Hendi Prio Santoso
Hendi Prio Santoso (lahir 05 Februari 1967) adalah seorang eksekutif Indonesia yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (Mind ID) sejak 2021. Sebelumnya, ia malang melintang berkiprah di jabatan bergensi BUMN, yakni sebagai Direktur Utama Semen Indonesia Group (2017–2021) dan Direktur Utama Perusahaan Gas Negara (2008–2017).[1][2][3] Hendi menorehkan sederet pencapaian di BUMN-BUMN yang dipimpinnya. Saat menjadi Dikrektur Utama PGN, ia berhasil membukukan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp5,93 Triliun.[4] Kini, sebagai Direktur Utama MIND ID, ia fokus melakukan hilirisasi industri pertambangan dan pengembangan energi bersih untuk mencapai nol emisi karbon pada 2060.[5] Kehidupan awalHendi lahir di Jakarta pada 5 Februari 1967. Ia meraih gelar Bachelor of Economic di University of Texas pada 1988 dan Master Degree of Business Administration (BBA) Keuangan dan Ekonomi di University of Houston Amerika Serikat pada tahun 1990.[3] Hendi mengawali kariernya di Citibank pada tahun 1991. Lima tahun di sana, ia hijrah ke PT Perdana Multi Finance dengan jabatan terakhir Direktur Pengembangan. Dari tahun 1998 sampai 2001, ia menjabat Associate Director PT Bahana Securitie. Sesudahnya, ia menjadi Direktur PT Anugra Cipta Investama (2001–2004) dan Direktur Invesment Banking JP Morgan Securities Indonesia (2004–2007).[3] Sejak 2007, ia berkecimpung di Perusahaan Gas Negara (PGN). Di situ, ia menjabat sebagai Direktur Keuangan (2007–2008) dan Direktur Utama (2008–2017). Dalam rentang waktu tersebut, ia jua menjadi Komisaris PT Saka Energi Indonesia (2013–2017).[6] KiprahDi antara prestasi yang ditorehkannya saat menjadi Dikrektur Utama PT PGN yakni membukukan laba bersih Rp5,93 triliun pada tahun 2011. Hendi Prio berencana untuk membangun infrastruktur ke seluruh wilayah dengan membuat seperti jalur atau jalan tol bagi gas dari ujung Sumatra sampai Bali lewat pipa. Ia juga bekerja sama dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menangani masalah bahan bakar gas bus Trans Jakarta. Dalam kapasitasnya sebagai Dirut MIND ID sejak 2021, salah stau fokus Hendi menangani isu divestasi saham Vale Indonesia. Menurut Hendi, pihaknya akan memastikan Indonesia turut mengambil bagian dalam pengembangan tambang Vale di Indonesia. Untuk itu, Hendi menegaskan Indonesia wajib menjadi pengendali pasca selesainya proses divestasi saham perusahaan asal Kanada itu.[7] Di bawah kepemimpinan Hendi Prio Santoso, MIN ID memaksimalkan hilirisasi melalui seluruh anak usaha memaksimalkan hilirisasi melalui seluruh anak usaha: PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, dan PT Timah Tbk.[8] Program kerja strategis yang diusung yakni meningkatkan pertumbuhan eksplorasi & produksi secara agresif, meningkatkan daya saing biaya melalui digital, serta membangun aset hilirisasi berskala global. [9] Dengan fokus pada hilirisasi, MIND ID berupaya mengembangkan industri-industri turunan yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi negara dan masyarakat Indonesia.[10] Keseriusan MIND ID dalam mendorong upaya hilirisasi tergambar dari hadirnya PT Industri Baterai Indonesia (IBC) dalam mengembangkan bisnist baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). IBC sukses meluncurkan Battery Asset Management Services (BAMS) yang menjadi tanda pengembangan hilirisasi komoditas minerba khususnya aluminium dan nikel.[8][11][12][13] PrestasiSebagai Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso terpilih sebagai Tokoh Finansial 2022 versi Majalah Investor atas prestasinya dalam mengelola perusahaan. Ia membawa perusahaan mengalami kenaikan laba bersih hingga 686% dari tahun 2020 sebesar Rp1,8 triuliun ke tahun 2021 menjadi Rp14,3 Triliun. Dari segi pendapatan, ia membawa peningkatan 40% dari Rp66,5 triliun menjadi Rp93,7 triliun.[14] Sebelumnya, ia meraih gelar The Best CEO BUMN 2020 di aajang Bisnis Indonesia TOP BUMN Award 2020 atas kepemimpinannya di PT Semen Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, PT Semen Indonesia mampu bertransformasi dari yang awalnya hanya perusahaan produsen semen semata berevolusi menjadi penyedia bahan bangunan.[15] Ia juga mengantarkan PT Semen Indonesia memenangkan awarding “The Most Resilient BUMN dengan kategori Public Company Non Financial Sector with Asset Above 15T”.[15] Referensi
|