Share to:

 

Hutan Lindung Sungai Wain

Tipikal dari hutan hujan tropika di Kalimantan

Hutan Lindung Sungai Wain atau disingkat HLSW merupaka salah satu objek wisata alam yang berada di Jalan Soekarno-Hatta Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.[1] Secara greografis terletak di 116º 47’ – 116º 55’ Bujur Timur dan 01º 02’ – 01º 10’ Lintang Selatan. HLSW adalah perpaduan objek wisata Hutan dan Sungai. Hutan itu sendiri terdiri dari hutan primer (hutan asli) dan hutan sekunder (hutan buatan) sebagai hutan pengganti yang terbakar pada tahun 1997/1998.[2]

Sejarah

Kawasan HLSW selalu dikembangkan dari tahun ke tahun. Sejak tahun 1934, HLSW secara langsung dipelihara oleh Sultan Kutai. Pada tahun 1947, kawasan ini mulai dimanfaatkan sebagai penampungan air bersih. Pada tahun 1992 dan 1996, HSLW dikembangkan untuk merehabilitasi 80 orang utan hasil tangkapan Borneo Orang Utan Survival Foundations (BOSF).[3] sejak saat itu pula HLSW di fungsinkan sebagai pusat laboratorium flora dan fauna di Balikpapan. Di samping itu, HLSW juga berfungsi sebagai pusat pendidikan lingkungan.[4]

Panorama

Ada beberapa pilihan yang dapat dinikmati oleh pengunjung di kawasan HLSW ini. Pengunjung dapat menikmati aliran sungai Wain yang panjangnya mencapai 18.300 meter, airnya sangat jernih, dan disamping kanan-kirinya terdapat hutan bakau. Di lokasi ini, pengunjung juga dapat menikmati treking pendek dengan melintasi jalur sepanjang 400 meter di atas titian kayu, yaitu jembatan panjang yang ada di dekat waduk air sungai wain. Pengunjung juga bisa menikmati treking sepanjang 3Km sambil melihat-lihat beberapa tumbuhan langka, seperti Kantung semar. untuk dapat menikmati aneka ragam tumbuhan dan juga hewan langka seperti beruang madu, pengunjung perlu mendapat izin dari pihak pengelola. Jika ingin menikmati pemandangan pedalaman kawasan HLSW yang lebih menantang lagi, pengunjung perlu melakukan trekking sepanjang 8Km hingga sampai di base camp Jamaludin. Disarankan agar pengunjung menetap disana selama beberapa hari sambil menelusuri dan mengamati pemandangan yang ada di sekitarnya.[4][5]

Luas

Luas are hutan keseluruhan adalah 10.025 Ha, yang terdiri atas:

  • Hutan Dipterocarpa dataran rendah
  • Hutan Dipterocarpa perbukitan
  • Hutan Rawa terbuka dan Air Tawar
  • Hutan Riparian
  • Aliran Sungai wain sepanjang +/ 18.300mtr (dengan hutan bakau di tepiannya).[6]

Objek-objek di area Hutan

Berbagai Jenis pohon hutan (yang dominan) diantaranya:

Jenis tumbuhan langka lainnya adalah:

  • Jenis Anggrek dan Tumbuhan Merambat
  • Kantung Semar
  • Berbagai jenis Jamur (seperti: Jamur hitam)
  • Tumbuhan Endemik Balikpapan: Jahe Balikpapan (Etlingera Balikpapanensis).[6]

Jenis-Jenis Hewan Langka:

  • Macan Dahan (Neofelis nebulosa)
  • Terdapat kurang lebih 80 ekor Orang Utan (Pongo Pygmaeus)
  • Terdapat kurang lebih 60 ekor Beruang Madu (Helarctos Malayanus)
  • Berbagai jenis Kera (Primates)
  • Bekantan (Nasalis larvatus) yang merupakan hewan endemik Kalimantan.[6]

Jenis-jenis hewan lainnya:

Fasilitas

  • Pusat penelitian Tumbuhan dan Hewan
  • Tracking bridge (Jembatan trek)
  • Beberapa Pos peristirahatan Menara Pengintai (watch tower)
  • Perahu Rumah "Beruang Madu"
  • Rumah "Enggang"
  • Area wisata “Kebun Raya Balikpapan” (masih dalam prosespembangunan).[6]

Akses

Untuk menuju HLSW, pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda duaatau roda empat melalui Kota Balikpapan yang berjarak sekitar 15Km ke arah utara. Lokasinya persis di pinggir jalan raya Balikpapan-Samarinda[4]

Referensi

  1. ^ "kalimantan=news". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-02-27. Diakses tanggal 2015-04-14. 
  2. ^ "kalimantantourism.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-14. Diakses tanggal 2015-04-14. 
  3. ^ "website resmi BKSDA Kaltim". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-11. Diakses tanggal 2015-04-14. 
  4. ^ a b c "wisatamelayu.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-14. Diakses tanggal 2015-04-14. 
  5. ^ "sungaiwain.org". 
  6. ^ a b c d e f "pariwisata.balikpapan.go.id". [pranala nonaktif permanen]
Kembali kehalaman sebelumnya