Godzilla (film 2014)
Godzilla (dengan katakana penulisan Jepang ゴジラ, yang berarti Gojira) adalah film monster fiksi ilmiah Amerika yang menampilkan monster film Jepang dengan nama yang sama di reboot dari film Godzilla yang merupakan produksi film milik Toho. Film ini menceritakan kembali asal muasal Godzilla pada masa kini sebagai "kekuatan menakutkan dari alam". Film ini disutradarai oleh Gareth Edwards, ditulis oleh Max Borenstein dan dibintangi Aaron Taylor-Johnson, Elizabeth Olsen, Bryan Cranston, Juliette Binoche, David Strathairn, Sally Hawkins, juga Ken Watanabe. Film ini adalah kerja sama produksi antara Legendary Pictures dan Warner Bros. Pictures akan didistribusikan oleh Warner Bros. Pictures secara luas, kecuali untuk Jepang yang didistribusikan sendiri oleh Toho. Ini merupakan film Godzilla kedua yang secara keseluruhannyaα difilmkan oleh studio Amerika, film sebelumnya juga pernah dibuat pada tahun 1998 dengan judul yang sama. Film ini sebelumnya di jadwalkan rilis bersamaan dengan Amerika pada tanggal 16 Mei 2014 di Indonesia, lalu diputuskan rilis lebih awal pada tanggal 14 Mei 2014. Film in rilis dalam format 2D dan 3D. SinopsisSebuah epos kelahiran kembali untuk Godzilla yang ikonik dari Toho, petualangan spektakuler dari Legendary Pictures dan Warner Bros. Pictures, menempatkan monster yang paling terkenal di dunia melawan makhluk-makhluk jahat, yang tercipta oleh arogansi ilmiah dari kemanusiaan, mengancam keberadaan kita. Pemeran
Desain MakhlukDalam wawancara pada Comic-Con 2013, Edwards membahas desain makhluk Godzilla. Dia dan kelompok desain meninjau semua inkarnasi sebelumnya untuk inspirasi desain Godzilla. Edwards berkomentar, "Cara saya mencoba untuk melihatnya dengan membayangkan Godzilla adalah makhluk nyata dan seseorang dari Toho melihatnya pada tahun 1950an dan bergegas kembali ke studio untuk membuat film tentang makhluk itu dan mencoba sebaik mungkin untuk mengingatnya dan membuat sketsanya. Dan dalam film kami anda bisa melihatnya secara nyata". Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Godzilla garapannya tetap setia dengan yang terdahulu dalam segala aspek. Edwards juga menekankan bahwa, "Yang terpenting bagi saya adalah terasa seperti ini Godzilla-nya Toho" dan menyimpulkan dengan berharap, "Saya ingin produksi kami (Godzilla) dianggap sebagai bagian dari grup Toho." Pada Oktober 2013, situs jaringan koleksi dan mainan yang menawarkan pemesanan diawal untuk barang dagangan filmnya mengungkap aspek-aspek dari makhluk lain yang muncul dalam film. Makhluk-makhluk lain, yang berkelompok, dikenal sebagai "Mutos", dengan beberapa darinya berkemampuan untuk terbang dan ada juga berkaki banyak. Juga terungkap Godzilla masih memiliki "Atomic Breath"(Bahasa: Nafas Atom) yang iconic dari Toho yang kini dinamai menjadi "Atomic Roar"(Bahasa: Raungan Atom).[5][6] Dalam sebuah wawancara bulan Januari 2014 dengan majalah Total Film, terungkap bahwa Godzilla akan memiliki tinggi 350 kaki (110 m). Menurut Jim Rygiel dari kepala tim efek khusus, mekanisme gaya bertarung Godzilla adalah berdasarkan pada studi hewan, terutama pada beruang dan komodo.[7] Pada majalah Empire edisi April 2014, sampul majalahnya menampilkan gambaran Godzilla, yang mengungkap desain sang monster. Menurut Edwards sang sutradara, elemen wajah beruang, anjing dan elang yang dimasukkan ke dalam desain wajah Godzilla. Empire juga merilis klip suara raungan Godzilla, yang setia dengan desain suara milik Toho. Motion capture oleh perusahaan efek khusus film The Imaginarium juga digunakan pada pergerakan monster dalam rangkaian film. Menurut Edwards sang sutradara, Andy Serkis melakukan rangkaian motion capture untuk "mengendalikan jiwa" dari makhluk tersebut. Referensi
Pranala luar
|