Gereja Kerasulan Baru
Gereja Kerasulan Baru adalah sebuah gereja milenarianisme, berasal dari Gereja Kerasulan Katolik. Gereja ini berdiri sejak tahun 1863 di Jerman, dan sejak tahun 1897 di Belanda. Pendiriannya diawali dari skisma di Hamburg tahun 1863 yang memisahkannya dari Gereja Kerasulan Katolik, yang mana telah dimulai sejak tahun 1830an sebagai gerakan pembaruan di, antara lain, Gereja Anglikan dan Gereja Skotlandia. Premilenarianisme dan Kedatangan Kedua Yesus Kristus merupakan pokok-pokok doktrin dari Kerasulan Baru. Kebanyakan doktrin mereka serupa dengan aliran utama Kekristenan dan, terutama liturginya, dengan Protestanisme; sedangkan hierarki dan organisasinya dapat diperbandingkan dengan Gereja Katolik Roma. Gereja ini menganggap dirinya sebagai kelanjutan dari Gereja perdana yang didirikan kembali dengan para pemimpinnya sebagai para penerus keduabelas rasul. Doktrin ini menyerupai Restorasionisme dalam beberapa aspek. Singkatan resmi di negara-negara berbahasa Inggris adalah NAC (New Apostolic Church), sedangkan NAK dalam bahasa Jerman (Neuapostolische Kirche), ENA di Prancis (Église Néo-Apostolique), dan INA dalam bahasa Portugis (Igreja Nova Apostolica) dan Spanyol (Iglesia Nueva Apostolica).[1] Sejarah Gereja Kerasulan BaruPanggilan RasulBermula pada abad ke delapan belas, sejumlah teolog dan orang-orang Kristen percaya mulai menyimpulkan bahwa gereja-gereja Kristen saat itu kurang memiliki karunia-karunia dan kegiatan yang membangkitkan Roh Kudus seperti yang terjadi pada masa-masa Gereja awal. Sekitar tahun 1830, pergerakan kaum revivalis mulai berkembang di Inggris dan Skotlandia. Ditengah nubuat dan penyembuhan, kelompok-kelompok ini berdoa meminta pencurahan karunia Roh Kudus yang diperbaharui. Pada malam 31 Oktober 1832 diadakan suatu persekutuan doa di rumah Tuan Irving, dimana ada banyak orang yang ikut ambil bagian. John Bate Cardale sedang berdoa dengan sangat khusyuk mohon kepada Allah supaya Ia menganuriakan Roh Kudus ketika Tuan Drummond bangkit dari berlututnya, dan berjalan melalui ruangan menghampiri John Bate Cardale dan berkata kepadanya dengan kuasa yang besar: “Convey the Holy Ghost, for art thou not an Apostle?” (“Karuniakanlah Roh Kudus! Bukankah engkau seorang Rasul?”). Sampai bulan Juli 1835, dipanggil sebelas Rasul yang lain, selain Rasul Cardale. Seorang dari mereka menolak panggilan yang diterimanya. Dalam sebuah pertemuan 23 Mei 1835 suatu nubuat mengatakan “Bahwa hari keempat belas bulan tujuh telah ditentukan oleh Allah untuk mengkhususkan 12 Rasul pada pekerjaan mereka. Tanggal 13 Juli 1835, dilaksanakan kembali persekutuan doa. Bermohon panggilan rasul kedua belas. Allah mengabulkan doa mereka. Sebelas Rasul memilih 2 orang dan salah seorang dari mereka, Duncan Mackenzie dipanggil sebagai Rasul. Dua Belas Rasul Yang Pertama Pada Zaman Akhir
Gereja Kerasulan KatolikSelama periode waktu itu para pendoa-pendoa ini dan kelompok-kelompok Alkitab mengembangkan diri pada satu pergerakan “kerasulan”, yang kemudian disebut Gereja Kerasulan Katolik. Keistimewaan yang membedakannya dengan gereja lain adalah – pada tahun 1832 – gereja tersebut dipimpin oleh rasul-rasul yang telah dipanggil untuk pelayanan oleh para nabi, dan gereja ini menekankan kegiatan mereka pada Roh Kudus sebagai titik utama kehidupan gereja. Sidang Kerasulan Katolik berusaha mempersatukan seluruh umat Kristen di bawah kepemimpinan rohani para rasul yang baru dipanggil ini. Pada akhirnya, rasul-rasul itu mengarahkan satu “Kesaksian” kepercayaan mereka pada pemimpin-pemimpin rohani dan sekuler pada masa itu. Namun, usaha-usaha mereka tidak mendapatkan banyak tanggapan positif. Akibatnya, sidang Kerasulan Katolik terpaksa mengembangkan struktur gereja mereka sendiri, bersama dengan gambaran jawatan dan liturgi mereka sendiri, sejajar dengan pencarian upaya-upaya duniawi mereka. PerpecahanPada tahun 1863, "perpecahan Hamburg" terjadi sebagai akibat dari perbedaan pendapat pada sejumlah penafsiran-penafsiran pribadi Roh Kudus dan pemanggilan rasul-rasul baru. Peristiwa ini sebaliknya memimpin mereka ke arah berdirinya satu organisasi yang kemudian dikenal sebagai “Misi Umum Kerasulan Kristen”. Perpecahan ini menandai lahirnya Gereja Kerasulan Baru. Jawatan Rasul KepalaSetelah kematian Rasul HF Schwartz, sisa Rasul aktif Orde Baru membentuk sebuah pusat, yang berkuasa dalam bentuk "Rasul Kepala" baik 1895, 1896 atau 1897, dan ditetapkan Friedrich Krebs menjadi Rasul Kepala. Jawatan ini tidak ada sebelum kematian Schwartz. Dia pernah menjadi Uskup di Gereja Kerasulan Katolik, yang menentang menunjuk satu orang sebagai kepala gereja, mengutip bahwa Kristus adalah kepala Gereja Kristen. Sebaliknya, peran jawatan Rasul Kepala tidak dimaksudkan untuk merebut kepemimpinan Kristus, tetapi lebih bertujuan untuk melanjutkan suksesi Simon Petrus, sebagai bawahan langsung Kristus di Bumi. Pada tahun 1895, hanya ada enam Rasul aktif, tiga di Eropa dan masing-masing di Afrika Selatan, Australia, dan Indonesia. Dengan pentahbisan jawatan Rasul yang lebih tinggi, Rasul Kepala menunjuk semua Rasul berikutnya melalui nubuat, yang telah mendasar sejak pembentukan Gereja Kerasulan Katolik. Pada tahun 1899, batas tradisional belas rasul telah dibuang dan lebih banyak orang yang ditahbiskan sebagai Rasul. Sejalan dengan kemajuan denominasi Kerasulan Baru, perpecahan terjadi pada beberapa tempat di dunia. Alasan mereka terutama terkait dengan perselisihan mengenai pelayanan pusat Rasul Kepala. Sejak itu, beberapa orang telah menjalankan jawatan rasul kepala di Gereja Kerasulan Baru:
KepercayaanGereja Kerasulan Baru adalah bentuk didirikannya kembali keselamatan dan kelanjutan dari Gereja Kerasulan awal, sehingga merupakan gereja yang benar yang didirikan oleh Yesus Kristus. Kristen Kerasulan Baru percaya pada Allah Tritunggal: Allah Bapa, Pencipta dunia; Anak, Yesus Kristus Sang Putera Allah, penebus dan Kepala Gereja; dan Roh Kudus, yang memandu gereja dengan ayat-ayat-Nya, memberi pengetahuan kepada orang-orang percaya dan bertindak secara universal. Dalam hal ini, GKB tidak berbeda dari gereja Tritunggal lainnya. GKB mengakui Rasul, percaya pada sifat sakramental Perjamuan Kudus dan baptisan, menganggap Alkitab sebagai otoritas Firman Allah, kedatangan berikutnya Kristus dan karunia Roh Kudus. Pada bulan Desember 2012, katekismus Gereja Kerasulan Baru telah tersedia (Versi bahasa inggris). Ini berisi penjelasan rinci tentang doktrin Kerasulan Baru dan mengungkapkan posisi Gereja tentang berbagai topik. AlkitabDi Gereja Kerasulan Baru, Alkitab diberikan otoritas tinggi. Karena penulisnya diilhami oleh Roh Kudus. Jemaat Inggris telah resmi menggunakan New King James Version sejak tahun 1998. Ini adalah tugas para Rasul untuk mengawasi tafsir biasa. Para rasul menafsirkan Alkitab dengan cara yang sama seperti Protestan dan Katolik, kecuali interpretasi mereka Kemeteraian Suci dan keyakinan tentang yang telah meninggal. Pertemuan District Rasul 22-24 September 2004 di Nice menekankan lagi bahwa Alkitab diakui dan dianggap sebagai dasar doktrinal dari GKB. Secara khusus Perjanjian Baru, terutama Injil Yesus dan surat-surat para Rasul, yang sangat penting. Gereja menganggap dasar iman ini sebagai yang ditemukan dalam Alkitab, termasuk Apokrif. Pada tahun 2005, Rapat Rasul Distrik menyatakan bahwa "Apokrif hanya mengikat untuk iman dan doktrin Gereja Kerasulan Baru sebagai tulisan-tulisan lain dari Perjanjian Lama" (lihat pernyataan resmi di sini Diarsipkan 2006-12-10 di Wayback Machine.). SakramenSakramen adalah tindakan kudus. Dalam Alkitab, antara lain, "Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu." (1 Yohanes 5:8). Sesuai dengan urutan ini, Gereja Kerasulan Baru, oleh karena itu mengakui tiga sakramen: Kemeteraian Kudus, Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus. Baptisan dengan air adalah yang pertama dan mendasar tindakan dari rahmat Allah Tritunggal kepada manusia yang percaya dalam Kristus. Melalui tindakan Kemeteraian Kudus, yang dibaptis percaya penuh dengan Roh Kudus. Hal ini terjadi melalui doa dan penumpangan-tangan dari seorang rasul. Tubuh dan darah Kristus yang diberikan dalam Sakramen Perjamuan Kudus. Baptisan Kudus Dengan AirSakramen Baptisan Kudus dengan Air adalah tindakan anugerah Allah Tritunggal yang pertama dan mendasar yang diberikan kepada manusia yang percaya kepada Kristus. Tindakan Baptisan Kudus dengan Air termasuk didalamnya mencuci bersih dosa keturunan. Dalam hal ini, orang yang akan dibaptis mempunyai bagian dalam berkat Kristus dan mengalami untuk pertama kalinya hubungan mesra dengan Allah. Dia (yang dibaptis) menjadi seorang Kristen dan dengan demikian diadopsi ke dalam persekutuan orang-orang yang percaya kepada Kristus dan menyatakan kepercayaan kepadaNya. Baptisan Kudus dengan Air adalah langkah pertama untuk sebuah pembaharuan dalam Roh Kudus. Dengan tindakan ini, Tuhan membukakan jalan bagi orang yang dibaptis menuju keselamatan dalam Kristus dan akhirnya untuk penebusan yang sempurna. Baptisan oleh Gereja Kristen lain diakui jika dilakukan dengan benar, yaitu dalam nama Allah Tritunggal. Dalam Gereja Kerasulan Baru Baptisan Suci dengan Air juga dibagikan kepada anak-anak; dalam kasus ini, orang tua menyatakan kepercayaan mereka dalam Kristus. Praktik ini didasarkan pada pemahaman bahwa anak-anak tidak boleh dikecualikan dari tindakan berkat Allah, karena mereka juga memerlukan kasih karunia Tuhan. Perjamuan KudusPerjamuan Kudus adalah upacara sukacita dan syukur. Tindakan ini memperingati kematian Sang Putra Allah dalam pengorbanannya, yang membiarkan diriNya untuk disalibkan bagi dosa-dosa manusia meskipun Ia tidak bersalah secara sempurna. Perjamuan Suci mempertahankan kehidupan kekal jiwa dan menjamin tetap berada dalam persekutuan yang hidup dengan Sang Penebus, Yesus Kristus (Yohanes 6:51-58). "Tubuh dan darah" Yesus hari ini dibagikan sebagai roti dan anggur dalam bentuk wafer. Dengan mengambil bagian dalam perjamuan suci dalam kepatutan, seseorang akan mengasimilasi karakteristik Yesus dan menerima kekuatan baru untuk mengatasi segala sesuatu yang dapat menjadi penghalang bagi keselamatan kekal jiwa (bdk. Wahyu 12:11). Roti Hosti Perjamuan KudusRoti Hosti, terdiri dari roti tanpa ragi (Melambangkan tubuh Tuhan Yesus) yang dicetak lingkaran tipis dengan huruf A dan Ω singkatan dari Alfa dan Omega ("Yang awal dan Yang akhir") dan tiga tetes anggur (Melambangkan darah Tuhan Yesus). Letak pembuatan hosti untuk perjamuan kudus di Bielefeld, Germany. Satu hosti diproduksi dalam waktu 1.5 detik, sekitar 130,000 hosti dapat diproduksi setiap hari. Tahun 2007, 230 juta hosti telah dikirim ke 50 negara di Eropa, Amerika and beberapa ke Asia dan Afrika. Roti hosti ditemukan pada tahun 1925 oleh ahli roti seorang Kerasulan Baru bernama Pflug berasal dari Herne, Jerman. Tambahan pabrik roti hosti telah dibuat di Cape Town, Afrika Selatan pada tahun 2003. Pabrik tersebut menyuplai roti hosti untuk Afrika bagian selatan, memproduksi 240,000 buah perhari.. Kemeteraian KudusKemeteraian Kudus adalah penyaluran Roh Kudus. Dengan tindakan ini mereka yang percaya dipenuhi dengan Roh Kudus sebagai kekuatan Allah. Tindakan ini terjadi melalui doa dan penumpangan tangan seorang rasul pada jiwa yang telah dibaptis dengan air. Baptisan Kudus dengan Air dan bersama dengan Kemeteraian Kudus merupakan kelahiran baru oleh air dan Roh; yang olehnya seseorang menjadi anak-anak Allah. Sebagai anak Allah yang telah dilahirkan baru maka ia berhak untuk menjadi pewaris kemuliaan di masa depan. Keduanya bertindak bersama-sama memungkinkan lahir baru dalam Kristus. Orang yang telah mendapatkan Kemeteraian Suci tergabung dalam tubuh Kristus, ia terbilangkan dalam Pekerjaan Tuhan. Dalam tindakan Kemeteraian Kudus, Kristus memasukan nama orang yang memperolehnya dalam Kitab Kehidupan Anak Domba. Ia menerima tanda penebusan Anak Domba dan berhak menjadi mempelai Kristus dan untuk mengambil bagian dalam Kerajaan Allah. Dalam Gereja Kerasulan Baru, Kemeteraian Kudus juga dibagikan kepada anak-anak dimana orang tua harus menyatakan kepercayaan mereka di dalam ajaran Yesus dan para rasul.[2] Kedatangan Kedua Yesus KristusKembalinya Kristus untuk dibawa pulang pengantin wanita-Nya adalah komponen utama doktrin Kerasulan Baru. Elemen penting lainnya misionaris bekerja dan cinta sesama manusia. Etika moralGereja Kerasulan Baru menekankan tanggung jawab pribadi para anggotanya untuk tindakan mereka. Individu bertanggung jawab kepada Tuhan atas perilaku. Injil Kristus dan sistem nilai yang melekat dalam Sepuluh Perintah Allah memberikan orientasi yang jelas dalam hal ini. LiturgiLiturgi Gereja Kerasulan Baru awalnya konsisten dengan liturgi Gereja Kerasulan Katolik, yang mengandung unsur-unsur yang kuat dari Katolik Roma dan Gereja Anglikan. Hal ini berlangsung sampai 1885. Saat ini, hanya beberapa aspek tradisi Kerasulan Katolik tetap dalam liturgi Kerasulan Baru. Gereja tidak menggunakan publikasi sendiri selama layanan dan anggota tidak disarankan untuk membawa Alkitab mereka. Karena mereka bisa terganggu selama mendengarkan khotbah. Tuntunan untuk kebaktian yang berasal dari Rasul Kepala dan memiliki otoritas yang sama dengan surat-surat Alkitab, memberikan makna yang benar dari Alkitab. Mereka tidak tersedia untuk anggota biasa, hanya untuk jawatan. Pengampunan dosa dilakukan di setiap kebaktian, dalam nama Yesus, oleh seorang rasul atau seorang jawatan yang lebih rendah di bawah perintah dari sang Rasul. Keliru, banyak orang Kristen Kerasulan Baru menganggap bahwa pengampunan milik sakramen Perjamuan Kudus atau bahkan sakramen sendiri. Rasul Kepala Leber jelas menyatakan pada tahun 2009 bahwa pengampunan dosa terikat untuk pelayanan rasul, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa orang Kristen lain atau manusia akan memperoleh pengampunan Allah. Pengampunan dosa, dengan atau tanpa pengampunan, adalah akhirnya keputusan kedaulatan Tuhan sendiri. Ini adalah garis besar urutan kebaktian Kerasulan Baru:
JawatanRasul
Jawatan keimamanJawatan Keimaman yang berbeda bekerja di jemaat lokal dan memiliki tanggung jawab untuk perawatan spiritual langsung dari jemaat. Jawatan Keimaman dapat melakukan Baptisan Suci dan Perjamuan Kudus. Jawatan yang termasuk keimaman adalah sebagai berikut:
DiakenJawatan Diaken adalah pelayanan lokal. Seorang Diaken umumnya bekerja di jemaat rumahnya untuk mendukung para imam. Jika seorang imam tidak tersedia, Diaken akan mengadakan kebaktian tanpa tindakan persekutuan. Diaken juga diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam pelayanan bersama dengan para imam. Kegiatan GerejaGereja Kerasulan Baru memiliki keuangan sendiri. Ini tidak memungut pajak atau iuran gereja dari para anggotanya. Tidak ada pemeriksaan, apakah seseorang memberikan sumbangan atau tidak. Acuan jumlah sumbangan anggota adalah sepersepuluh bagian dari penghasilan mereka, seperti yang ditunjukkan dalam Alkitab. Bekerja di sebuah kapasitas yang terhormatPastoral dan tugas-tugas organisasi dalam jemaat dilaksanakan dalam kapasitas terhormat. Semua pelayanan dan berkat-berkat yang dilakukan oleh gereja, misalnya pembaptisan, upacara perkawinan atau jasa pemakaman dilakukan secara gratis. Penggunaan Sumber DayaGereja usaha untuk mengelola urusan administrasi dengan sesedikit mungkin. Sejauh ini bagian terbesar dari pendapatan digunakan untuk pembangunan dan pemeliharaan gedung-gedung gereja, dan dengan demikian dari manfaat langsung kepada individu jemaat. Dan banyak bagian dari anggaran gereja digunakan untuk pekerjaan misionaris . Di luar ini, gereja memberikan bantuan kemanusiaan dan mendukung kerja bantuan dalam kasus-kasus darurat. Pendapatan dan pengeluaran gereja dikendalikan oleh Akuntan Publik Bersertifikat independen. Gereja Kerasulan Baru adalah politis NetralGereja Kerasulan Baru secara politik netral dan independen. Hal ini dibiayai oleh sumbangan sukarela dari para anggotanya. Hampir sebelas juta orang Kristen di seluruh dunia saat ini menyatakan iman Kerasulan Baru. Gereja Kerasulan Baru abstains dari semua pernyataan politik. Mereka mengharapkan para anggotanya untuk memenuhi hukum dan kewajiban sipil negara masing-masing diberikan hukum ilahi gereja tidaklah dilewati. Penting untuk terbuka dan percaya hubungan dengan pemerintah, pihak berwenang dan masyarakat umum. Anggota Kerasulan Baru bebas untuk terlibat dalam kehidupan publik. Penginjil dan Kegiatan Gereja Mendapat Prioritas Yang UtamaFokus utama dari kegiatan gereja Ilahi adalah pelayanan dan perawatan anggota secara individu. Selain itu, Gereja Kerasulan Baru terlibat dalam kegiatan amal dalam batas-batas kemungkinan yang terbatas. Jika, dalam kasus-kasus tertentu, bantuan sangat diperlukan, itu diberikan secara langsung dan sesuai dengan kebutuhan Sumber
Pranala luar
|