Gelombang dingin Eropa Januari 2017Sebuah gelombang dingin dan cuaca bersalju pada Januari 2017 menyebabkan kematian lebih dari 20 orang di Eropa Timur dan Eropa Tengah. Layanan penerbangan dan pelayaran di beberapa daerah dihentikan untuk sementara dan terjadi gangguan pada pasokan listrik dan infrastruktur penting lainnya.[1] Cuaca ekstrem ini akibat dari tekanan tinggi stasioner di Eropa barat, sehingga terjadi angin kencang yang bergerak dari timur Rusia menuju Eropa Timur.[2] Wilayah yang terkena dampakDilaporkan bahwa sepuluh orang meninggal dunia pada 8 Januari di Polandia, ketika suhu turun hingga berada di bawah −20 °C (−4 °F).[3] Transportasi umum gratis disediakan di Warsawa dan Krakow sebagai akibat dari kabut asap yang dihasilkan dari cuaca dingin.[4] Tujuh orang lainnya dilaporkan meninggal di Italia karena suhu ekstrem, dengan korban terutama dari warga tunawisma, dan sebagian wilayah Italia turun salju dalam jumlah yang banyak, angin kencang dan suhu dingin. Beberapa bandara ditutup, seperti di Sisilia, Bari dan Brindisi. Es terbentuk di Laut Adriatik, dan sekolah di selatan Italia diliburkan.[5] Enam orang lainnya meninggal di Republik Ceko, terutama dari warga tunawisma. Tiga mayat imigran ditemukan di dekat perbatasan antara Bulgaria dan Turki. Médecins Sans Frontières mulai mengkhawatirkan risiko bagi para imigran, terutama untuk sekitar 2.000 orang yang tinggal di Beograd. Selat Bosporus ditutup untuk pelayaran setelah badai salju juga mempengaruhi penerebangan di Istanbul, Turki, dengan lebih dari 650 penerbangan dibatalkan. Badai salju di Bulgaria juga mempengaruhi sebagian wilayah Rumania dan Ukraina, dan pelayaran di Donau dihentikan untuk sementara. Suhu turun menjadi −15 °C (5 °F) di Yunani. Satu imigran meninggal karena kedinginan, dan banyak imigran di pulau-pulau yang berada di Laut Aegea dipindahkan ke tenda dengan penghangat karena wilayah tersebut tertutup salju. Transportasi darat di Yunani juga terganggu. Korban meninggal juga telah dilaporkan di Rusia dan Ukraina. Suhu di beberapa wilayah Rusia turun hingga di bawah −40 °C (−40 °F) dan 7 Januari menjadi Natal Kristen Ortodoks terdingin di Moskwa dalam kurun waktu 120 tahun. SuhuPada 7 Januari, massa udara kutub membentang dari Rusia hingga ke Balkan, sehingga terjadi salju lebat di Yunani dan angin bora kuat di Kroasia. Selain itu, salju lebat di Italia Tengah adalah hasil dari udara dingin yang bergerak ke Laut Adriatik yang lebih hangat.[6] Suhu di beberapa wilayah Rusia turun hingga mencapai −40 °C (−40 °F) dan 7 Januari menjadi Natal terdingin di Moskwa dalam kurun waktu 120 tahun, yakni pada suhu −299 °C (−506,2 °F). Suhu terendah di Eropa Barat tercatat di desa La Brevine, Swiss, dengan suhu -29.9 °C pada 6 Januari.[7] Pada tanggal 8 Januari rekor suhu terendah di Hungaria berada di desa Tésa, dengan suhu −281 °C (−473,80 °F).[8] Referensi
|