Het Vendu-Nieuws
Het Vendu-Nieuws baru dapat terbit 30 tahun setelah pendahulunya, surat kabar pertama di Indonesia bernama Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementen (Berita dan Penalaran Politik Batavia), ditutup penerbitnya pada tahun 1746. Penutupan itu dilakukan atas permintaan para pemimpin VOC di Amsterdam, Nederland, yang disampaikan melalui Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron von Imhoff. Alasan pelarangan terbit itu tidak jelas tetapi diduga karena VOC khawatir bahwa informasi dalam surat kabar mingguan ini akan menguntungkan para pesaingnya. Pemberian izin terbit kepada Het Vendu Nieuws, yang oleh penduduk Betawi disebut "surat lelang", mencerminkan suatu kemajuan dalam usaha-usaha mengembangkan kebebasan yang lebih luas di Hindia Belanda. Seperti Bataviasche Nouvelles, Het Vendu-Nieuws terbit seminggu sekali. Penerbitan swasta ini kemudian dijadikan surat kabar mingguan milik pemerintah dan namanya diubah jadi BataviascheKoloniale Courant (1810-1811). Perubahan status penerbitan ini terjadi setelah dua percetakan Batavia yang saling bersaing, milik VOC dan milik swasta, pada tahun 1809 dllebur menjadi lands-drukkerij milik pemerintah, cikal bakal apa yang sampai sekarang dikenal sebagai Percetakan Negara. Referensi
|