Hugo BlaschkeHugo Johannes Blaschke (14 November 1881 – 6 Desember 1959) adalah seorang ahli bedah gigi Jerman pada masa Perang Dunia ke-II. Blaschke dikenal sebagai dokter gigi pribadi Adolf Hitler dari tahun 1933 hingga April 1945 dan menjabat sebagai kepala dokter gigi pada pasukan Reichsführer-SS Heinrich Himmler.
Kehidupan pribadiBlaschke lahir di Neustadt di Prusia Barat (sekarang Wejherowo) dan menjalani pendidikan kedokteran gigi di Berlin dan Universitas Pennsylvania. Ia dilatih sebagai ahli bedah gigi di London dan membuka praktiknya sendiri pada akhir 1911. Selama Perang Dunia I, Blaschke menjabat sebagai dokter gigi militer di Frankfurt dan di Berlin. Setelah perang berakhir, ia kembali membuka praktiknya di Berlin.[1] KarierKeberhasilan Blaschke dalam dunia kedokteran gigi terdengar hingga kalangan perwira Nazi. Ia berkesempatan untuk merawat Hermann Göring pada tahun 1930 dan mulai menemui pemimpin Nazi lainnya untuk melakukan perawatan gigi. Blaschke kemudian tergabung dengan Partai Nazi pada 1 Februari 1931.[2] Atas ketekunannya, Göring merekomendasikan Blaschke kepada Hitler pada tahun 1933. Setelah perawatan yang ia lakukan berhasil, Blaschke menjadi dokter gigi pribadi Hitler. Selain Hitler, dia juga merawat Eva Braun, Joseph Goebbels dan Heinrich Himmler.[3] Ia bergabung dengan SS pada tanggal 1 Mei 1935 dan diangkat menjadi kepala dokter gigi SS pada tanggal 31 Agustus 1943. Ia kemudian dipromosikan menjadi SS-Brigadeführer pada tanggal 9 November 1944. Pada tahun 1945 ketika akhir dari Nazi Jerman semakin dekat, Blaschke turut menemani Hitler ke Kanselir Reich di Berlin dan kemudian ke Führerbunker. Saat Tentara Merah mendekati Berlin, pada 20 April, Hitler memerintahkan Blaschke, Albert Bormann, Laksamana Karl-Jesko von Puttkamer, Dr. Theodor Morell, sekretaris Johanna Wolf, Christa Schroeder, dan staf lainnya untuk meninggalkan Berlin dengan pesawat ke Obersalzberg. Mereka terbang dari Berlin dengan pesawat Fliegerstaffel des Führers selama tiga hari berikutnya. Asisten Blaschke, Käthe Heusermann telah ditawari kesempatan untuk terbang keluar dari Berlin bersama yang lain, namun ia menolak dan tetap tinggal bersama Hitler sampai kematiannya.[4] Pasca-perangSaat berada di Austria, Blaschke ditangkap oleh pasukan Angkatan Darat AS pada tanggal 20 Mei 1945. Ia diinterogasi oleh Amerika setelah Perang Dunia II tentang keperawatan gigi Hitler dengan harapan hal ini akan membantu mengidentifikasi jenazahnya yang terbakar.[5] Blaschke mengatakan bahwa ia telah dipanggil untuk memeriksa Hitler pada bulan Oktober 1944. Blaschke menemukan bahwa Hitler mengalami infeksi gusi yang parah pada gigi nomor 6, Blaschke melanjutkan dengan menceritakan bahwa dia melakukan operasi untuk mencabut gigi nomor 6 karena infeksi yang menyebabkan sakit gigi yang parah.[1] Setelah dibebaskan dari penjara pada bulan Desember 1948, Blaschke kembali membuka praktik sebagai dokter gigi di Nuremberg. Blaschke merekonstruksi catatan gigi dari para pemimpin Nazi yang pernah ia rawat dan kemudian digunakan untuk mengidentifikasi sisa-sisa kerangka, yang ditemukan di Berlin pada tahun 1972. Hugo Blaschke meninggal di Nuremberg pada usia 78 pada tahun 1959.[1] Ia dimakamkan di Pemakaman St. Peter di Nürnberg, tetapi nisannya hanya berdiri sampai 1977 dan sejak 1980 kuburan tersebut telah ditempati oleh keluarga Gossler. Lihat pulaReferensi
Pranala luar |