Hōkisugi di Nakagawa
Hōkisugi di Nakagawa (箒スギ ) adalah pohon cedar Jepang (kriptomeria) yang berusia 2 milenium di Pemukiman Nakagawa, Yamakita, Ashigarakami, Kanagawa, Jepang. Terdapat 2 pandangan mengenai asal mula istilah "Hōki". Pohon ini ditetapkan sebagai satu di antara Monumen Alami nasional. Pohon ini dipuja oleh penduduk setempat karena dapat mencegah beberapa kemalangan. Penduduk setempat menghelat upacara Shinto di Kuil Suga pada 12 Juli dan 13 Oktober (perayaan) untuk berterima kasih kepada pohon suci ini. Pada 1990, pohon ini dipilih sebagai satu di antara 100 Pohon yang Tercatat di Jepang Baru oleh Yomiuri Shimbun. Penjelasan umumHōkisugi di Nakagawa diperkirakan berusia lebih dari 2 milenium. Tingginya sekitar 45 meter (148 ft). Tinggi keliling di puncak adalah 12 meter (39 ft). Keliling sekitar akar adalah 18 meter (59 ft). Pohon ini ditetapkan sebagai Monumen Alami nasional pada 26 Maret 1934.[1][2] Pohon ini dipuja oleh penduduk setempat karena pohon ini mencegah api yang melalap pada 1904, namun kerusakan karena kontak dengan api masih bisa dilihat di pohon. Pada 12 Juli 1972, pohon ini menahan tanah longsor dan mengurangi kerusakan selama hujan deras di Gunung Tanzawa.[3][4][5] EtimologiTerdapat dua pandangan mengenai asal mula istilah "hōki":[3][4][5]
SejarahPada Zaman Edo, penebangan pohon seperti kriptomeria, Chamaecyparis obtusa, Zelkova serrata, fir (Abies), Tsuga sieboldii, atau Torreya nucifera dilarang.[3][5] Setelah Restorasi Meiji, pohon yang berada di sekitar pohon kriptomeria ditebang, dan kawasan ini menjadi perkebunan teh Jepang.[3][5] Penduduk setempat menghelat upacara Shinto di kuil penjaga setempat yang disebut Kuil Suga pada 12 Juli dan 13 Oktober (perayaan) untuk berterima kasih kepada pohon suci ini. Mereka membersihkan kuil ini setiap bulan. Pada musim semi 2003, sebuah cabang pada pohon ini patah, tetapi pohon ini dirawat hingga lestari dengan perawatan oleh ahli pohon.[3] Pengakuan
Lihat pulaCatatan kaki
35°27′30″N 139°03′34″E / 35.45836111°N 139.05938888°E Daftar pustaka
Pranala luar
|