Helmut Preißler
Perang Dunia pecah ketika usia Preißler 13 tahun, yang menyebabkannya menjadi seorang tentara dan berakhir menjadi tawanan perang di Belgia selama tahun 1945–1947. Selama tahun 1948, ia ditempatkan di sungai Rheine. Setelah itu, Preißler mengikuti sebuah program training menjadi guru yang dibutuhkan bangsa Jerman setelah perang. Pada tahun 1955, Preißler mendaftarkan dirinya di Institut Johannes R. Becher di fakultas Literatur, dimana ia juga sempat bekerja sebagai asisten dosen. Beberapa karyanya antara lain Stimmen der Toten (1957), Stimmen der Nachgeborenen (1961), Farbiger Traum (1972), Grun Atmet Die Erde (1988), dan Lotoskerne – Der Traum im Bambushaus (2012).[2] Referensi
|