Goodrich Corporation
Goodrich Corporation, sebelumnya bernama B.F. Goodrich Company, adalah sebuah perusahaan dirgantara asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Charlotte, Carolina Utara. Didirikan di Akron, Ohio pada tahun 1870 dengan nama Goodrich, Tew & Co. oleh Dr. Benjamin Franklin Goodrich, perusahaan ini telah berganti nama berulang kali, pertama ke "B.F. Goodrich Company" pada tahun 1880, ke BFGoodrich pada akhir dekade 1980an, dan ke "Goodrich Corporation" pada tahun 2001. Pada tahun 1869, Benjamin Franklin Goodrich membeli Hudson River Rubber Company, sebuah perusahaan kecil asal Hastings-on-Hudson, New York. Setahun kemudian, ia menerima tawaran senilai $13.600 dari warga Akron, Ohio, untuk memindahkan perusahaannya kesana. Goodrich menempati peringkat ke-67 perusahaan yang paling banyak menerima kontrak militer dari Pemerintah Amerika Serikat pada saat Perang Dunia II.[1] Goodrich pun tumbuh menjadi salah satu produsen ban dan karet terbesar di dunia, setelah bergabung dengan Uniroyal (sebelumnya bernama United States Rubber Company) pada tahun 1986 . Produksi ban Goodrich ini lalu dijual ke Michelin pada tahun 1988, dan Goodrich lalu bergabung dengan Rohr (1997), Coltec Industries, dan TRW Aeronautical Systems (sebelumnya bernama Lucas Aerospace) pada tahun 2002. Penjualan divisi kimia Goodrich dan juga penggantian nama perusahaan pun melengkapi proses transformasi Goodrich ini. Pada tahun 2006, Goodrich berhasil mencatatkan penjualan sebesar $5,8 milliar, dimana berturut-turut 18%, 16%, dan 12% dari total penjualan ini berasal dari penjualan ke Pemerintah Amerika Serikat, Airbus, dan Boeing.[2] Walaupun BFGoodrich lebih dikenal sebagai produsen ban, Goodrich Corporation resmi keluar dari bisnis tersebut pada tahun 1988, dengan menjual produksi bannya ke Michelin. Goodrich sering disalahpahami dengan Goodyear dan Mr. Goodwrench. SejarahSejarah Awal
Pada tahun 1936, B. F. Goodrich melebarkan usahanya ke Meksiko melalui joint venture dengan Euzkadi, dengan membentuk Goodrich-Euzkadi (saat ini dimiliki oleh Continental AG). Pada tahun 1946, Goodrich membeli pabrik milik Waco di Troy, Ohio. Sehingga sejak saat itu, Goodrich juga mulai memproduksi ban dan rem untuk berbagai macam pesawat. Kompetitor Goodrich untuk bisnis dirgantara ini pada saat itu, antara lain Honeywell, Messier-Bugatti, Aircraft Braking Systems, (Howmet/Huck), dan SNECMA. Goodrich juga sempat membeli The Hood Rubber Company sebelum terjadinya Depresi Besar.[3][4] 1980–1990anPada tahun 1986, B.F. Goodrich pun resmi menjadi salah satu komponen dari S&P 500.[5] Pada bulan Agustus 1986, divisi ban dari B. F. Goodrich resmi bergabung dengan Uniroyal Inc.,[6] dan lalu membentuk perusahaan baru bernama Uniroyal Goodrich Tire Company. B.F. Goodrich dan Uniroyal masing-masing memegang 50% saham di perusahaan baru tersebut.[7] Kantor pusat Uniroyal Goodrich Tire Company pun bertempat di bekas kantor pusat B.F. Goodrich di Akron, Ohio, yang juga berdekatan dengan puluhan pabrik milik B. F. Goodrich. Pada musim gugur 1987, B.F. Goodrich Company menutup beberapa pabrik di Akron hingga bulan Februari 1988, saat B.F. Goodrich mengumumkan rencananya untuk menjual pabrik yang ditutup tersebut ke Covington Capital Corporation, sebuah pengembang properti asal New York.[8] Pada tahun 1987, Uniroyal Goodrich Tire Company berhasil mencatatkan penjualan sebesar hampir $2 milliar, dengan keuntungan mencapai $35 juta.[7] Walaupun begitu, penggabungan ini juga terbukti menyulitkan.[5] Pada bulan Juni 1988, B.F. Goodrich menjual 50% sahamnya di Uniroyal Goodrich dengan harga $225 juta ke sekelompok investor yang dipimpin oleh Clayton & Dubilier, Inc.,.[7][9][10] Sebagai bagian dari kesepakatan, sekelompok investor tersebut juga mewarisi hutang Uniroyal Goodrich senilai $415 juta.[11][12][13] Pada tahun yang sama, Michelin Group juga mengajukan rencananya untuk mengakuisisi Uniroyal Goodrich Tire Company.[5] Pada bulan Mei 1990, Michelin Group pun akhirnya berhasil menyelesaikan akuisisi ini, dengan kesepakatan harga sekitar US$1,5 milliar.[14] Keluar dari Bisnis BanDengan dijualnya divisi ban miliknya, B.F. Goodrich pun resmi keluar dari bisnis ban, dan mereka juga menyatakan bahwa mereka akan lebih fokus mengembangkan bisnis kimia dan dirgantara melalui reinvestasi dan akuisisi.[9] Pada tahun 1997, B. F. Goodrich mengakuisisi Rohr, sebuah produsen nasel, untuk memperkuat kehadirannya di bisnis dirgantara.[15] Pada tahun 1999, B. F. Goodrich mengakuisisi Coltec Industries asal Charlotte, North Carolina dengan harga $2,2 milliar, sehingga menjadikan B. F. Goodrich sebagai pemasok alat pendaratan pesawat terbesar di dunia.[16] Kantor pusat B. F. Goodrich pun dipindahkan ke Charlotte setelah pembelian ini.[17] Pada tahun 2001, B. F. Goodrich keluar dari bisnis kimia, dan memilih untuk fokus di bisnis dirgantara. Untuk menandai selesainya transformasi ini, B. F. Goodrich pun berganti nama menjadi Goodrich Corporation dan memakai logo baru.[18] Pada bulan Oktober 2002, Goodrich mengakuisisi TRW Aeronautical Systems.[19] Pada bulan November 2010, Goodrich membuka pabrik baru di Krosno, Rzeszow, Polandia.[20] Pada bulan September 2011, UTC (NYSE: UTX) mengumumkan rencananya untuk membeli Goodrich dengan harga $18,4 milliar.[21][22] Pada tanggal 26 Juli 2012, UTC akhirnya resmi membeli Goodrich, setelah berhasil mengumpulkan uang melalui penjualan Rocketdyne, Clipper Windpower, UTC Power, serta divisi pompa industri dan divisi kompresor dari Hamilton Sundstrand miliknya.[23] Goodrich lalu digabung dengan beberapa divisi dari Hamilton Sundstrand yang tidak dijual, untuk membentuk UTC Aerospace Systems. Pada tanggal 16 Oktober 2012, UTC menjual divisi Sistem Daya milik UTC Aerospace Systems ke Safran dengan harga $400 juta. Penjualan ini dilakukan UTC untuk memenuhi syarat dari regulator Tiongkok, atas pembeliannya terhadap Goodrich. Regulator Tiongkok ingin agar UTC menjual divisi Sistem Dayanya paling lambat pada tanggal 16 Desember 2012.[24] BisnisAktuasi dan Sistem Pendaratan Pesawat
Sistem Elektronik
Nasel dan Sistem Interior
Referensi
Pranala luar |