Huaxinghui
Huaxinghui (Hanzi tradisional: 華興會; Hanzi sederhana: 华兴会; Pinyin: Huáxīng Huì; Wade–Giles: Hua-hsing hui), umumnya diterjemahkan menjadi Perhimpunan Kebangkitan Tiongkok[1] atau Paguyuban Tiongkok Bangkit,[2] didirikan oleh Huang Xing dan Zhang Shizhao pada 15 Februari 1904 di Changsha, Hunan dan Huang Xing terpilih menjadi presidennya.[3][4] Huaxinghui bertujuan politik eksplisit guna menggulingkan dinasti Qing[5] dan mendirikan negara demokratis yang bebas. Banyak anggota Huaxinghui yang kemudian menjadi tokoh kunci Tongmenghui. Anggota Huaxinghui didominasi oleh para mahasiswa dari Hunan yang telah kembali dari Jepang. Namun demikian, Huaxinghui sejak awal telah memiliki ikatan yang kuat dengan perkumpulan rahasia, terutama dengan Gelaohui yang struktur organisasinya hampir sama dengan Huaxinghui, khususnya di bidang hierarki komando militer. Hal ini berhubungan dengan tujuan utama Huaxinghui: "mengusir Tartar" dengan cara membunuh para pejabat penting Manchu. Setelah dua rencananya gagal pada November 1904 dan awal 1905, Huang Xing melarikan diri ke Jepang. Di sana ia bertemu untuk pertama kalinya dengan Sun Yat-sen pada musim panas 1905 di Tokyo, mereka membahas kemungkinan penggabungan Xingzhonghui pimpinan Sun dengan Huaxinghui. Akhirnya kompromi tercapai dan Huang memutuskan untuk mendukung Sun sepenuhnya. Pada titik ini sebenarnya Huaxinghui sudah tidak ada lagi. Pada 20 Agustus 1905, Sun Yat-sen terpilih sebagai Tsung-li (perdana menteri) dari partai baru bernama Tongmenghui. Para sejarawan umumnya setuju bahwa tanpa partisipasi Huaxinghui, pendirian Tongmenghui tidak akan mungkin terjadi.[6] Referensi
|