Hekla
Hekla (pengucapan bahasa Islandia: [ˈhɛʰkla] ( simak)), atau Hecla,[2][3] adalah sebuah gunung berapi kerucut yang terletak di bagian selatan Islandia dengan ketinggian 1.491 m (4.892 ft). Hekla adalah salah satu dari gunung berapi paling aktif di Islandia; lebih dari 20 letusan telah terjadi di dalam dan di sekitar gunung berapi sejak 874. Selama Abad Pertengahan, orang Eropa menyebut gunung berapi ini sebagai "Gerbang menuju Neraka". Hekla adalah bagian dari sebuah pegunungan berapi, dengan panjang 40 km (25 mi). Bagian paling aktif dari bukit ini, sebuah celah dengan panjang sekitar 55 km (34,2 mi) bernama Heklugjá,. Hekla terlihat seperti perahu yang terbalik, dengan rangkaian kawah, dua di antaranya adalah yang paling aktif. Letusan besar gunung berapi ini yang cukup sering telah menutupi sebagian besar Islandia dengan tefra, dan lapisan ini dapat digunakan untuk mengetahui waktu letusan gunung berapi lainnya di Islandia. Sekitar 10% dari tefra yang terbentuk di Islandia dalam seribu tahun terakhir datang dari Hekla, sebanyak 5 km3. Secara kumulatif, gunung berapi ini telah menghasilkan salah satu volume lava terbesar di dunia dalam milenium terakhir, sekitar 8 km3. ReputasiDalam bahasa Islandia, Hekla adalah kata untuk sebuah jubah jubah pendek berkerudung, yang mungkin berhubungan dengan tutupan awan di bagian puncak. Sumber awal berbahasa Latin menyebut gunung ini sebagai Mons Casule.[4] Setelah letusan 1104, cerita yang mungkin sengaja disebarkan ke Eropa oleh biarawan Sistersien, mengatakan bahwa Hekla adalah pintu gerbang ke Neraka.[5] Para biarawan Sistersien Herbert dari Clairvaux menulis dalam bukunya De Miraculis (tanpa menyebut Hekla). Sebuah puisi oleh biarawan Benedeit dari sekitar tahun 1120 tentang pelayaran Saint Brendan menyebutkan Hekla sebagai penjara Yudas. Di Flatey Buku Annal tercatat bahwa selama erupsi tahun 1341, orang-orang melihat burung berukuran besar dan kecil terbang di atas gunung berapi yang dianggap sebagai arwah.[6] Keyakinan bahwa Hekla adalah pintu gerbang ke Neraka bertahan sampai abad ke-19.[7] Masih terdapat sebuah legenda bahwa penyihir berkumpul di Hekla saat Paskah. Sejarah letusanLetusan tercatat Hekla yang paling awal berlangsung pada tahun 1104. Sejak saat itu, telah terjadi antara dua puluh tiga puluh letusan yang cukup besar, gunung ini terkadang tetap aktif dalam jangka waktu enam tahun dengan sedikit jeda. Letusan di Hekla bervariasi dan sulit untuk diprediksi. Beberapa letusan sangat pendek (satu minggu sampai sepuluh hari) sedangkan letusan lain dapat memanjang hingga beberapa bulan dan tahun (letusan tahun 1947 dimulai pada tanggal 29 November 1947 dan berakhir pada April 1948). Tetapi terdapat korelasi secara umum: semakin lama Hekla aktif, letusan yang terjadi akan semakin besar dan potensi bencana juga semakin besar. Letusan terakhir terjadi pada 26 Februari 2000. Letusan prasejarahSalah satu letusan Holosen terbesar di Islandia adalah letusan Hekla 3 (atau H3) yang terjadi sekitar tahun 1000 SM,[8] yang melemparkan batuan vulkanik sebanyak 7.3 km3 ke atmosfer, menempatkan Volcanic Explosivity Index (VEI) pada angka 5. Letusan ini akan menurunkan suhu di bagian utara dunia selama beberapa tahun sesudahnya. Jejak letusan ini telah teridentifikasi di rawa gambut Skotlandia, dan di Irlandia sebuah penelitian penanggalan lingkaran pohon dari periode ini telah menunjukkan ketidakmampuan pohon untuk tumbuh selama satu dekade.[9] Letusan Hekla 3, 4, dan 5 menghasilkan abu rhiolitik dan tefra dalam jumlah besar, menutupi 80% dari wilayah Islandia[10] dan berguna menjadi penanda waktu dalam profil tanah di bagian lain Eropa seperti Orkney,[11] Skandinavia,[12] dan di tempat lainnya.[13] Letusan H3 dan H4 menghasilkan lapisan tefra terbesar di Islandia sejak Zaman Es. Selama 7.000 tahun terakhir, sepertiga dari abu vulkanik yang berada di Skandinavia, Jerman, Irlandia, dan Inggris berasal dari Hekla.[14] Referensi
Pranala luar
|