Lini masa kimia memuat daftar karya, penemuan, gagasan, penciptaan, dan eksperimen penting yang secara signifikan mengubah pemahaman manusia tentang sains modern yang dikenal sebagai kimia, yang didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang komposisi materi dan interaksinya. Sejarah kimia dalam bentuk modernnya bisa dikatakan dimulai dari ilmuwan Irlandia Robert Boyle, meskipun akarnya dapat ditelusuri kembali ke catatan sejarah paling awal.
Gagasan awal yang kemudian tergabung dalam ilmu kimia modern berasal dari dua sumber utama. Filsuf alam (seperti Aristoteles dan Demokritos) menggunakan penalaran deduktif dalam upaya untuk menjelaskan perilaku dunia di sekitar mereka. Alkimiawan (seperti Jabir dan ar-Razi) adalah orang-orang yang menggunakan teknik eksperimental dalam upaya memperpanjang umur atau melakukan konversi materi, seperti mengubah logam dasar menjadi emas.
Pada abad ke-17, sintesis gagasan kedua disiplin ini, yaitu deduktif dan eksperimental, mengarah pada pengembangan proses berpikir yang dikenal sebagai metode ilmiah. Dengan diperkenalkannya metode ilmiah, lahirlah ilmu kimia modern.
Dikenal sebagai "sains pusat [en]", studi kimia sangat dipengaruhi oleh, dan memberi pengaruh kuat pada, banyak bidang ilmiah dan teknologi lainnya. Banyak peristiwa yang dianggap penting bagi pemahaman modern kita tentang kimia juga dianggap sebagai penemuan kunci di bidang, antara lain, fisika, biologi, astronomi, geologi, dan ilmu bahan.[1]
Pra abad ke-17
Sebelum menerima metode ilmiah dan penerapannya pada bidang kimia, agak kontroversial untuk mempertimbangkan banyak orang yang tercantum di bawah ini sebagai "kimiawan" dalam pengertian modern. Namun, gagasan pemikir besar tertentu, baik untuk nurani mereka, atau untuk penerimaan luas dan jangka panjangnya, tercantum di sini.
c. 3000 SM
Bangsa Mesir merumuskan teori Ogdoad [en], atau "gaya primordial", asal semuanya terbentuk. Inilah unsur khaos, berjumlah delapan, yang ada sebelum penciptaan matahari.[2]
Empedokles menegaskan bahwa segala sesuatu terdiri dari empat unsur utama: tanah, udara, api, dan air, di mana dua gaya aktif dan bertentangan, cinta dan kebencian, atau afinitas dan antipati, bertindak berdasarkan unsur-unsur ini, menggabungkan dan memisahkannya menjadi bentuk yang bervariasi.[4]
c. 440 SM
Leukippos dan Demokritos mengemukakan gagasan atom, sebuah partikel yang tak terbantahkan bahwa semua materi terbuat darinya. Gagasan ini sebagian besar ditolak oleh para filsuf alam yang mendukung pandangan Aristoteles (lihat di bawah).[5][6]
c. 360 SM
Plato mengaitkan istilah 'unsur' (stoicheia) dan dalam dialognya Timaios, yang mencakup diskusi tentang komposisi badan anorganik dan organik dan merupakan risalah dasar kimia, mengasumsikan bahwa partikel kecil dari setiap unsur memiliki bentuk geometris khusus: tetrahedron (api), oktahedron (udara), ikosahedron (air), dan kubus (tanah).[7]
c. 350 SM
Aristoteles, mengembangkan teori Empedocles, mengusulkan gagasan tentang zat sebagai kombinasi materi dan bentuk. Menjelaskan teori Lima Unsur, api, air, tanah, udara, dan ether. Teori ini sebagian besar diterima di seluruh dunia barat selama lebih dari 1000 tahun.[8]
Zosimos dari Panopolis menulis beberapa buku tertua tentang alkimia, yang dia definisikan sebagai studi tentang komposisi air, gerak, pertumbuhan, penjelmaan dan pengawajelmaan, menarik roh dari tubuh dan mengikat roh di dalam tubuh.[10]
Roger Bacon menerbitkan Opus Maius, yang antara lain mengusulkan bentuk awal metode ilmiah, dan berisi hasil eksperimennya dengan bubuk mesiu.[23]
c. 1310
Jabir Palsu [en], seorang alkimiawan anonim Spanyol yang menulis dengan nama Geber, menerbitkan beberapa buku yang menetapkan teori lama bahwa semua logam terdiri dari berbagai proporsi belerang dan raksa.[24] Dia adalah salah satu yang pertama menjelaskan asam nitrat, air raja, dan aqua fortis.[25]
c. 1530
Paracelsus mengembangkan studi tentang iatrokimia (iatrochemistry), sebuah subdisiplin alkimia yang didedikasikan untuk memperpanjang umur, sehingga menjadi akar industri farmasi modern. Ia juga mengklaim bahwa dia adalah orang pertama yang menggunakan kata "chemistry".[10]
Sir Francis Bacon menerbitkan The Proficience and Advancement of Learning, yang berisi deskripsi tentang apa yang kemudian dikenal sebagai metode ilmiah.[27]
Michal Sedziwój menerbitkan risalah alkimia A New Light of Alchemy yang mengusulkan adanya "makanan kehidupan" di dalam udara, yang kemudian dikenal sebagai oksigen.[28]
Publikasi anumerta buku Ortus medicina oleh Jan Baptist van Helmont, yang dikutip oleh beberapa orang sebagai karya transisi besar antara alkimia dan kimia, dan memberi pengaruh penting pada Robert Boyle. Buku ini berisi hasil berbagai eksperimen dan menetapkan versi awal hukum kekekalan massa.[31]
Robert Boyle mengusulkan hukum Boyle, deskripsi eksperimen tentang perilaku gas, khususnya hubungan antara tekanan dan volume.[32]
1735
Kimiawan Swedia Georg Brandt menganalisis pigmen biru tua yang ditemukan di bijih tembaga. Brandt menunjukkan bahwa pigmen tersebut mengandung unsur baru, yang kemudian diberi nama kobalt.[33][34]
Henry Cavendish menemukan hidrogen sebagai gas yang tak berwarna, tak berbau gas yang dapat terbakar dan dapat membentuk sebuah campuran eksplosif dengan udara.[38]
1773–1774
Carl Wilhelm Scheele dan Joseph Priestley seara terpisah mengisolasi oksigen, Priestley menyebutnya "udara terdeflogitikasi", ("dephlogisticated air") dan Scheele menyebutnya "udara api" ("fire air").[39][40]
1778
Antoine Lavoisier, yang dianggap sebagai "bapak kimia modern",[41] mengenali dan memberi nama oksigen, dan menyadari pentingnya dan perannya dalam pembakaran.[42]
1787
Antoine Lavoisier mempublikasikan Méthode de nomenclature chimique, sistem tata nama kimia modern pertama.[42]
Antoine Lavoisier menerbitkan Traité Élémentaire de Chimie, buku teks kimia modern pertama. Ini adalah survei lengkap tentang kimia modern, termasuk definisi ringkas pertama tentang hukum kekekalan massa, dan juga mewakili pendirian disiplin ilmu stoikiometri atau analisis kimia kuantitatif.[42][44]
1797
Joseph Proust mengusulkan hukum perbandingan tetap, yang menyatakan bahwa unsur-unsur selalu bergabung dalam rasio bilangan bulat kecil untuk membentuk senyawa.[45]
John Dalton mengusulkan hukum Dalton, yang menjelaskan hubungan antara komponen dalam campuran gas dan tekanan relatif yang masing-masing berkontribusi pada campuran keseluruhan.[47]
1805
Joseph Louis Gay-Lussac menemukan bahwa air tersusun atas dua bagian hidrogen dan satu bagian oksigen berdasarkan volume.[48]
1808
Joseph Louis Gay-Lussac mengumpulkan dan menemukan beberapa sifat kimia dan fisika udara dan gas lainnya, termasuk bukti eksperimental tentang hukum Boyle dan Charles, dan hubungan antara densitas dan komposisi gas.[49]
John Dalton menerbitkan New System of Chemical Philosophy, yang berisi deskripsi ilmiah modern tentang teori atom, dan deskripsi yang jelas tentang hukum perbandingan berganda.[47]
Amedeo Avogadro mengusulkan hukum Avogadro, yang menyatakan bahwa untuk volume gas yang sama, di bawah suhu dan tekanan konstan, memiliki jumlah molekul yang sama.[51]
1825
Friedrich Wöhler dan Justus von Liebig melakukan penemuan terkonfirmasi dan penjelasan pertama tentang isomer, yang sebelumnya telah diberi nama tersebut oleh Berzelius. Bekerja dengan asam sianat dan asam fulminat, mereka menyimpulkan dengan tepat bahwa isomerisme disebabkan oleh penataan yang berbeda dari atom-atom di dalam sturktur molekul.[52]
1827
William Prout mengklasifikasikan biomolekul ke dalam pengelompokan modern sebagai: karbohidrat, protein dan lipida.[53]
1828
Friedrich Wöhler mensintesis urea, sehingga memantapkan bahwa senyawa organik dapat dibuat dari bahan mentah anoragnik, menyanggah teori vitalisme.[52]
1832
Friedrich Wöhler dan Justus von Liebig menemukan dan menjelaskan gugus fungsional dan radikal dalam hubungannya dengan kimia organik.[52]
1840
Germain Hess mengusulkan hukum Hess, sebuah pernyataan awal tentang hukum kekekalan energi, yang menetapkan bahwa perubahan energi dalam proses kimia hanya bergantung pada keadaan bahan awal dan produk dan bukan pada jalur spesifik yang diambil antara kedua keadaan tersebut.[54]
1847
Hermann Kolbe memperoleh asam asetat dari sumber yang sepenuhnya anorganik, sanggahan lebih lanjut terhadap vitalisme.[55]
William Henry Perkin mensintesis mauveina, pewarna sintetis pertama. Dibuat sebagai produk sampingan yang tidak disengaja untuk menciptakan kuinina dari tar batubara. Penemuan ini merupakan dasar industri sintesis zat warna, salah satu industri kimia yang berhasil paling awal.[60]
Stanislao Cannizzaro, membangkitkan gagasan Avogadro mengenai molekul diatomik, menyusun sebuah tabel berdasarkan berat atom dan menyajikannya pada Kongres Karlsruhe tahun 1860, yang mengakhiri konflik puluhan tahun antara berat atom dan rumus molekul, dan mengarahkan Mendeleev menemukan hukum periodik.[63]
Friedrich August Kekulé von Stradonitz, yang sebagian berdasarkan pada karya Loschmidt dan lainnya, membentuk struktur benzena sebagai enam cincin karbon dengan ikatan berselang-seling tunggal dan ganda.[61]
Adolf von Baeyer mulai mengerjakan pewarna indigo, sebuah tonggak sejarah dalam industri kimia organik modern yang merevolusi industri zat warna.[71]
1869
Dmitri Mendeleev menerbitkan tabel periodik modern pertama, dengan 66 unsur yang diketahui saat itu dan diatur menurut berat atom. Kekuatan tabelnya adalah kemampuannya untuk secara akurat memprediksi sifat unsur yang belum diketahui.[65][66]
Ludwig Boltzmann menetapkan derivasi statistik dari banyak konsep penting fisika dan kimia, termasuk entropi, dan distribusi kecepatan molekul dalam fase gas.[74]
Jacobus Henricus van 't Hoff mempublikasikan Études de Dynamique chimique, suatu studi seminal tentang kinetika kimia.[76]
Hermann Emil Fischer mengusulkan struktur purina, sebuah struktur kunci dalam banyak biomolekul, yang kemudian disintesisnya pada tahun 1898. Juga mulai meneliti tentang kimia glukosa dan gula terkait.[77]
Fritz Haber dan Carl Bosch mengembangkan proses Haber untuk membuat amonia dari unsur-unsurnya, sebuah tonggak sejarah dalam kimia industri yang memiliki dampak besar dalam bidang pertanian.[88]
Robert Millikan mengukur muatan elektron dengan akurasi yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui eksperimen tetes minyak, yang memastikan bahwa semua elektron memiliki muatan dan massa yang sama.[91]
S. P. L. Sørensen menciptakan konsep pH dan mengembangkan metode untuk mengukur keasaman.[92]
1911
Antonius van den Broek mengusulkan gagasan bahwa unsur pada tabel periodik lebih baik disusun berdasarkan muatan inti positif daripada berat atom.[93]
Konferensi Solvay pertama diadakan di Brussels, mempertemukan sebagian besar ilmuwan paling terkemuka saat itu. Konferensi di bidang fisika dan kimia terus diadakan secara berkala sampai hari ini.[94]
Peter Debye mengembangkan konsep dipol molekul untuk menjelaskan distribusi muatan asimetris dalam beberapa molekul.[96]
1913
Niels Bohr memperkenalkan konsep mekanika kuantum pada struktur atom dengan mengusulkan apa yang sekarang dikenal sebagai model atom Bohr, di mana elektron hanya ada dalam orbital yang didefinisikan secara ketat.[97]
Henry Moseley, yang bekerja dari gagasan Van den Broek sebelumnya, memperkenalkan konsep nomor atom untuk memperbaiki kekurangan tabel periodik Mendeleev, yang didasarkan pada berat atom.[98]
Frederick Soddy mengusulkan konsep isotop, unsur yang memiliki sifat kimia yang sama mungkin memiliki bobot atom yang berbeda.[99]
J. J. Thomson yang mengembangkan karya Wien, menunjukkan bahwa partikel subatomik bermuatan dapat dipisahkan berdasarkan rasio massa terhadap muatan mereka, sebuah teknik yang dikenal sebagai spektrometri massa.[100]
Gilbert N. Lewis dan Merle Randall mempublikasikan "Termodinamika dan Energi Bebas Zat Kimia" ("Thermodynamics and the Free Energy of Chemical Substances"), risalah modern pertama tentang termodinamika kimia.[103]
Gilbert N. Lewis mengembangkan teori pasangan elektron dari reaksi asam/basa.[101]
Wallace Carothers memimpin sebuah tim ahli kimia di DuPont yang menciptakan nilon, salah satu polimer sintetis yang paling sukses secara komersial dalam sejarah.[115]
1937
Carlo Perrier dan Emilio Segrè melakukan sintesis technetium-97 yang pertama dikonfirmasi, unsur buatan yang pertama diproduksi, mengisi celah di tabel periodik. Meski menuai perdebatan, unsur tersebut mungkin telah disintesis sejak 1925 oleh Walter Noddack dan lainnya.[116]
Eugene Houdry mengembangkan metode perengkahan katalitik minyak bumi berskala industri, yang memicu pengembangan kilang minyak modern pertama.[117]
Linus Pauling mempublikasikan The Nature of the Chemical Bond, sebuah kompilasi dari beberapa dekade meneliti ikatan kimia. Ini adalah salah satu naskah kimia modern yang paling penting. Naskah ini menjelaskan teori hibridisasi, ikatan kovalen dan ikatan ionik seperti yang dijelaskan melalui elektronegativitas, dan resonansi sebagai sarana untuk menjelaskan, antara lain, struktur benzena.[110]
Glenn T. Seaborg mengambil alih pekerjaan McMillan yang menciptakan inti atom baru. Perintis metode penangkapan neutron dan kemudian melalui reaksi nuklir lainnya. Kelak ia menjadi penemu utama atau penemu pendamping dari sembilan unsur kimia baru, dan puluhan isotop baru dari unsur yang ada.[120]
Sumio Iijima menggunakan mikroskop elektron untuk menemukan jenis fulerena silinder yang dikenal sebagai tabung nano karbon, meski karya sebelumnya telah dilakukan di bidang ini pada awal tahun 1951. Bahan ini merupakan komponen penting dalam bidang nanoteknologi.[146]
^Griffiths, J. Gwyn (1955). "The Orders of Gods in Greece and Egypt (According to Herodotus)". The Journal of Hellenic Studies. The Society for the Promotion of Hellenic Studies. 75: 21–23. doi:10.2307/629164. JSTOR629164.
^Parry, Richard (2005-03-04). "Empedocles". Stanford Encyclopedia of Philosophy. Metaphysics Research Lab, CSLI, Stanford University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-13. Diakses tanggal 2007-03-11.
^Berryman, Sylvia (2004-08-14). "Leucippus". Stanford Encyclopedia of Philosophy. Metaphysics Research Lab, CSLI, Stanford University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-13. Diakses tanggal 2007-03-11.
^Berryman, Sylvia (2004-08-15). "Democritus". Stanford Encyclopedia of Philosophy. Metaphysics Research Lab, CSLI, Stanford University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-08-30. Diakses tanggal 2007-03-11.
^Sedley, David (2004-08-04). "Lucretius". Stanford Encyclopedia of Philosophy. Metaphysics Research Lab, CSLI, Stanford University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-08-27. Diakses tanggal 2007-03-11.
^ abStrathern, Paul (2000). Mendeleyev's Dream – The Quest for the Elements. Berkley Books. ISBN0-425-18467-6.
^Marmura, Michael E. (1965). "An Introduction to Islamic Cosmological Doctrines. Conceptions of Nature and Methods Used for Its Study by the Ikhwan Al-Safa'an, Al-Biruni, and Ibn Sina by Seyyed Hossein Nasr". Speculum. 40 (4): 744–746. doi:10.2307/2851429.
^O'Connor, J. J.; Robertson, E. F. (2003). "Roger Bacon". MacTutor. School of Mathematics and Statistics University of St Andrews, Scotland. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-07. Diakses tanggal 2007-03-12.
^Zdravkovski, Zoran; Stojanoski, Kiro (1997-03-09). "GEBER". Institute of Chemistry, Skopje, Macedonia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-22. Diakses tanggal 2007-03-12.
^Asarnow, Herman (2005-08-08). "Sir Francis Bacon: Empiricism". An Image-Oriented Introduction to Backgrounds for English Renaissance Literature. University of Portland. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-01. Diakses tanggal 2007-02-22.
^"Sedziwój, Michal". infopoland: Poland on the Web. University at Buffalo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-02. Diakses tanggal 2007-02-22.
^"Johann Baptista van Helmont". History of Gas Chemistry. Center for Microscale Gas Chemistry, Creighton University. 2005-09-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-24. Diakses tanggal 2007-02-23.
^ ab"Robert Boyle". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^Georg Brandt first showed cobalt to be a new metal in: G. Brandt (1735) "Dissertatio de semimetallis" (Dissertation on semi-metals), Acta Literaria et Scientiarum Sveciae (Journal of Swedish literature and sciences), vol. 4, pages 1–10. See also: (1) G. Brandt (1746) "Rön och anmärkningar angäende en synnerlig färg — cobolt" (Observations and remarks concerning an extraordinary pigment — cobalt), Kongliga Svenska vetenskapsakademiens handlingar (Transactions of the Royal Swedish Academy of Science), vol.7, pages 119–130; (2) G. Brandt (1748) "Cobalti nova species examinata et descripta" (Cobalt, a new element examined and described), Acta Regiae Societatis Scientiarum Upsaliensis (Journal of the Royal Scientific Society of Uppsala), 1st series, vol. 3, pages 33–41; (3) James L. Marshall and Virginia R. Marshall (Spring 2003) "Rediscovery of the Elements: Riddarhyttan, Sweden,"Diarsipkan 2010-07-03 di Wayback Machine. The Hexagon (official journal of the Alpha Chi Sigma fraternity of chemists), vol. 94, no. 1, pages 3–8.
^Cooper, Alan (1999). "Joseph Black". History of Glasgow University Chemistry Department. University of Glasgow Department of Chemistry. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-04-10. Diakses tanggal 2006-02-23.
^"Joseph Priestley". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^"Carl Wilhelm Scheele". History of Gas Chemistry. Center for Microscale Gas Chemistry, Creighton University. 2005-09-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-23. Diakses tanggal 2007-02-23.
^ abcWeisstein, Eric W. (1996). "Lavoisier, Antoine (1743–1794)". Eric Weisstein's World of Scientific Biography. Wolfram Research Products. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-14. Diakses tanggal 2007-02-23.
^"Jacques Alexandre César Charles". Centennial of Flight. U.S. Centennial of Flight Commission. 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-24. Diakses tanggal 2007-02-23.
^"Proust, Joseph Louis (1754–1826)". 100 Distinguished Chemists. European Association for Chemical and Molecular Science. 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-15. Diakses tanggal 2007-02-23.
^ ab"John Dalton". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^"The Human Face of Chemical Sciences". Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^"December 6 Births". Today in Science History. Today in Science History. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-16. Diakses tanggal 2007-03-12.
^"Jöns Jakob Berzelius". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^"Michael Faraday". Famous Physicists and Astronomers. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-19. Diakses tanggal 2007-03-12.
^ abc"Justus von Liebig and Friedrich Wöhler". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^"Kolbe, Adolph Wilhelm Hermann". 100 Distinguished European Chemists. European Association for Chemical and Molecular Sciences. 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-11. Diakses tanggal 2007-03-12.
^Weisstein, Eric W. (1996). "Kelvin, Lord William Thomson (1824–1907)". Eric Weisstein's World of Scientific Biography. Wolfram Research Products. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-25. Diakses tanggal 2007-03-12.
^"William Henry Perkin". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^ ab"Archibald Scott Couper and August Kekulé von Stradonitz". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^O'Connor, J. J.; Robertson, E.F. (2002). "Gustav Robert Kirchhoff". MacTutor. School of Mathematics and Statistics University of St Andrews, Scotland. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-07. Diakses tanggal 2007-03-24.
^Eric R. Scerri, The Periodic Table: Its Story and Its Significance, Oxford University Press, 2006.
^ ab"Julius Lothar Meyer and Dmitri Ivanovich Mendeleev". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^C.M. Guldberg and P. Waage,"Studies Concerning Affinity" C. M. Forhandlinger: Videnskabs-Selskabet i Christiana (1864), 35
^P. Waage, "Experiments for Determining the Affinity Law",Forhandlinger i Videnskabs-Selskabet i Christiania, (1864) 92.
^C.M. Guldberg, "Concerning the Laws of Chemical Affinity", C. M. Forhandlinger i Videnskabs-Selskabet i Christiania (1864) 111
^"Jacobus Henricus van't Hoff". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^O'Connor, J. J.; Robertson, E.F. (1997). "Josiah Willard Gibbs". MacTutor. School of Mathematics and Statistics University of St Andrews, Scotland. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-27. Diakses tanggal 2007-03-24.
^Weisstein, Eric W. (1996). "Boltzmann, Ludwig (1844–1906)". Eric Weisstein's World of Scientific Biography. Wolfram Research Products. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-04-07. Diakses tanggal 2007-03-24.
^"Svante August Arrhenius". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^"Henry Louis Le Châtelier". World of Scientific Discovery. Thomson Gale. 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-14. Diakses tanggal 2007-03-24.
^"History of Chemistry". Intensive General Chemistry. Columbia University Department of Chemistry Undergraduate Program. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-22. Diakses tanggal 2007-03-24.
^"Joseph John Thomson". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^"Marie Sklodowska Curie". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^"Tsvet, Mikhail (Semyonovich)". Compton's Desk Reference. Encyclopædia Britannica. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-30. Diakses tanggal 2007-03-24.
^"Fritz Haber". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^Cassidy, David (1996). "Einstein on Brownian Motion". The Center for History of Physics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-06. Diakses tanggal 2007-03-25.
^"Leo Hendrik Baekeland". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^"Søren Sørensen". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^Weisstein, Eric W. (1996). "Moseley, Henry (1887–1915)". Eric Weisstein's World of Scientific Biography. Wolfram Research Products. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-14. Diakses tanggal 2007-03-25.
^"Early Mass Spectrometry". A History of Mass Spectrometry. Scripps Center for Mass Spectrometry. 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-03. Diakses tanggal 2007-03-26.
^ ab"Gilbert Newton Lewis and Irving Langmuir". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^LeMaster, Nancy; McGann, Diane (1992). "GILBERT NEWTON LEWIS: AMERICAN CHEMIST (1875–1946)". Woodrow Wilson Leadership Program in Chemistry. The Woodrow Wilson National Fellowship Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-01. Diakses tanggal 2007-03-25.
^Heitler, Walter; London, Fritz (1927). "Wechselwirkung neutraler Atome und homöopolare Bindung nach der Quantenmechanik". Zeitschrift für Physik. 44: 455–472. Bibcode:1927ZPhy...44..455H. doi:10.1007/BF01397394.
^Ivor Grattan-Guinness. Companion Encyclopedia of the History and Philosophy of the Mathematical Sciences. Johns Hopkins University Press, 2003, p. 1266.; Jagdish Mehra, Helmut Rechenberg. The Historical Development of Quantum Theory. Springer, 2001, p. 540.
^Jensen, William B. (2003). "Electronegativity from Avogadro to Pauling: II. Late Nineteenth- and Early Twentieth-Century Developments". Journal of Chemical Education. 80 (3): 279. Bibcode:2003JChEd..80..279J. doi:10.1021/ed080p279.
^"Wallace Hume Carothers". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^"Eugene Houdry". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^ ab"Glenn Theodore Seaborg". Chemical Achievers: The Human Face of Chemical Sciences. Chemical Heritage Foundation. 2005.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^Hannaford, Peter. "Alan Walsh 1916–1998". AAS Biographical Memoirs. Australian Academy of Science. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-24. Diakses tanggal 2007-03-26.
^ abCornforth, Lord Todd, John; Cornforth, J.; T., A. R.; C., J. W. (November 1981). "Robert Burns Woodward. 10 April 1917-8 July 1979". Biographical Memoirs of Fellows of the Royal Society. JSTOR. 27 (Nov., 1981): 628–695. doi:10.1098/rsbm.1981.0025. JSTOR198111.note: authorization required for web access.
^Skou, Jens (1957). "The influence of some cations on an adenosine triphosphatase from peripheral nerves". Biochim Biophys Acta. 23 (2): 394–401. doi:10.1016/0006-3002(57)90343-8. PMID13412736.
^H. Nozaki, S. Moriuti, H. Takaya, R. Noyori, Tetrahedron Lett. 1966, 5239;
^H.
Nozaki, H. Takaya, S. Moriuti, R. Noyori, Tetrahedron 1968, 24, 3655.
^W. J. Hehre, W. A. Lathan, R. Ditchfield, M. D. Newton, and J. A. Pople, Gaussian 70 (Quantum Chemistry Program Exchange, Program No. 237, 1970).
^Catalyse de transformation des oléfines par les complexes du tungstène. II. Télomérisation des oléfines cycliques en présence d'oléfines acycliques Die Makromolekulare Chemie Volume 141, Issue 1, Date: 9 February 1971, Pages: 161–176 Par Jean-Louis Hérisson, Yves Chauvin doi:10.1002/macp.1971.021410112
^First total synthesis of taxol 1. Functionalization of the B ring Robert A. Holton, Carmen Somoza, Hyeong Baik Kim, Feng Liang, Ronald J. Biediger, P. Douglas Boatman, Mitsuru Shindo, Chase C. Smith, Soekchan Kim, et al.; J. Am. Chem. Soc.; 1994; 116(4); 1597–1598. DOI AbstractDiarsipkan 2019-11-28 di Wayback Machine.
^First total synthesis of taxol. 2. Completion of the C and D rings Robert A. Holton, Hyeong Baik Kim, Carmen Somoza, Feng Liang, Ronald J. Biediger, P. Douglas Boatman, Mitsuru Shindo, Chase C. Smith, Soekchan Kim, and et al. J. Am. Chem. Soc.; 1994; 116(4) pp 1599–1600 DOI AbstractDiarsipkan 2019-12-17 di Wayback Machine.
^A synthesis of taxusin Robert A. Holton, R. R. Juo, Hyeong B. Kim, Andrew D. Williams, Shinya Harusawa, Richard E. Lowenthal, Sadamu Yogai J. Am. Chem. Soc.; 1988; 110(19); 6558–6560. AbstractDiarsipkan 2019-08-30 di Wayback Machine.