HanjiHanji atau Kertas Korea (한지;韓紙) adalah kertas tradisional Korea yang telah digunakan sejak 1600 tahun yang lalu.[1][2] Orang Korea menggunakan hanji dalam berbagai perlengkapan sehari-hari dan keperluan rumah tangga mulai dari buku, dinding, jendela, lantai, sampai peti mati.[1] Dikatakan orang Korea memanfaatkan Hanji dari sejak lahir sampai mati.[1] Asal mulaKertas ditemukan oleh seorang kasim pada tahun 105 M (Dinasti Han) bernama Tsai Lun.[3] Sejarah masuknya teknik pembuatan kertas di Korea masih belum diketahui karena tidak dicatat dengan jelas. Namun teks sejarah Jepang menyebutkan bahwa seorang biksu asal Baekje bernama Damjing membawa serta kertas, tinta, batu tinta dan batu asah ke Jepang pada tahun 605.[4] Dari Korea, teknik membuat kertas menyebar luas ke Jepang.[1] Pada abad ke-11 dan 12, teknik membuat kertas di Korea telah berkembang pesat. Istana kerajaan Goryeo (918-1392) mendukung perkembangan pembuatan kertas dan keterampilan mencetak sehingga banyak teks yang menerbitkan tulisan tentang agama Buddha, pengobatan dan sejarah.[4] Pada saat itu kerajinan kertas dinamakan Goryeo-ji (kertas Goryeo) dan dikenal luas di Cina. Banyak teks Cina yang memuji kualitas kertas Goryeo di samping keramik hijau (cheongja) dan ginseng.[4] KegunaanHanji dijuluki sebagai "kertas kehidupan". Tidak seperti kertas yang dibuat menggunakan bahan sodium hidroksida, kertas Korea dibuat dari kulit pohon mulberi yang dinamakan chomok. Terdapat 3 jenis tanaman pohon mulberi di Korea tergantung dari kondisi iklim dimana mereka tumbuh. Setiap jenis pohon mulberi mampu menghasilkan jenis kertas yang berbeda-beda. Pohon mulberi mayopjong yang sebagian besar tumbuh di wilayah tengah Korea, memiliki ciri khas tekstur yang keras namun tipis dan sedikit kandungan serat. Jenis ini digunakan untuk kertas lantai. Jenis Yoyojong memiliki kulit kayu tebal dengan serat panjang dan lembut. Jenis ini digunakan untuk kertas kaligrafi. Berbagai perlengkapan rumah tangga dan peralatan sehari-hari orang Korea dibuat dari hanji, antara lain kerajinan tangan, payung, lentera, sepatu, boneka, kertas untuk melapisi pintu, jendela, dan lantai.[5] Hanji berguna pula untuk mengatur cahaya, temperatur serta kelembabapan dalam ruangan dan juga melindungi pemilik rumah dari tiupan angin. Upacara keagamaan memerlukan hanji, terutama karena orang Korea yang menjunjung tinggi Konfusianisme. Kertas yang berwarna putih memiliki makna kesucian dan kemurnian digunakan untuk berbagai upacara formal. Dikarenakan tekstur dan permukaannya yang lembut, sejak lama hanji telah dimanfaatkan oleh kaum ilmuwan dan pelukis. Kantor pemerintahan menggunakannya sebagai kertas untuk buku. Daya tahanHanji tahan lama dan mampu bertahan selama 1000 tahun. Salah satu bukti daya tahan hanji adalah masih tersisanya buku cetak tertua di dunia, Jikji (1377) yang saat ini disimpan di Perpustakaan Nasional Prancis, Paris serta teks sutra Buddha Mugujeonggwang Daedaranigyeong (751) yang merupakan Memori Warisan Dunia UNESCO.[5] Proses pembuatanPertama-tama, batang pohon mulberi yang digunakan harus ditebang antara bulan November dan Februari, kemudian direndam dalam air selama 1 malam sampai kulitnya mengelupas.[3] Setelah mengelupas, kulit dikeringkan kemudian direndam lagi dalam air dingin dan jernih.[3] Kulit kayu yang telah mengelupas kemudian direbus bersama campuran jerami gandum dan jerami padi, lalu ditumbuk dan disaring.[2][3] Hasil saringan akan menjadi kertas dan kemudian dikeringkan.[3] Lihat pulaPranala luar
Referensi
|