Share to:

 

Gas ideal

Gas ideal adalah gas teoretis yang terdiri dari partikel-partikel titik yang bergerak secara acak dan tidak saling berinteraksi.[1] Hukum dasar dari gas ideal yaitu hukum Boyle-Mariotte, yang dirumuskan bersama oleh Robert Boyle (1627-1691) dan Edme Mariotte (1620-1684).[2] Konsep gas ideal sangat berguna karena memenuhi hukum gas ideal, sebuah persamaan keadaan yang disederhanakan, sehingga dapat dianalisis dengan mekanika statistika.

Pada kondisi normal seperti temperatur dan tekanan standar, kebanyakan gas nyata berperilaku seperti gas ideal. Banyak gas seperti nitrogen, oksigen, hidrogen, gas mulia dan karbon dioksida dapat diperlakukan seperti gas ideal dengan perbedaan yang masih dapat ditolerir.[3] Secara umum, gas berperilaku seperti gas ideal pada temperatur tinggi dan tekanan rendah,[3] karena kerja yang melawan gaya intermolekuler menjadi jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan energi kinetik partikel, dan ukuran molekul juga menjadi jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan ruangan kosong antar molekul.

Model gas ideal tak dapat dipakai pada suhu rendah atau tekanan tinggi, karena gaya intermolekuler dan ukuran molekuler menjadi penting. Model gas ideal juga tak dapat dipakai pada gas-gas berat seperti refrigeran atau gas dengan gaya intermolekuler kuat, seperti uap air. Pada beberapa titik ketika suhu rendah dan tekanan tinggi, gas nyata akan menjalani fase transisi menjadi liquid atau solid. Model gas ideal tidak dapat menjelaskan atau memperbolehkan fase transisi. Hal ini dapat dijelaskan dengan persamaan keadaan yang lebih kompleks.

Sifat

Gas ideal merupakan partikel gas yang dicirikan dengan jumlah sangat banyak, tetapi antarpartikel tidak terjadi gaya tarik menarik sama sekali. Setiap partikel gas selalu bergerak secara acak dengan arah sembarang. Ukuran ruangan tidak dijadikan acuan untuk membandingkan ukuran partikel gas, karena ukuran partikel gas ideal jauh lebih kecil daripada jarak atar partikel. Partikel gas ideal yang mengalami tumbukan yang bersifat lenting sempurna akan mengalami penyebaran secara merata pada seluruh ruang dengan jumlah yang banyak. Hukum gerak Newton berlaku selama penyebaran berlangsung. Sifat dari gas ideal tidak ditemukan sama persis pada gas apapun, tetapi gas yang mendekati sifat ini adalah gas yang berada pada temperatur tinggi dan tekanan rendah atau gas pada kondisi jauh di atas titik kritis dalam diagram P-T.[4]

Gas ideal termodinamika klasik

Karakteristik termodinamika gas ideal dapat dijelaskan dengan 2 persamaan: Persamaan keadaan gas ideal adalah hukum gas ideal

Persamaan ini diturunkan dari Hukum Boyle: (pada n dan T konstan); Hukum Charles: (pada P dan n konstan); dan Hukum Avogadro: (pada P dan T konstan). Dengan menggabungkan ketiga hukum tersebut, maka menjadi yang artinya .

Pada kondisi ideal,  ; maka, .

Energi dalam gas ideal dinyatakan dengan::

dengan

  • tekanan
  • volume
  • jumlah substansi gas dalam mol
  • konstanta gas
  • temperatur mutlak
  • konstanta Hukum Boyle
  • konstanta proporsional, sama dengan
  • konstanta proporsional, sama dengan
  • energi dalam
  • kapasitas panas spesifik pada volume konstan, ≈ 3/2 untuk gas monoatom, 5/2 untuk gas diatom dan 3 untuk molekul lain yang lebih kompleks. Untuk mengubah dari besaran makroskopik ke mikroskopik, maka digunakan

dengan

  • adalah jumlah partikel gas
  • adalah konstanta Boltzmann (1.381×10−23J·K−1).

Kemungkinan distribusi partikel dari kecepatan atau energi dapat menggunakan distribusi kecepatan Maxwell.

Hukum ideal gas adalah lanjutan dari hukum gas yang ditemukan secara percobaan. Fluida nyata pada densitas rendah dan temperatur tinggi hampir mengikuti hukum gas ideal. Namun, pada temperatur rendah atau densitas tinggi, fluida nyata mengalami penyimpangan jauh dari sifat gas ideal, terutama karena terkondensasi menjadi liquid atau terdeposisi menjadi padat. Penyimpangan ini dinyatakan dalam faktor kompresibilitas.

Model gas ideal mengikuti asumsi berikut ini:

  • Molekul gas tidak dibedakan, berukuran kecil, dan berbentuk bola
  • Semua tabrakan antar gas bersifat elastis dan semua gerakannya tanpa friksi (tidak ada energi hilang pada gerakan atau tabrakan)
  • Menggunakan hukum Newton
  • Jarak rata-rata antar molekul jauh lebih besar daripada ukuran molekul
  • Molekul secara konstan bergerak pada arah acak dengan distribusi kecepatan
  • Tidak ada gaya atraktif atau repulsif antara molekul atau sekitarnya

Referensi

  1. ^ Nur, Muhammad (2011). Fisika Plasma dan Aplikasinya (PDF). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. hlm. 78. ISBN 978-979-097-093-9. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-05-30. Diakses tanggal 2021-01-05. 
  2. ^ Suprapto dan Widodo S. (2017). Pengenalan Teknologi Vakum (PDF). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm. 2. ISBN 978-602-229-765-9. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-08-27. Diakses tanggal 2021-01-05. 
  3. ^ a b Cengel, Yunus A.; Boles, Michael A. (2001). Thermodynamics: An Engineering Approach (edisi ke-Fourth). hlm. 89. ISBN 0-07-238332-1. 
  4. ^ Yuberti (2013). Konsep Materi Fisika Dasar 2 (PDF). Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja (AURA). hlm. 49. ISBN 978-602-1297-30-8. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-04-10. Diakses tanggal 2021-01-23. 
Index: pl ar de en es fr it arz nl ja pt ceb sv uk vi war zh ru af ast az bg zh-min-nan bn be ca cs cy da et el eo eu fa gl ko hi hr id he ka la lv lt hu mk ms min no nn ce uz kk ro simple sk sl sr sh fi ta tt th tg azb tr ur zh-yue hy my ace als am an hyw ban bjn map-bms ba be-tarask bcl bpy bar bs br cv nv eml hif fo fy ga gd gu hak ha hsb io ig ilo ia ie os is jv kn ht ku ckb ky mrj lb lij li lmo mai mg ml zh-classical mr xmf mzn cdo mn nap new ne frr oc mhr or as pa pnb ps pms nds crh qu sa sah sco sq scn si sd szl su sw tl shn te bug vec vo wa wuu yi yo diq bat-smg zu lad kbd ang smn ab roa-rup frp arc gn av ay bh bi bo bxr cbk-zam co za dag ary se pdc dv dsb myv ext fur gv gag inh ki glk gan guw xal haw rw kbp pam csb kw km kv koi kg gom ks gcr lo lbe ltg lez nia ln jbo lg mt mi tw mwl mdf mnw nqo fj nah na nds-nl nrm nov om pi pag pap pfl pcd krc kaa ksh rm rue sm sat sc trv stq nso sn cu so srn kab roa-tara tet tpi to chr tum tk tyv udm ug vep fiu-vro vls wo xh zea ty ak bm ch ny ee ff got iu ik kl mad cr pih ami pwn pnt dz rmy rn sg st tn ss ti din chy ts kcg ve 
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 
Kembali kehalaman sebelumnya