|
Goats Head Soup
Goats Head Soup adalah album ke-11 versi Inggris dan ke-13 versi Amerika dari band The Rolling Stones. Album ini dirilis pada Agustus 1973 oleh Rolling Stones Records. Seperti album pendahulunya, Exile on Main St., para anggota band menciptakan dan merekam materi album di luar Britania Raya karena status mereka sebagai pengasingan pajak. Goats Head Soup direkam di Jamaika, Amerika Serikat dan Inggris Raya dan di mix di Inggris dan Belanda. Album ini terdiri dari 10 lagu, termasuk single utama, "Angie" yang menempati peringkat nomor #1 di Amerika Serikat dan nomor 5 di Inggris Raya. Album ini diproduseri oleh Jimmy Miller, orang yang menjadi arsitek dalam musik the Rolling Stones selama periode kepopuleran mereka sejak album Beggars Banquet. Bassis Bill Wyman hanya muncul di tiga track lagu saja sedangkan anggota lainnya, Mick Jagger (vokalis), Keith Ricahrds (lead gitaris), Mick Taylor (gitaris) dan Charlie Watts (drummer) terlibat dalam semua track kecuali di lagu "Winter" minus keterlibatan Richards. Selain lewat sentuhan anggota-anggota utama, The Rolling Stones juga menambahkan beberapa kolaborator alat musik dalam album mereka seperti pemain saksofon Bobby Keys, pemain organ Billy Preston, pianis Nicky Hopkins dan Ian Stewarts serta beberapa musisi lokal Jamaika. Goats Head Soup menerima banyak ulasan positif dan mencapai posisi #1 tangga lagu/album di Inggris Raya, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. Album ini juga diproduksi ulang di tahun 1994 dan 2009 oleh Virgin Records dan Universal Music. RekamanPada November 1972 anggota band direlokasi ke Dynamic Sound Studio di Kingston, Jamaika. Keith Richards pada tahun 2002 mengatakan: "Jamaika adalah satu dari sedikit tempat yang mengijinkan kami semua masuk! Waktu itu satu-satunya negara yang bisa menerima kami adalah Swiss, tempat yang membosankan bagiku, setidaknya selama satu tahun pertama karena aku tidak menyukai ski... Sembilan negara mengusirku, jadi ini soal bagaimana penulisan album tetap bisa dilanjutkan bersama..."[1] Selama proses rekaman, Michael Chess, Presiden Rolling Stones Records waktu itu, berkata pada tahun 2002, "Kami harus menyewa studio selama sebulan, 24 jam per hari, jadi band bisa mempertahankan set-up musik yang sama dan mengembangkan lagu mereka secara bebas, dimulai dengan menulis beberapa lirik dan ritme, jamming dan latihan sementara kami memperbaiki suaranya. Dan yang membuatku kagum, sebagai orang studio yang tua, band (Stones) ini mungkin tidak bermain bersama selama enam atau delapan bulan, tapi dengan satu jam jamming, sinergi yang menjadi kekuatan mereka langsung tercipta dan menyatukan mereka menjadi satu..."[2] Jagger berkata tentang pendekatan mereka untuk rekaman waktu itu, "Menulis dan memainkan lagu tergantung mood. Sama seperti album terakhir kami Exile on Main St. yang pada dasarnya beberapa kali direkam dalam periode yang pendek. Dua minggu disini, dua minggu disana – kemudian dua minggu lagi. Dan, demikian pula, semua penulisan difokuskan dalam satu waktu tertentu. Tiga bulan kemudian semuanya sangat berbeda dan kami tidak akan lagi menulis materi yang sama seperti Goats Head Soup."[3] Terkait tema dan pengaruh tempat mereka rekaman, Richards berkata, "Albumnya sendiri tidak butuh waktu lama, tapi kami merekam banyak sekali track lagu. Tidak hanya musik Jamaika saja yang terlibat, tapi juga pemain perkusi yang datang dari tempat seperti Guyana, kumpulan orang-orang yang bekerja di studio. Sangat menarik dapat bermain dengan suasana yang benar-benar berbeda. Mikey Chung, engineer di Dynamic contohnya, ia adalah seorang China-Jamaika, kau akan sadar bahwa Jamaika itu lingkungan multi etnis."[4] Lagu pertama yang direkam di Dynamic adalah "Winter", gitaris Mick Taylor mengatakan bahwa, "Mick (Jagger) hanya memetik gitar saja di dalam studio, dan semua larut bersama untuk menyelesaikan lagu itu."[3] Meskipun dikreditkan kepada Jagger/Richards, lagu ini sebenarnya ditulis oleh Jagger dan sedikit andil dari Mick Taylor. Lagu ini menjadi satu-satunya lagu di album yang tidak menyertakan Richards di dalamnya. Mick Taylor kemudian merekam Winter versi lebih panjang dengan Carla Olson untuk album The Ring Of truth-nya. Singel utama album ini berjudul "Angie" yang sebenarnya bukanlah pilihan utama dari Atlantic Records, hal ini diterangkan oleh Michael Chess, "sebenarnya kami lebih ingin lagu seperti 'Brown Sugar' dibandingkan sebuah lagu ballad."[5] Meskipun lagu ini dirumorkan terinspirasi dari istri pertama David Bowie yaitu Angela,[6][7][8][9] Jagger dan Richards membantah rumor ini.[9] Pada tahun 1993, Richards dalam wawancara album kompilasi Jump Back: The Best of The Rolling Stones berkata bahwa judul lagu itu terinspirasi dari anak perempuannya, Dandelion Angela.[10] Namun pada biografinya yang berjudul Life, Richards membantah ini, mengatakan bahwa ia memilih nama lagu sebelum ia tahu jenis kelamin bayinya: "Aku hanya spontan berkata, 'Angie, Angie.' Itu bukan untuk seseorang tertentu, hanya sebuah panggilan spontan. Aku tak tahu Angela akan diberi nama Angela saat aku menulis 'Angie'. Sampai saat itu kau belum tahu jenis kelamin bayi sampai dia lahir. Kebetulan, Anita menamainya Dandelion. Dia menambahkan Angela karena ia lahir di Rumah Sakit katolik dan bersikeras agar nama yang tepat ditambahkan."[11] Menurut NME, lirik lagu ditulis oleh Jagger setelah hubungan cintanya putus dengan Marianne Faithfull.[7] Ini adalah album terakhir Rolling Stones yang diproduseri oleh Jimmy Miller, yang telah bekerja sejak tahun 1968 di album Beggars Banquet. Sayangnya, Miller menjadi kecanduan narkoba selama menghabiskan waktunya bersama Rolling Stones. Rekaman selesai pada Januari 1973 di Los Angeles dan Mei 1973 di London, tepatnya di Island Recording Studios. Lagu "Silver Train" adalah sisa dari rekaman tahun 1970-an di Olympic Sound. Goats Head Soup juga merupakan album pertama tanpa lagu cover sejak Their Satanic Majesties Rewuest di tahun 1967. Perilisan dan TanggapanPada saat perilisan, Jagger berkata, "Aku benar-benar merasa dekat dengan album ini, dan aku benar-benar mencurahkan segala yang kupunya ke dalamnya... Aku merasa seperti menjiwai lagu-lagunya. Album ini tidak blur seperti album sebelumnya yang banyak menghabiskan waktu sehingga ada beberapa bagian yang tidak kusuka. Ada lebih banyak pikiran dalam album ini. Album ini direkam di semua tempat dalam waktu dua atau tiga bulan. Daftar treknya lebih bervariasi dibandingkan album terakhir. Aku tak ingin album ini hanya menjadi sekumpulan lagu rock." Didahului oleh "Angie" sebagai singel utama, yang menduduki peringkat #1 di Amerika Serikat dan menjadi hit seluruh dunia, Goats Head Soup dirilis pada penghujung bulan Agustus 1973 dan juga menjadi pemuncak Tangga Album di beberapa negara. Konser musim gugur The Rollong Stones 1973 yang menyusul kemudian juga menambahkan beberapa lagu dari album ini dalam penampilannya seperti "Star Star", "Dancing with Mr D", dan "Angie".[12] Kritik dan Tanggapan
Album ini mendapatkan tanggapan yang beragam. Bud Scoppa menjuluki album ini sebagai "salah satu pengalaman musikal paling terkaya tahun ini" [3][20] di majalah Rolling Stone, sedangkan Lester Bangs mencemooh album ini di majalah Creem dengan mengatakan, "Ada kesedihan tentang Stones sekarang, terlalu banyak 'So what?' dalam album-album mereka sekarang, seluruh pengertian yang mereka tempatkan sekarang berbeda dari apa yang mereka maksud dulu...".[3] Billboard menyebutnya sebagai "album bagus lainnya yang berkarakter seperti biasa dari Stones, karya hard rock dari Mick Jagger dan Keith Richards dan permainan gitar yang luar biasa dari Mick Taylor."[21] Billboard secara khusus memuji tiga lagu ballad album ini yaitu, "Winter", "Can You Hear the Music" dan "Angie".[21] Goats Head Soup sekarang umumnya dianggap sebagai langkah awal Rolling Stones menjauh dari "era keemasan" mereka di tahun 1968-1972 seperti yang diungkapkan Stephen Thomas Erlewine dari AllMusic, "Mungkin ini menjadi awal tergusurnya mereka dari kemenangan besar dalam sejarah rock, Stones tergelincir ke dalam dekadensi dan sindrom bintang rock dengan Goats Head Soup... Di sinilah citra Stones mulai menutupi pencapaian mereka, saat Mick makin menjadi selebriti dan Keith yang perlahan makin jatuh dalam kecanduan narkoba, dan mungkin mendengar lagu mereka yang tak lagi satu arah dalam Goats Head Soup, pada waktu yang sama dalam lagu yang sama".[22] Dalam ulasan album daur ulang 2009, Michael Hann dari The Guardian memberikan pujian besar terhadap album ini, menyatakan bahwa mereka yang tidak suka dan kritikus pendahulunya "melewatkan hadiah". Hann menulis bahwa album tersebut mencirikan suara Stones pada akhir 70-an dan awal 80-an dan lagu balada "Angie" dan "Coming Down Again" adalah beberapa lagu terbaik milik mereka.[23] Daftar laguSeluruh lagu ditulis oleh Mick Jagger dan Keith Richards.
Charts
Referensi
Pranala luar |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
