Hari Pertambangan dan EnergiHari Pertambangan dan Energi adalah hari peringatan di Indonesia pada tanggal 28 September untuk mengenang pengambil alihan Lembaga Chisitsu Chosajo dan penggantian nama lembaga menjadi Jawatan Tambang dan Geologi. SejarahSetelah kemerdekaan Republik Indonesia, pada tanggal 25 September 1945, Presiden Soekarno menginstruksikan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk mengambil alih instansi-instansi pemerintahan dari Jepang. Pada hari Jumat, 28 September 1945, sekelompok pegawai muda di kantor Chisitsu Chosajo, dipelopori oleh Raden Ali Tirtosoewirjo, Arie Frederik Lasut, R. Soenoe Soemosoesastro, dan Sjamsoe M. Bahroem, mengambil alih kantor Chisitsu Chosajo dari pihak Jepang dan mengubah namanya menjadi Pusat Jawatan Tambang dan Geologi, yang merupakan cikal bakal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral saat ini.[1] Pada tanggal 28 September 1945, juga terjadi pengambilalihan kantor DJawa Denki Koza (Perusahaan Listrik Jawa) secara paksa oleh para pemuda Indonesia.[2] Selanjutnya, pada tanggal 27 September 2008 Pemerintah menerbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang Hari Jadi Pertambangan dan Energi yang diperingati setiap tanggal 28 September.[2][3] PerayaanStaf kementerian ESDM setiap tanggal 28 September melakukan apel akbar dan melakukan lawatan dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Taman Makam Pahlawan Karet Bivak, dan Taman Pemakaman Umum Sasanalaya, dikarenakan beberapa tokoh yang melakukan pengambilalihan kantor Chisitsu Chosajo adalah pahlawan nasional indonesia, salah satunya Arie Frederik Lasut.[2] juga ke makam beberapa mantan menteri ESDM sebelumnya.[4] Perayaan juga dimeriahkan berbagai aktivitas sosial dan kompetisi olahraga,[3] dan eksposisi alat berat pertambangan dan energi.[5] Referensi
|