Gyzylarbat
Gyzylarbat adalah sebuah kota di Provinsi Balkan, bagian barat Turkmenistan. Kota ini terletak sekitar 230 ke arah barat laut dari Ashgabat, ibu kota negara, dan memiliki jumlah penduduk sekitar 89.582 jiwa berdasarkan data tahun 2020.[2] Sejarah penamaanStruktur benteng abad ke-8 hingga ke-9 yang pernah ada di kota ini dinamai Kyzyl-Rabat atau "benteng merah". Pada abad ke-16 hingga ke-17, nama tersebut mengalami perubahan pengucapan menjadi Kyzyl-Arbat. Pada tahun 1925, ketika masa awal Uni Soviet, didirikan sebuah distrik bernama Kizyl-Arvat (bahasa Rusia: Кизыл-Арват) yang turut menaungi kota ini.[3] Pada 29 Desember 1999, Kyzyl-Arbat diganti nama menjadi Serdar.[3] Kata serdar adalah kata serapan dari bahasa Persia yang berarti "pemimpin". Di Turkmenistan sendiri, istilah serdar merujuk pada Presiden Turkmenistan pertama, Saparmurat Niyazov. Berdasarkan keputusan Parlemen Turkmenistan, nama kota Serdar dikembalikan ke versi lama dengan nama Gyzylarbat pada 9 November 2022. Keputusan yang sama turut berdampak pada penurunan status kota dari kota berstatus distrik menjadi kota di bawah distrik yang juga dinamakan ulang sebagai Gyzylarbat.[4] SejarahPada masa klasik, wilayah sekitar Gyzylarbat dihuni oleh masyarakat Dahae yang berbangsa Iran, yang menghuni sebuah kota Persia kuno bernama Farāva. Sebelum perpindahan bangsa Turkmen ke wilayah ini, masyarakat Farava berbangsa Persia.[5] Pada masa Turkmenistan modern, terutama di bawah kepemimpinan Presiden Gurbanguly Berdimuhamedow, kota ini membangun pesat dan berkembang ke arah barat laut. GeografiGyzylarbat terletak di ujung barat laut dari wilayah oasis yang membentang di utara Pegunungan Kopet Dag dan membujur ke arah tenggara hingga Ashgabat.[4] Kota ini juga berada di ujung Gurun Karakum.[6] Gyzylarbat memiliki iklim gurun dingin dengan klasifikasi iklim Köppen BWk, dengan musim dingin yang sejuk dan musim panas yang terik. TransportasiKota ini terletak di Jalur kereta api Trans-Kaspia. Pembangunan infrastruktur kereta api di kota ini dimulai pada 1879 oleh Kekaisaran Rusia untuk kepentingan aneksasinya di wilayah Transkaspia di bawah pimpinan Jenderal Mikhail Skobelev. Transportasi darat yang melintasi kota ini mencakup antara lain dua rute bus,[7] dengan sejumlah armada PAZ melayani warga lokal. Referensi
|