I Gusti Agung Made Alengkajeng
I Gusti Agung Made Alangkajeng adalah raja ke-2 kerajaan Mengwi, menjadi raja bergelar I Gusti Ngurah Made Agung, atau oleh Dewa Agung Klungkung dipanggil I Gusti Agung Banya, sebab beliau sogol, sering mengucapkan banya (aku, kau). Adiknya I Gusti Agung Nyoman Alangkajeng, disuruh pulang ke Mangha-pura, membangun istana baru di Barat-daya Taman Ayun.[1] Pada tahun 1750 I Gusti Ngurah Made Agung, memaksa meminta seorang puteri dari Nambangan, yang bernama Ni Gusti Ratu Tegeh, puteri dari Kyai Anglurah Tegeh Kori XI. Puteri ini sudah dijodohkan dengan Kyai Ngurah Jambe Merik, putera Kyai Jambe Pule, sama sama tinggal di Nambangan (Badung). Penyerahan puteri ini ke Mengwi menyebabkan kemarahan keluarga Jambe beserta rakyat Badung. Keluarga Jambe bersama dukungan sebagian besar rakyat Badung berhasil menjatuhkan kekuasaan Kyai Anglurah Tegeh Kori XI. Dari isterinya Gusti Luh Patilik, berputera I Gusti Agung Made Agung. Dari puteri Ratu Tegeh ini beliau menurunkan seorang puteri I Gusti Ratu Istri Bongan, yang diperisteri oleh Kyai Anglurah Pemecutan III, menurunkan putera di Puri Kaleran Pemecutan. Referensi
|