Share to:

 

Gereja Maria Regina Martyrum

Pintu masuk utama Gereja Maria Regina Martyrum.

Gereja Maria Regina Martyrum dalam bahasa Jerman: Gedenkkirche Maria Regina Martyrum (nama lengkap Gedächtniskirche Maria Regina Martyrum der deutschen Katholiken zu Ehren der Blutzeugen für Glaubens- und Gewissensfreiheit in den Jahren 1933–1945)[1] dalam bahasa Indonesia berarti Gereja Peringatan Ratu Maria sang Martir Katolik Jerman sebagai kehormatan atas pengorbanan suci demi kebebasan beragama dan hati nurani pada tahun 1933-1945 adalah Gereja Katolik Roma dari Keuskupan Agung Berlin yang berkedudukan di Berlin wilayah Charlottenburg-Wilmersdorf, sektor Charlottenburg-Nord. Gereja dibangun atas nama orang-orang Katolik Jerman untuk penghormatan atas pengorbanan suci demi kebebasan beragama dan hati nurani pada tahun 1933-1945. Gereja Maria Regina Martyrum berjarak 20 menit jalan kaki dari tempat eksekusi para tahanan NAZI di Penjara Plötzensee, sekarang dikenal dengan dengan Gedenkstätte Plötzensee.[2]

Sejarah gereja

Menara lonceng yang berbentuk pintu gerbang.

Ordinariat Keuskupan Agung Berlin menugaskan Friedrich Ebert, Hermann Jünemann dan Hans Schädel untuk membangun sebuah gereja. Pada tahun1960 Kardinal Julius Döpfner meletakkan batu pertama, dan pada tahun 1963 Gereja Maria Regina Martyrum diberkati oleh Kardinal Julius Döpfner bersama dengan Alfred Bengsch (kelak akan menjadi seorang Uskup di Berlin), Louis-Marie-Fernand de Bazelaire, dan seorang Uskup Agung asal Chambéry. Gereja Maria Regina Martyrum juga berperaan sebagai gereja paroki bagi Gereja Katolik Santo Yosef di Spandau.[1]

Menara lonceng dirancang dengan desain khusus sehingga dapat berfungsi sebagai gerbang masuk gereja. Gereja Maria Regina Martyrum juga dilengkapi dengan beberapa patung orang-orang kudus sebagaimana terdapat dalam arsitektur Gereja Katolik pada umumnya.[2]

Terdapat sebuah crypt atau ruang bawah tanah di dalam gereja. Ruangan ini dipisahkan oleh sebuah tembok beton berlapis emas. Bagian depan ruangan didedikasikan untung mengenang para martir, ditandai dengan tiga buah prasasti. Pada sisi kanan ruangan terdapat abu dari seorang martir katolik dari Keuskupan Berlin yang hidup pada rezim NAZI, Erich Klausener. Prasasti di sisi kiri didedikasikan kepada Provost Bernhard Lichtenberg.[2]

Ordo Karmelit

Ordo Saudara-Saudara Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel atau Karmelit (biasa disingkat Ordo Karmel; bahasa Latin: Ordo Fratrum Beatissimæ Virginis Mariæ de Monte Carmelo) adalah salah satu ordo keagamaan Katolik dari Katolik Roma yang didirikan pada abad ke-12 oleh para rohaniwan di Gunung Karmel. Para rohaniwan dari ordo ini menyandang nama O.Carm di belakang nama mereka.[3]

Theo Wieland dan Klaus Worring membangun sebuah biara wanita karmelit di sebelah Gereja Maria Regina Martyrum. Biara beraliran Karmelit ini merupakan yang pertama di kota Berlin. Biara ini dibangun pada tahun 1984 dan dapat menampung sebanyak 24 orang biarawati dan memiliki sebuah kapel bagi masyarakat umum untuk melakukan ibadah harian. Biara juga memiliki sebuah toko yang menjual alat-alat perlengkapan ibadah katolik.[4]

Kegiatan ekumenis

Gereja Maria Regina Martyrum menjalin kerjasama dengan gereja tetangganya, Gereja Protestan Plötzensee.[5] Gereja Protestan Plötzensee juga dibangun sebagai peringatan akan korban pembantaian NAZI. Kerjasama antar gereja terjalin karena kesamaan semangat kedua gereja dalam memperingati jasa para martir. Acara ekumenis yang diselenggarakan setiap tahun oleh dua gereja ini adalah Hari Ekumenis Plötzensee yang diadakan tiap bulan Januari dan peringatan pembantaian NAZI tanggal 20 Juli 1944.

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya