Gempa bumi Skopje 1963
Gempa bumi Skopje 1963 adalah peristiwa gempa bumi yang melanda Skopje, Republik Sosialis Makedonia (hari ini dikenal Makedonia Utara) dengan kekuatan 6.1 Mw pada 26 Juli, membunuh sekitar 1,000 hingga 1,200 orang, dan membuat 200,000 orang mengunsi. Sekitar 80% kota hancur akibat gempa. Setelah gempa bumi, Josip Broz Tito, presiden Yugoslavia, mengirimkan pesan belasungkawa kepada Republik Sosialis Makedonia sebelum mengunjungi kota tersebut secara pribadi nanti. Dalam beberapa hari setelah gempa terjadi, 35 negara meminta agar Majelis Umum PBB menempatkan bantuan untuk Skopje dalam daftar agenda mereka. Upaya tersebut mengarah pada penerapan rencana rekonstruksi perkotaan dan arsitektur utama rencana induk perkotaan Skopje 1963. Bantuan, dalam bentuk uang, tim medis, teknik dan bangunan serta perbekalan ditawarkan dari 78 negara di seluruh dunia. Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy meminta Departemen Pertahanan dan Lembaga Pembangunan Internasional (USAID) mengambil tindakan untuk mengirim berbagai bantuan bencana seperti personel, tenda, bangunan prefabrikasi, dan masih banyak lagi.[8] Seorang Jurnalis asing pertama yang tiba di Skopje, David Binder dari The New York Times, mengatakan, saat dia melihat Skopje dari pesawat, dia berkata bahwa kota itu tampak seperti dibom, dengan kehancuran yang sangat masif.[9] Setahun setelah gempa 1963, kota ini dibangun ulang, dengan standar konstruksi bangunan yang tahan gempa. Lihat pula
Referensi
|