Hidangan PakistanHidangan Pakistan atau Makanan Pakistan (Urdu: پاکستانی پکوان, diromanisasi: pākistānī pakwān) bisa dikatakan penerus budaya pedesaan Indo-Arya dan tradisi kuliner Muslim. Masakan Pakistan didasarkan pada prinsip halal yang melarang konsumsi daging babi dan alkohol sesuai dengan syariah, hukum agama Islam.[2] Kuliner Pakistan merupakan salah satu daya tarik dari negara Pakistan. Masakan Pakistan sekilas mirip dengan makanan India. Meski demikian, makanan ini tetap memiliki kualitas yang khas.[2] Makanan nasional PakistanMasakan nasional Pakistan adalah perpaduan budaya pedesaan Indo-Arya dan tradisi kuliner Muslim. Beras dan gandum telah menjadi makanan pokok di Lembah Sungai Indus selama bertahun-tahun.[3] Makanan khas PakistanBerikut sejumlah makanan khas Pakistan:[4]
Struktur makananOrang Pakistan sering makan tiga kali sehari: sarapan, makan siang, dan makan malam. Di malam hari, Selama bulan suci Ramadhan, yang diucapkan "Sehar" di Pakistan, pola makan berubah menjadi sahur dan buka puasa. Menurut adat Islam, makan hanya boleh dilakukan dengan tangan kanan (ini juga merupakan tradisi di banyak budaya Asia lainnya).[2] SarapanSarapan khas Pakistan, secara lokal disebut nāshtā ( ناشتہ ), termasuk telur (direbus, digoreng, atau telur dadar goreng), sepotong roti atau roti, paratha, sheermal dengan teh atau lassi, kulcha dengan chole, qeema (daging cincang ), buah musiman segar (mangga, apel, melon, pisang, dll.), susu, madu, mentega, selai, shami kebab Rusks dan hidangan panggang lainnya seperti bakkhani terkadang disajikan untuk sarapan.[2] Makan SiangMakan siang orang Pakistan biasanya termasuk kari daging sapi atau shorba dengan karbohidrat seperti nasi atau roti, tergantung lokasinya. Daal chawal adalah salah satu makanan makan siang yang paling disukai. Meski semakin populer sepanjang hari, hidangan roti seperti roti atau naan sering disajikan hanya untuk makan malam.[2] Makan MalamMakan malam dianggap sebagai makanan utama hari itu karena seluruh keluarga hadir. Makanan yang lebih rumit dan beraroma (seperti biryani, nihari, pulao, kofte, kebab, qeema, dan korma) telah dikembangkan.[2] Referensi
|