutup hingga 18:00 UTC+01 sementara kemungkinan risiko akan terus dipelajari.[34]
Pada sore 16 April 2010, Otoritas Penerbangan Sipil Italia menutup wilayah udara Italia di Italia Utara, kecuali penerbangan darurat, mulai 06:00 UTC+02 hingga 14:00 UTC+02[35] dan kemudian diperpanjang pada 20:00 UTC+02.
Perjalanan udara di Norwegia ditunda mulai 14 April.
Selain dampak terhadap perjalanan udara, penutupan total wilayah udara Norwegia mencakup 21 pesawat search and rescue dan helikopter medis di negara ini. Otoritas kesehatan menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi tak dapat diduga dalam era modern, dan ambulans dan personel medis dipindahkan ke utara dan ke luar kota untuk mendesentralisasikan pelayanan dan menggantikan kehilangan angkutan udara.[41]
Lembaga Pelayanan Lalu Lintas Udara Serbia dan Montenegro, menutup semua lalu lintas di Serbia, Montenegro, sebagian perairan internasional di Laut Adriatik, dan wilayah udara teratas Bosnia dan Herzegovina yang diawasi negara ini pukul 14:00 UTC, 17 April.[51]
Slovenia terkena dampak letusan gunung api pada sore 16 April UTC+1. Kementerian Transportasi Slovenia telah menutup sebagian wilayah udara Slovenia di utara garis paralel ke-46 mulai dari permukaan tanh hingga ketinggian 35.500 kaki (10.800 m) pukul 22:00 UTC+1, 16 April, dan seluruh teritori Slovenia mulai dari permukaan tanah hingga ketinggian 35.500 kaki (10.800 m)* pukul 6:00 UTC+1, 17 April. Penutupan ini direncanakan terus berlangsung hingga 22:59 UTC+1, 17 April.[53] Ini merupakan penutupan pertama wilayah udara Slovenia setelah Perang Sepuluh Hari.[54]
Federal Office of Civil Aviation (FOCA) Swiss mengeluarkan NOTAM[56] tanggal 16 APril pukul 14:15 UTC yang menyatakan bahwa FIR Swiss akan ditutup untuk penerbangan VFR dan IFR mulai 16 April, 21:59 UTC hingga 17 April, 07:00 UTC. Penerbangan polisi, SAR dan helikopter medis dikecualikan dari penutupan ini.[57]Swiss International Air Lines memberitahu penumpangnya pada 16 April bahwa bandara Zurich, Basel, Jenewa dan Lugano akan ditutup, dan semua penerbangan menuju bandara-bandara tersebut akan dibatalkan.[58] Juga sejumlah bandara kecil seperti di Ambri ikut ditutup.
Skotlandia adalah negara pertama di Eropa yang mengalami dampak awan debu dengan semua bandara di Skotlandia ditutup pukul 04:00 BST tanggal 14 April. Wilayah udara Britania Raya ditutup pukul 11:00 UTC (12:00 BST) tanggal 14 April.[59] Pukul 14:45 BST, Jumat 16 April, dilaporkan oleh NATS bahwa larangan penerbangan di wilayah udara terawasi di Inggris dan Wales akan berlaku hingga 13:00 BST (12:00 UTC) tanggal 17 April pada awalnya. Hari Sabtu, 17 April, NATS memerpanjang larangan ini hingga 01:00 BST (00:00 UTC) hari Minggu, 18 April. Rencana untuk menarik larangan ATC mulai 19:00 BST Jumat 16 April di sebagian besar wilayah udara Skotlandia termasuk bandara di Shetland, Orkney dan juga Irlandia Utara dibatalkan karena kondisi yang memburuk.[60]
Debu telah diambil gambarnya tengah berada di atas Kepulauan Shetland.[61]
Daily Mail mengutip juru bicara Association of British Travel Agents yang mengatakan 'Kami memerkirakan ada sekitar satu juta warga Britania yang telantar di luar negeri,' dan melaporkan Britania Raya akan menghadapi penjatahan barang segar yang biasanya dikirimkan lewat udara. Wisatawan Britania di Spanyol mengatakan dibutuhkan 10 hari sebelum mereka dapat pulang bahkan apabila penerbangan tetap dilanjutkan.[62]
Tanggal 15 April, sekumpulan F-18Angkatan Udara Irlandia terbang melintasi awan debu di Finlandia Utara yang mengakibatkan mesin rusak.[64][65]
Dampak terhadap maskapai penerbangan
Tanggal 16 April, maskapai penerbangan Irlandia, Ryanair membatalkan semua penerbangan ke dan dari Britania, Irlandia, Belgia, Denmark, Finlandia, Norwegia, Swedia, Belanda, Prancis Utara, Jerman Utara, Italia, Polandia dan negara Baltik hingga Senin tengah hari 19 April. Pengumuman ini dianggap sebagai "pembatalan terbesar oleh maskapai penerbangan Eropa".[66]
Tanggal 17 April, maskapai Belgia, Brussels Airlines membatalkan semua penerbangan hingga Senin tengah hari 19 April.[67]
International Air Transport Association (IATA) telah memerkirakan industri maskapai penerbangan di seluruh dunia merugi £130 juta ($200 juta) per hari karena letusan ini.[70]
Debu telah mengganggu rencana penerbangan banyak orang yang hendak bepergian di, menuju, atau dari Eropa, termasuk politisi, anggota keluarga kerajaan, musisi dan tim olahraga.
Salah satu acara olahraga yang terpaksa ditunda adalah seri kedua MotoGP yang rencananya akan berlangsung di sirkuit Motegi Jepang.[71]
^"Slovenija zapira zračni prostor" (dalam bahasa Slovene). 24ur.com. 17 April 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-18. Diakses tanggal 17 April 2010.Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)