Gimje
Gimje (bahasa Korea: 김제시, Gimje-si (Pengucapan Korea: [kim.dze])) adalah sebuah kota di Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan. Kota ini memiliki luas wilayah 545,19 km² dan jumlah penduduk 85.924 jiwa pada tahun 2019. Gimje berasal dari kerajaan kuno Baekje hingga abad ke-21, Gimje adalah salah satu daerah terbaik untuk menanam padi. SejarahDaerah Gimje terletak di "dataran besar" Korea dan telah dibudidayakan sejak zaman dahulu. Negara-negara yang berasal dari awal naik pada tahun 200 Masehi. Kerajaan Baekje menginvasi dan menggabungkan beberapa bagian negeri konfederansi kuno Mahan kecil pada tahun ke-13 pada masa pemerintahan Raja Onjo. Kerajaan Baekje mengubah namanya menjadi Byeogol, namun pada saat itu tidak jelas statusnya. Pada masa Dinasti Joseon, Gimje pertama kali muncul pada tahun 1466 ketika Sejo dari Joseon memerintah. Joeson mempromosikan Gimje ke daerah independen. Pada tahun 1628, Gwanghaegun dari Joseon menggabungkan distrik terdekat distrik Mangyeong menjadi Wilayah Administratif Gimje. Kerajaan Baekje dihancurkan oleh Kerajaan Tang dan Silla, kemudian Kerajaan Silla Bersatu mengubah nama kota menjadi kota Gimje. Dinasti Goryeo mempromosikan kota Gimje ke Distrik Gimje pada tahun ke-21 pemerintahan Raja Injong. Pemerintah kota selalu sangat menghormati dan mempromosikan budidaya padi dan spesies tanaman lainnya. Dari Kerajaan Baekje hingga abad ke-21, Gimje telah menjadi salah satu daerah terbaik untuk menanam padi. Festival CakrawalaGimje dikenal sebagai wilayah di mana langit bertemu dengan tanah. Oleh karena itu festival cakrawala atau 'jipyeongseon.' Ini diadakan di daerah Byeokgolje, dan lebih dari satu juta wisatawan mengunjunginya setiap tahun. Festival Cakrawala Gimje menyelenggarakan berbagai program termasuk kontes Samullori (kuartet perkusi tradisional), kontes menggambar pedesaan, pertunjukan perayaan, parade jalanan, Ssireum (gulat), dan pernikahan tradisional.[1] Gimje adalah satu-satunya wilayah di mana masyarakat Korea dapat melihat cakrawala dari daerah yang terkurung daratan. Festival ini ditetapkan sebagai Festival Luar Biasa selama 4 tahun antara tahun 2004 dan 2008. Dalam festival ini penduduk kota berkesempatan memiliki pengalaman memanen secara tradisional.[2] Kota kembarKota-kota yang menjadi mitra kerja sama (kota kembar) dari kota Gimje :
Referensi
|