Gerakan Berbicara Bahasa Inggris yang BaikGerakan Berbicara Bahasa Inggris yang Baik (Inggris: Speak Good English Movement, SGEM) merupakan kampanye dari Pemerintah Singapura[1] untuk "mendorong warga Singapura untuk berbicara bahasa Inggris dengan tata bahasa yang baik dan dipahami secara universal".[2] Kampanye ini diluncurkan oleh mantan Perdana Menteri Goh Chok Tong pada tanggal 29 April 2000. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa warga Singapura mengetahui pentingnya berbicara bahasa Inggris Standar dan mendorong penggunaannya.[3] Latar belakangBahasa Inggris diperkenalkan pada tahun 1819 dengan berdirinya pelabuhan modern di Singapura. Pelabuhan tersebut menarik pendatang dari negara-negara tetangga, seperti Tiongkok dan India, sehingga menghasilkan bentang linguistik yang beragam. Kedekatan dengan bahasa-bahasa ini sepanjang generasi mempengaruhi bahasa Inggris Singapura, atau dikenal sehari-hari sebagai Singlish. Hal ini ditandai dengan campuran ekspresi lokal dengan bahasa Inggris Standar (misalnya penggunaan partikel wacana seperti lah).[4] Singlish umumnya digunakan oleh warga Singapura dalam konteks informal dan mungkin tidak dapat dipahami oleh bukan warga Singapura.[5] Ketika Gerakan Berbicara Bahasa Inggris yang Baik diluncurkan pada tahun 1999, Mantan Perdana menteri Goh Chok Tong menjelaskan Singlish sebagai "bahasa Inggris yang yang dirusak oleh warga Singapura", dan "bahasa Inggris yang rusak dan tidak gramatikal".[1] Menurut pemerintah, penguasaan Bahasa Inggris Standar sangat penting untuk meningkatkan standar hidup di Singapura,[3] dan Singlish menyebabkan masalah ketika warga Singapura perlu berkomunikasi dalam "bahasa perdagangan, bisnis dan teknologi global".[6] Gerakan ini menghasilkan kampanye untuk meningkatkan standar bahasa Inggris yang digunakan di Singapura. Dengan harapan memperluas jangkauannya, gerakan ini mengadopsi tema dan kelompok sasaran yang berbeda setiap tahun,[2] dan bekerja sama dengan berbagai organisasi mitra untuk menyediakan program yang sejalan dengan tujuan gerakan ini. TujuanKampanye ini bertujuan untuk melemahkan penggunaan Singlish dan mendorong penggunaan bentuk yang lebih standar bahasa Inggris, (yaitu umumnya dimodelkan pada standar Britania). Menurut ketua gerakan ini, mantan Kolonel David Wong,[7] Gerakan Berbicara Bahasa Inggris yang Baik bertujuan untuk membangun rasa bangga bahwa warga Singapura dapat berbicara bahasa Inggris yang baik, sebagai lawan Singlish, serta untuk memeriksa tren di mana warga Singapura menggunakan Singlish sebagai cara mengidentifikasi diri mereka sendiri. Bahkan, ini memimpikan sebuah citra bahasa Inggris dengan tata bahasa yang benar, berbeda dari Singlish, untuk dihubungkan dengan identitas Singapura yang unik. KritikSGEM telah menerima berbagai reaksi dari awal; lawan terkuatnya termasuk ahli bahasa dan komentator sosial. Sebagai tanggapan, Liew Choon Boon, Direktur Divisi Pengembangan Seni & Warisan dari Kementerian Informasi, Komunikasi dan Seni dan Ho Peng, Direktur Perencanaan Kurikulum dan Pengembangan Kementerian Pendidikan, menulis dalam sebuah surat yang diterbitkan di The Straits Times pada tanggal 12 Desember 2008:
Singlish sebagai penanda dari identitas warga SingapuraGerakan Berbicara Bahasa Inggris yang Baik adalah upaya pemerintah untuk mendorong warga Singapura untuk berbicara bahasa Inggris standar dibandingkan pada bentuk sehari-harinya, Singlish. Banyak warga Singapura mengkritik upaya tersebut sebagai usaha memberantas bahasa Singlish. Dengan alasan Singlish merupakan penanda khas dari identitas warga Singapura, pendukung Singlish mengkritisi SGEM. Dukungan mereka untuk Singlish berasal dari keyakinan bahwa Singlish bisa membina kohesi sosial dan menurut beberapa orang, "Bahasa ini mungkin satu-satunya hal yang membuat kita menjadi warga Singapura."[9] Demikian juga, narablog selebriti STOMP, Leow Ju Len mengatakan dalam kiriman blog ini:[10]
Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|