Share to:

 

Hembusan angin

Hembusan angin atau wind gust atau angin hembus atau hanya hembusan adalah peningkatan kecepatan angin yang singkat dan tiba-tiba. Hembusan angin biasanya berlangsung kurang dari 20 detik, lebih singkat daripada badai yang berlangsung beberapa menit.

Wind gust speeds during Storm Abigail in November 2015

Hembusan angin dapat diikuti oleh perlambatan (atau penurunan) kecepatan angin. Umumnya, angin paling tidak berembus di permukaan air yang luas dan paling berembus di tanah yang kasar dan dekat gedung-gedung tinggi.[1][2][3][4]

Wind gust adalah peningkatan jangka pendek dalam kecepatan (dan kekuatan) angin hingga rata-rata 20–30 detik. Ini adalah parameter yang sangat penting karena hembusan angin dapat melampaui kecepatan angin sebanyak tiga, lima kali, atau lebih. Jika kecepatan angin rata-rata dilampaui sebanyak 10 knot atau lebih selama minimal 20 detik, maka hembusan angin sudah dianggap sebagai hembusan angin.

Dalam kehidupan sehari hari angin hembus dapat diamati pada hamparan tanaman padi di sawah atau perairan tenang diterpa angin, terlihat gerakan tanaman padi atau air bergerak kesana kemari, atau angin yang menggerakkan dahan pepohonan sehingga buah buahan dan ranting berjatuhan atau pada angin kecepatan lebih tinggi yang menyebabkan puhon tumbang yang biasa disebut angin kencang atau angin ribut yang disertai hujan angin.

Gust front adalah tepi terdepan udara yang didinginkan oleh hujan yang berbenturan dengan aliran masuk badai petir yang lebih hangat. Front hembusan angin dicirikan oleh pergeseran angin, penurunan suhu, dan hembusan angin kencang di depan badai petir. Terkadang angin mendorong udara di atasnya, membentuk awan rak atau awan gulung yang terpisah.

Perbedaan Antara Wind Speed dan Wind Gust

Perbedaan mendasar antara wind speed (kecepatan angin) dan wind gust (hembusan angin) ada pada durasinya. Wind speed merupakan rata – rata kecepatan angin berkelanjutan yang berlangsung selama 2 menit atau lebih. Sedangkan Wind gust adalah hembusan angin yang terjadi secara tiba – tiba dan biasanya berlangsung kurang dari 20 detik.

Sustained Wind (Kecepatan Angin Berkelanjutan)

Kecepatan angin dapat diukur dengan alat yang bernama anemometer. Alat ini secara konstan mengukur kecepatan angin selama periode dua menit, dan pengukuran tersebut dirata – ratakan untuk menghitung kecepatan angin.

Ini dapat disebut dengan “Sustained wind speed atau kecepatan angin berkelanjutan” dan digunakan untuk mengukur kekuatan badai seperti angin topan. Misalnya, badai kategori satu memiliki kecepatan angin antara 119 dan 150 km per jam.

Wind Gusts (Hembusan Angin)

Untuk disebut hembusan angin atau wind gust, peningkatan kecepatan angin harus terjadi secara singkat atau tiba – tiba dan setidaknya 16 km per jam lebih cepat dari kecepatan angin rata – rata.

Hembusan angin yang tiba – tiba ini seringkali menyebabkan pohon roboh dan kerusakan lainnya. Tentu saja ini bukan berarti hembusannya terus – menerus bertiup dengan kecepatan tinggi. Pada umumnya, hembusan angin akan terjadi selama kurang dari 20 detik. Semakin lama hembusan itu bertahan, maka semakin lama pula hembusan itu memberikan tekanan pada objek dan memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan.

Tekanan Pada Angin

Hembusan angin lebih kuat dari angin yang berkelanjutan. Tapi, angin yang berkelanjutan juga mampu menyebabkan kerusakan yang signifikan. Hembusan angin umumnya berlangsung di bawah 20 detik. Semakin lama hembusan itu bertahan, semakin lama ia memberikan gaya pada suatu objek dan semakin tinggi pula potensi untuk menyebabkan kerusakan.

Sebagai perbandingan, angin berkelanjutan berlangsung beberapa menit. Meskipun gaya yang diterapkan lebih sedikit, gaya ini diterapkan untuk jangka waktu yang lebih lama. Gaya pada suatu benda menyebabkan tekanan dan mengakibatkan kerusakan, terkadang lebih buruk daripada hembusan angin yang kencang.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Gust". Glossary. American Meteorological Society. Diakses tanggal November 15, 2018. 
  2. ^ "What causes wind gusts?". wxguys.ssec.wisc.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-28. 
  3. ^ World Meteorological Organization. "Gust amplitude". Eumetcal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal November 15, 2018. 
  4. ^ "Rafale". Glossaire météorologique (dalam bahasa Prancis). Météo-France. Diakses tanggal November 15, 2018. 
Kembali kehalaman sebelumnya