Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (November 2023)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
Lihat versi terjemahan mesin dari artikel bahasa Inggris.
Terjemahan mesin Google adalah titik awal yang berguna untuk terjemahan, tapi penerjemah harus merevisi kesalahan yang diperlukan dan meyakinkan bahwa hasil terjemahan tersebut akurat, bukan hanya salin-tempel teks hasil terjemahan mesin ke dalam Wikipedia bahasa Indonesia.
Jangan menerjemahkan teks yang berkualitas rendah atau tidak dapat diandalkan. Jika memungkinkan, pastikan kebenaran teks dengan referensi yang diberikan dalam artikel bahasa asing.
Istilah hacktivism pertama kali digunakan oleh seorang penulis yang bernama Jason Snack pada tahun 1995 dalam sebuah artikel yang mengonseptualisasikan film Fresh Kill karya Shu Lea Cheang.[4][5] Istilah ini juga sering dinsibatkan kepada anggota kelompok Cult of the Dead Cow (cDc), "Omega", yang menggunakan istilah tersebut dalam sebuah surel pada grup tersebut pada tahun 1996.[6][7] Beragamnya arti dari masing-masing akar kata tersebut menyebabkan tidak adanya kesepakatan mengenai definisi dari hacktivism tersebut. Sebagian definisi juga memasukkan terorisme siber dalam hacktivisme ini, meskipun definisi lainnya hanya menekankan penggunaan peretasan teknologi untuk tujuan perubahan sosial.[8][9][10]
Bentuk dan metode
Pihak yang mengaku dirinya sebagai "hacktivis" sering kali bertindak secara anonim, baik secara berkelompok maupun secara sendirian bersama dengan persona siber (cyber-persona) dalam payung aktivisme internet yang makin mendapat tempat dalam minat masyarakat dan budaya pop.
Untuk melancarkan aksinya, para hacktivis tersebut bisa saja membuat peranti baru atau mengintergrasikan berbagai macam peranti perangkat lunak yang sudah tersedia di internet. Selain itu, para hacktivis juga bisa saja meningkatkan aksesibilitas bagi para pengguna lainnya untuk turut serta dalam aksi politis daring.
Adapun repertoar tindakan (repertoire of contention) hacktivisme mencakup:
Code (kode): Perangkat halus dan situs dapat digunakan untuk mencapai tujuan politik.
Mirroring (pemantulan): Pemantulan digunakan sebagai peranti untuk mencari celah melewati berbagai blok sensor pada situs.
Anonymity (keanoniman): Cara untuk bersuara kepada khalayak umum perihal isu hak asasi manusia, opresi pemerintah, dll. yang menggunakan berbagai peranti, seperti akun surel sekali pakai, penabiran IP (IP masking), dan peranti lunak blogging untuk menjaga keanoniman tingkat tinggi.[11]
Doxing (doksing): Praktik penyebarluasan catatan dan dokumen pribadi atau konfidensial kepada khalayak umum. Para hacktivis melihat hal tersebut sebagai transparansi yang dijamin sementara para ahli mengklaim hal tersebut sebagai tindakan pelecehan.
Denial-of-service attack (serangan kegagalan layanan): Serangan ini menggunakan berbagai macam komputer pribadi dan publik yang dikendalikan oleh para peretas melalui malware (peranti pembahaya) yang biasanya ditransmisikan melalui lampiran surel atau tautan situs. Setelah berhasil dikendalikan, lalu lintas jaringan tersebut akan diarahkan kepada suatu situs dengan intensi membenani peladen tersebut di luar kapasitasnya agar situs tersebut tidak aktif.
Virtual sit-in (geruduk daring): Serupa dengan serangan DoS, tindakan ini dilakukan oleh individual daripada perangkat lunak. Para pemrotes mengunjungi situs yang ditarget secara beramai-ramai dan memuat halaman tersebut secara cepat agar situs tersebut kewalahan menghadapi lalu lintas tersebut.
Website defacement (pengawamukaan): Para peretas menjebol peladen jaringan untuk menggantikan halaman situs tertentu dengan halaman mereka, biasanya untuk menyampaikan pesan tertentu.[12]
Website redirect (pengarahan ulang situs): Metode ini menggunakan penggantian alamat situs dalam peladen sehingga calon pengunjung tersebut diarahkan ke situs yang dibuat oleh pengecohnya.
Geo-bombing (bombardir penandaan bumi): Teknik yang digunakan oleh warganet dengan menambahkan penandaan bumi (geotagging) pada penyuntingan video YouTube sehingga lokasi video tersebut dapat dilhat melalui Google Earth.[13]
Protestware (perangkat protes): Penggunaan malware untuk menyemarakkan masalah sosial atau protes.[14]
Kontroversi
Hacktivisme dapat berbentuk peretasan teknologi yang digerakkan oleh politik, pembangkangan sipil anarkis yang konstruktif, atau gerakan antisistemis yang tidak ditentukan—tergantung pihak yang menggunakan istilah tersebut.[15] Selain itu, hacktivisme juga menandai protes antikapitalis atau politik, aktivisme anti-spam, kepakaran pengamanan internet, atau advokasi sumber terbuka.[16]
^Logan, Jason (November 1995). "Take the Skinheads Bowling". InfoNation. Minneapolis. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 February 1997. Diakses tanggal 3 June 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)