Share to:

Generasi 90an: Anak Kemaren Sore

Generasi 90an: Anak Kemaren Sore adalah buku karya Marchella FP yang merupakan jilid ke-2 buku Generasi 90an.[1]

Generasi 90an: Anak Kemaren Sore
PengarangMarchella FP
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia
PenerbitKPG
Tanggal terbit
26 Oktober 2015
Halaman116 halaman
ISBNISBN ISBN 978-979-910-966-8 Invalid ISBN
Didahului olehGenerasi 90an 

Isi

Buku ini terdiri dari 116 halaman tapi penuh warna dan ilustrasi. Terbagi dalam 6 bab utama :

  • Mesin Waktu Acel
  • Bel Sekolah
  • Kampung Si Popi
  • Kamar Si Lala
  • Horee Liburan
  • Komik Strip 90an

Di buku ini ada 3 tokoh anak kecil yang akan menuntun kamu menelusuri mesin waktu 90an yakni : Acel, Popi, dan Lala.

Buku kedua yang diterbitkan tim Generasi 90-an ini melanjutkan kesuksesan buku pertamanya. Buku yang pertama itu berjudul Generasi 90an: Mesin Waktu, terbit pada 2013. Kebalikan dari buku pertama dengan sampul warna hitam, Generasi 90an: Anak Kemarin Sore tampil dengan warna dominan putih dengan semburat warna toska dan magenta, hasil rancangan tim Generasi 90-an dan Elfan Diary.

Jika sebelumnya buku Generasi 90-an dirasa "terlalu Jakarta" maka Marchella FP mencoba membahas tren era 1990-an dari seluruh Indonesia. Selain melalui umpan balik pembaca, ia juga menyadari masih banyak hal-hal pada era 1990-an yang belum terbahas. Antara lain, pembahasan mengenai artis-artis lokal yang berjaya pada zamannya dan telenovela yang sempat merajai televisi Indonesia.[2]

Karakter

Perbedaan lain yang didapat dari buku Generasi 90-an pertama adalah di buku kedua terdapat karakter fiksi yang berfungsi sebagai ikon Generasi 90-an. Ada tiga karakter anak perempuan bernama Lala, Acel, dan Popi yang digambarkan memiliki latar belakang dan minat yang berbeda.

Lala

Karakter Lala menunjukkan tipe anak-anak era 1990-an yang terlahir dari keluarga berada. Di rumahnya terpasang parabola dan ia senang memainkan mainan modern pada masanya, seperti Nintendo dan Sega.

Acel

Karakter Acel, yang namanya diambil dari nama Marchella, menunjukkan tipe anak-anak era 90-an yang mengidolakan artis, penyanyi, dan pemain band serta senang menonton acara music, seperti /MTV.

Popi

Karakter Popi menunjukkan anak-anak yang suka jajan, suka main-mainan tradisional.

Ketiga karakter ini juga berkaitan dengan tema buku ini, yaitu Anak Kemarin Sore. 'Anak kemarin sore' dapat diartikan sebagai anak yang masih kecil dan belum tahu apa-apa.Menurut Marchella, tak jarang anak-anak era 1990-an saat ini masih dianggap sebagai 'anak kemarin sore' oleh generasi sebelumnya.[2]

Pembuatan

Kontras dari buku pertama yang dikerjakan sendiri, pada buku kedua Marchella menggandeng tiga temannya dari Desain Komunikasi Visual di Universitas Bina Nusantara (Binus), yaitu Sesotya Jodie (ilustrator dan desainer karakter), Yoshua Meyer (project manager), dan Gilang Dewamanyu (ilustrator).

Keempatnya, menurut Marchella menggodok buku kedua dengan riset mendalam, hingga akhirnya memutuskan untuk menghadirkan karakter anak kecil era 1990-an bernama Popi, Lala, dan Acel.[3]

Perilisan

Generasi era 1990-an menjadi masa peralihan dari 1980-an yang katanya sangat polos dan konvensional, menuju era 2000-an yang modern dengan segala kemajuan teknologinya. Kenangan tentang masa era 90-an memang tidak bisa tergantikan dan Generasi 90an menangkap esensi dari nostalgia ini menggunakan berbagai platfrom yang mereka miliki. Karena pada saat itu kecanggihan teknologi belum sepenuhnya menjajah kita, sehingga kita masih bisa membaur dan bersosialisasi dengan teman-teman kita. Terkadang kita tanpa sadarmelakukan hal yang kita kita ingat-ingat lagi,sekarang terasa sangat konyol. Komunitas Generasi 90-an membuat sebuah acara bertajuk "Tamasya Mesin Waktu". Acara tersebut telah dimulai sejak tanggal 19 sampai 25 Maret 2018, di Jakarta Aquarium, NEO Soho, Jakarta Barat. Dalam acara ini, para pengunjung bisa menikmati empat era nostalgia. Pertama adalah.Zona Musik, yang akan menghadirkan para musisi seperti Kunto Aji dan Dipa Barus Kemudian terdapat Zona Jajan, di mana para pengunjung bisa membeli berbagai jajanan favorit pada era 90-an. Ada juga Zona Museum, yang menghadirkan macam-macam barang, serta pernak-pernik pada era 90-an, dan Zona Main, yang dibagi menjadi dua: permainan tradisional seperti gundu ataupun lompat karet dan permainan modern seperti Nintendo. Para pengunjung bisa berinteraksi dan bermain langsung.

Sejak diluncurkannya buku Generasi 90an yang pertama, para pembaca telah memintanya untuk segera menerbitkan lagi buku lanjutannya. Maka bertepatan dengan acara Tamasya Mesin Waktu, Generasi90an meluncurkan buku kedua bertajuk Anak Kemaren Sore" yang berisikan konten dari sosial media mereka. Memang, akun-akun media sosial Generasi 90an dijadikan Marchella sebagai sumber data dari konten yang ia sertakan di dalam buku pertamanya. "Anak Kemaren Sore adalah perjalanan tiga tokoh, Ace, Lala, dan Popi, melewati mesin waktu ke tahun 90an. Tiga karakter tersebut akan kami jadikan memori bagi kaum yang besar pada era 90an, karena mereka akan hidup' dengan segala hal yang dulu dilakukan dan digunakan oleh generasi 90an.[4]

Edisi Re-Cover

Buku "Generasi 90an: Anak Kemaren Sore" kini memiliki wajah baru dalam rangka menyambut perayaan ulang tahun keenam buku karya Marchella FP itu.

Selain bentuknya jadi lebih kecil dalam format hard cover, logo Generasi 90an juga berubah dengan konsep mesin waktu dan pesawat kertas sebagai pengantar pesan antar-era. Tidak hanya tampilannya yang berubah, buku edisi baru ini juga menyuguhkan sisipan tambahan yang tidak ditemui di versi sebelumnya.

Buku kedua "Generasi 90an: Anak Kemaren Sore" menyediakan hal-hal yang terlewatkan di buku pertama, misalnya artis ternama seperti Nike Ardilla sampai telenovela di televisi yang booming kala itu.

Marchella pun membahas permainan tradisional di daerah luar ibu kota karena buku pertama dirasa "terlalu Jakarta".[5]

Generasi 90an: Anak Kemaren Sore Sampul 2015
Generasi 90an: Anak Kemaren Sore Sampul 2018

Referensi

  1. ^ "Generasi 90an". www.goodreads.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2020-09-17. 
  2. ^ a b "Bila Generasi 90-an Bernostalgia". Republika Online. 2016-02-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2020-09-17. 
  3. ^ BeritaSatu.com. "Buku Anak Kemaren Sore Bernostalgia ke Era 1990an". beritasatu.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2020-09-17. 
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-20. Diakses tanggal 2020-09-17. 
  5. ^ Yuniar, Nanien (2018-03-21). Galiartha, Gilang, ed. "Wajah baru buku "Generasi 90an"". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-27. Diakses tanggal 2020-09-18. 
Kembali kehalaman sebelumnya