Gangguan sinyal radioRadio jamming atau gangguan sinyal radio merujuk pada tindakan yang disengaja untuk mengganggu atau memblokir komunikasi nirkabel.[1] Perangkat pemblokir sinyal (jammer) bekerja dengan mengirimkan sinyal radio yang mengganggu komunikasi telekomunikasi dengan cara menurunkan rasio sinyal terhadap kebisingan (signal-to-noise ratio), yang mengakibatkan komunikasi menjadi terputus atau tidak jelas.[2] Konsep ini dapat digunakan dalam jaringan data nirkabel untuk mengganggu aliran informasi.[3]Penyerang yang memiliki kekuatan cukup besar bisa mengganggu seluruh komunikasi di pita frekuensi tertentu dengan terus-menerus mengirimkan gangguan. Sebagai alternatif, untuk mengurangi biaya, penyerang bisa menggunakan gangguan sinyal secara terputus-putus (intermittent), yang juga dapat merusak komunikasi. [4] Teknik ini sering digunakan oleh negara-negara totaliter atau otoriter untuk mencegah informasi dari luar masuk ke dalam suatu negara. Pemerintah negara tersebut mengganggu atau memblokir sinyal radio dari stasiun radio asing yang dapat memengaruhi warganya dengan informasi yang dianggap bertentangan dengan ideologi atau kontrol pemerintah. Tujuannya adalah untuk mengendalikan aliran informasi dan membatasi pengaruh dari luar yang bisa mengancam stabilitas kekuasaan.[2] Perbedaan antara jamming dan interferenceJamming dan interference adalah dua jenis gangguan sinyal yang berbeda, baik dari segi penyebab maupun tujuannya. Jamming adalah gangguan yang disengaja, di mana seseorang atau perangkat dengan sengaja mengirimkan sinyal atau noise yang kuat di frekuensi yang sama atau sangat dekat dengan frekuensi yang digunakan oleh perangkat komunikasi yang sah. Tujuannya biasanya untuk memblokir atau mengacaukan komunikasi, seperti yang sering terjadi dalam konteks militer atau keamanan. Sebagai contoh, jamming dapat digunakan untuk mencegah pasukan lawan berkomunikasi dengan mengirimkan sinyal interferensi yang kuat. Sebaliknya, interference adalah gangguan yang terjadi secara tidak disengaja akibat faktor eksternal atau masalah teknis pada peralatan. interference sering kali disebabkan oleh perangkat lain yang menghasilkan sinyal pada frekuensi yang sama tanpa niat untuk mengganggu, seperti ketika televisi kabel secara tidak sengaja memancarkan sinyal pada frekuensi yang digunakan untuk komunikasi darurat.[5][6] Jenis gangguan sinyal
Awal mulaSebelum penyiaran radio reguler dimulai di Amerika Serikat, penggemar radio dan peneliti saling berbagi spektrum radio dengan stasiun pemerintah, dengan komunikasi terbatas pada sinyal kode Morse. Pemancar yang ada saat itu (spark-gap transmitters), menghasilkan sinyal yang luas sehingga mudah saling mengganggu. Detektor (penerima) tidak mampu membedakan antara sinyal dengan frekuensi pembawa yang sangat berbeda, sehingga menyebabkan banyak gangguan yang dianggap jamming oleh operator pemerintah yang sebenarnya disebabkan oleh keterbatasan teknis alat. Pada 1920-an, dengan berkembangnya penyiaran radio, jumlah stasiun meningkat namun frekuensi yang tersedia terbatas sehingga menyebabkan gangguan, baik yang disengaja (seperti jamming antar penyiar saingan, dimana penyiar yang bersaing mengganggu program radio saingan) maupun yang tidak disengaja. Jamming yang terorganisir pertama kali tercatat digunakan oleh Jerman pada Perang Dunia I. Pada tahun 1930-an, jamming mulai digunakan sebagai senjata politik. Selama Perang Dunia II, teknologi jamming semakin canggih, digunakan untuk mengganggu komunikasi militer dan sistem senjata berbasis radio, dengan semua pihak dalam perang terlibat dalam penggunaan jamming untuk tujuan strategis.[8] Referensi
|